Tiga Orang Warga Dibacok Hingga Terluka Parah, Wakapolres Bima Kota Terjun Lapangan Pimpin Patroli Cipkon

Hingga Saat Ini Pelaku Masih Diburu Polisi

Moment Wakapolres Bima Kota, Kompol Mujahidin, S.Sos (Jaket Hitam) Menjenguk Korban di Puskesmas Paruga Usai Melaksanakan Kegiatan Patroli Cipkon (3/7/2021)

Visioner Berita Kota Bima-Sabtu malam (3/7/2021) peristiwa miris memakan korban terjadiu di jalur dua sebelah selatan pasar Amahami Kecamatan Rasanae Barat-Kota Bima. Tiga orang warga dibacok menggunakan parang dan mengalami luka parah hingga dirawat secara intensif di Puskesmas Paruga.

Hingga berita ini ditulis, Polisi belum menjelaskan secara detail tentang sebab-musabab kejadian yang menimpa tiga orang korban dimaksud. Namun secara umum, Polisi menyebutkan bahwa kasus ini sedang ditangani secara serius oleh pihak Polsek Rasanae Barat-Polres Bima Kota, dan pelaku dijelaskan sedang diburu oleh Polisi.

Informasi terkini yang dihimpun Media Online www.visionerbima.com melaporkan bahwa ketiga korban kini mulai membaik berkat kerja keras Tim Medis Puskesmas Paruga. Sekedar catatan penting, di jalur dua sebelah selatan pasar Amahami tersebut diduga kerapo kali dijadikan sebagai ajang balapan liar bagi para remaja.

Beberapa saat setelah kejadian berlangsung, Wakapolres Bima Kota yakni Kompol Mujahidin, S.Sos dengan jajaranya dan pihak Polsek Rasanae Barat langsug terjun ke lapangan untuk melakukan kegiatan Patroli Cipta Kondisi (Cipkon).

Usai mengamankan Tempat Kejadian Perkara, Kompol Mujahidin S.Sos bersama pasukan Patroli Cipkon langsung menjenguk tiga korban yang saat itu sedang ditangani secara intensif oleh Tim Medis Puskesmas Dara.

Tiga korban tersebut yakni siswa bernama Maditiya (14) warga asal Lingkungan Sarata Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat, Baco Arsyad (57) warga asal Desa Lawara Kecamatan Reo Kabupaten Rote-NTT, dan Ilhma (18) berstatus Mahasiswa yang juga warga asal Desa Nipa Kecamatan Ambalawi-Kabupaten Bima.

“Usai kejadian berlangsng, saya selaku Wakapolres Bima Kota langsung memantau pelaksanaan pelaksanaan Patroli yang dimulai sejak pukul 23.00 Wita hingga Minggu pagi sekitar pukul 1.00 Wita. Tujuanya melakukan pemantauan TKP sekaligus penanganan kasus penganiayaan yang mengakibatkan tiga korban terluka itu,” terang Mujahidin yang juga mantan Kasat Reskrim Polres Bima Kota yang dikenal berani serta tegas ini.

Adpun personil piket gabungan fungsi Polsek Rasanae Barat yang terlibat pada kegiatan Patroli malam Cipkon tersebut dipimpin langsung oleh Panti Samapta yakni Aiptu Mulyadin dan melibatkan empat orang anggotanya.

“Pada malam itu, Polisi melakukan Patroli di tempat-tempat yang dianggap rawan guna menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif dengan rute. Dan pada saat itu pula, Polisi juga berhasil membubarkan aksi pelaku bapalan liar yang melibatkan para remaja,” bebernya.

Kegiatan balapan liar yang melibatkan para remaja tersebut, diakuinya rentan dengan praktek perjudian. Tak hanya itu, selain kegiatan pembubaran aksi balapan liar dimaksud-pihaknya juga mengumumkan kepada masyarakat agar menaati Protokol Kesehatan (Prokes) karena di Kota Bima khususnya masih ada warga yang diserang oleh Covid-19.

“Kegiatan Patroli Cipkon tersebut melewati Kelurahan Tanjung, Kelurahan Sarae dan menuju Puskesmas Dara untyuk menjenguk korban di Puskesmas Dara yang dibacok oleh pelaku yang hingga kini masih diburu oleh Polisi,” terangnya.

Sementara kegiatan yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Dara yakni Bripka Ramlin bersama piket gabungan fungsi Polsek Rasanae Barat yang dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim setempat, Ipda Dediansyah, SE bersama Ka SPKT dan Pawas pada malam itu yakni merespon secara cepat loporan dari tokoh pemuda RW 02 Lingkungan Danateraha Kelurahan (Junaidin alias Ovan) yang saat itu melakukan jaga malam di Pasar Amahami.

Tiba di TKP, pihak Bhabinkamtibmas Dara beserta jajaran Polsek Rasanae Barat langsung membawa tiga orang korban untuk ditangani secara intensif oleh Tim Medis Puskesmas Paruga. Sementara situasi pasca kejadian itu berlangsung aman dan sangat kondusif.

“Kini tiga situasi tiga korban terlihat semakin membaik arena kesigapan Tim Medis Puskesmas Paruga dalam menanganinya. Dan sejak kegiatan Patroli Cipkon hingga akhir, seluruh personil Polisi sangat menaati Prokes. Yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabut, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas interaksi (5 M) guna mencegah penyebaran Covid-19,” tutur Mujahidin. 

Mujahidin kemudian menghimbau, kepada warga dari luar Kota yang masuk Kota Bima agar tidak membawa Senjata Sajam (Sajam). Sebaliknya justeru berpotensi memicu terjadinya kericuhan di Kota Bima ini. 

"Intensitas Patoli di Kota Bima masih masih dilaksanakan sampai kapanpun. Jika ada yang kedapatan membawa Sajam tentu saja akan langsung ditangkap dan diamankan di dalam sel tahanan. Untuk apa juga anda-anda membawa Sajam masuk Kota Bima. Kota Bima sangat aman. Sekali lagi, kami ingatkan agar jangan sekali-kali membawa Sajam ketika anda-anda masuk Kota Bima, sebaliknya akan langsung kami tangkap dan dikenakan dengan UU Nomor 12 tahun 1951," imbuhnya.

Kota Bima ini bukanlah hutan rimba yang didalamnya ada binatang buas dan memerlukan Sajam untuk melawanya.  Kota Bima adalah tempat berdomisilinya manusia yang ramah-ramah dan masih sangat kental dengan nilai-nilai kekeluargaan, persahabatan dan nilai-nilai lainya bagi kehidupan Beragama, berbangsa dan bernegara. 

"Jadi, jangan bawa Sajam ketika anda-anda masuk Kota Bima. Tetapi bawalah oleh-oleh seperti ayam dan lainya untuk keluarga dan sahabat-sahabat serta saudaramu di Kota Bima ini, dan itu sangat mulia," desaknya.

Selain itu, Mujahidin berharap agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bima segera memasang lampu-lampu jalan pada tempat-tempat yangdianggap rawan bagi terjadinya kasus kejahatan. Sebab, di sejumlah tempat di Kota Bima sejak awal hingga saat ini masih belum juga dipasang oleh Pemkot Bima.

"Masih banyak titik yang dianggap rawan terjadinya kasus kejahatanyang belum dipasang lampu jalan. Ada juga lampu jalan yang sudah dipasang tetapi tidak menyala, dan ada pula yang dirusaki oleh oknum tak bertanggungjawab. Untuk itu, kami berharap agar hal itu segera direspon oleh Walikota Bima," harap Mujahidin. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.