Yang Lain Babat Hutan, Sekolah Ini Justeru Tercatat Paling Asri di Kota Bima

Ditemukan Beberapa Kerusakan Infrastruktur Mendesak Segera Dibenahi Pemkot Bima

Inilah Fakta Keasrian SDN 42 Kota Bima Yang Masih Terjaga, Terawat dan Terlestari

Visioner Berita Kota Bima-Banjir bandang yang telah melanda Kota dan Kabupaten Bima sebelumnya, tak pernah lepas dari ulah para pelaku pembalak liar. Akibatnya bukan terjadinya pada masalah psiokologi korban bencana banjir bandang. Tetapi juga telah merusak infrsatruktur di dua daerah, serta menghabiskan anggaran negara yang tidak sedikit untuk memperbaikinya kembali.

Sementara kesadaran menghijaukan kembali hutan-hutan gundul akibat keserakahan tangan para pelakunya, hingga kini tercatat hanyalah sedikit yang diakui peduli. Yang tak kalah mirisnya lagi, dugaan kejahatan pembabatan hutan tutupan negara masih saja nampak di salah satu wilayah di Kelurahan Jatibaru Kecamatan Asakota-Kota Bima.

Sayangnya BKPH Donggo-Masa yang berkewenangan penuh terkait hal itu, hingga kini dinilai “hanya bisa menampilkan sikap dan kesan berbeda”. Bahkan sejak dulu hingga sekarang, tercatat tak seorangpun oknum pembalak hutan yang dijebloskan ke dalam penjara.

TNI, Polri, sejumlah pegiat lestari dan Pemerintah sejak awal hingga kini terlihat masih terus bergerak melaksanakan program penghijauan. Sementara seruan dari berbagai pihak agar intensitas penghijauan dengan melibatkan semua elemen masyarakat sebagai salah satu cara untuk meminimalisir terjadinya banjir bandang, dilakukan sejak dulu hingga sekarang namun harus dihadapkan dengan kian minimnya kesadaran.

Di tengah yang lain sibuk membabat hutan tanpa memikirkan resiko yang ditimbulkanya, justeru di SDN 42 Kota Bima yang terletak di Kelurahan Manggemaci Kecamatan Mpunda Kota Bima justeru sejak dulu hingga sekarang masih menampilkan keasrianya. Berbagai bentuk pembangunan infrastruktur di sana mulai dari taman bermain anak-anak hingga gedung sekolah, terlihat adanya pembabatan beragam pohon ada di sana.

Beragam pohon yang salah satunya pohon mangga di sana, terlihat tumbuh dan berkembang secara baik. Dengan keasrian yang terrawat, terjaga dan terlestari itu maka SDN 42 Kota Bima yang dipimpin oleh Kasek, Sri Wahyuni, S.Pd, ini kian membuat anak-anak SD dan TKN 18 di sana merasa nyaman dan aman.

“Alhamdulillah keasrian Sekolah ini sejak dulu hingga sekarang masih tetap terawat-terjaga dengan baik. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kita sedang dihadapkan dengan kondisi cuaca yang teramat panas. Untuk itu, khususnya di Sekolah ini tidak boleh ada pembabatan pohon kendati ada insfrastruktur yang yang dibangun di sini,” ungkap Kepala Sekolah (Kasek) SDN 42 Kota Bima, Sri Wahyuni, S.Pd kepada Media Online www.visionerbima.com di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Sri Wahyuni membenarkan, dengan kondisi keasrian SDN 42 Kota Bima yang terjaga, terawat dan terlestari sejak dulu hingga saat ini tentu saja memberikan kenyamanan tersendiri bagi sisswa-siswi SDN 42 Kota Bima dan anak-anak TK di lingkungan sekolah itu pula.

“Sekolah ini sangat teduh karena phon-pohon bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Karena hal itu pula, anak-anak sekolah mulai dari TK hingga SD di sini sangat betah bermain. Dan bahkan ada juga masyarakat sekitar yang datang hanya sekadar berteduh di Sekolah ini, Alhamdulillah,” ujarnya.

Liputan langsung Media ini melaporkan, dibalik keasrian sekolah tersebut yang masih sangat terjaga dengan baik namun ditemukanb adanya kerusakan sejumlah infrastruktur yang mendesak agar segera diperbaiki oleh pihak Pemkot Bima. Antara lain pagar bagian belakang sekolah sepanjang sekitar 20 meter yang sudah mengalami kerusakan sangat berat.

“Pagar yang rusak ini diharapkan agar segera dibangun. Kondisi pagar ini tidak bisa direnovasi karena alasan sudah rusak berat, tetapi diharapkan bisa dibangun baru,” harapnya.

Tak hanya pagar saja mengalami kerusakan di Sekolah ini. Tetapi juga ada sejumlah infrastruktur lainya seperti lainya yang diharapkan bisa dibenahi karena kondisi fisiknya terlihat “kian berbeda”. Yakni ruang laboratorum yang dilengkapi dengan Komputer, sarana dan fasilitas WC umum, jendela di ruang kelas baik di lantai satu maupun di lantai dua yang sejak lama hingga kini mengalami kerusakan, hampir seluruh plafon di lantai dua, dan kerusakan-kerusakan fasilitas tersebut diakui tidak bisa diatasi dengan dan BOS yang tidak terlalu besar.

“Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, kerusakan-kerusakan infrastruktur tersebut akan diatas oleh Pemkot Bima dengan dana DAK tahun 2022. Kita berdoa saja agar rencana tersebut bisa diwujudkan,” harapnya.

Kekurangan soal pembangunan di Sekolah ini juga terlihat pada pekarangan bagian depanya yang belum terpasang paving blok. Oleh karena itu, pihaknya kembali berharap kepada Pemkot Bima melalui Satuan Kerja (Satker) agar pada pekarangan bagian depan Sekolah ini dipasang paving blok.

“Jika pasang bloknya sudah dipasang, tentu saja akan semakin menambah nilai estetika di Sekolah ini pula,” harapnya lagi.

SDN 42 Kota Bima diakuinya sebagai Sekolah dengan status sedang. Namun minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di Sekolah ini tiap tahunya sangat tinggi. Karena kondisi keasrian sekolah ini masih tetap terjaga dan terlestari, pada tiap tahunya sekitar 90 anak-anak TKN 18 yang ada di sini melanjutkan pendidikan SDnya di sekolah ini pula.

“Faktanya memang demikian faktanya. Dan hal itu salah satunya terjadi karena kerjasama yang baik antara kami dengan pihak TKN 18 yang terbangun sejak dulu dan bahkan masih berlangsung sampai sekarang,” terangnya.

Kasek ini kemudian menambahkan, atas keasrian Sekolah ini masih terawat, terjaga dan terlestari dengan baik bukan saja memberikan dampak positif bagi kenyamanan anak-anak sekolah baik SD maupun  TK dalam bermain mengggunakan sejumlah fasilitas yang telah disediakan.

Dari kondisi keasrian nyata di Sekolah ini, tiap pagi hari kita bisa mendengar suara-suara beragam jenis burung. Maksudnya, beragam jenis burung pada tiap pagi hari terlihat datang bermain-main di atas pohon-pohon yang ada di Sekolah ini,” pungkasnya. 

Sekedar catatan sekaligus ekspektasi penting, keasrian nyata yang ada di SDN 42 Kota Bima juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi seluruh sekolah di Kota Bima mulai dari TK, SD, SMP dan SMA. Sebab, Kota Bima merupakan salah satu Kota terpanas di Indonesia bagian Timur dengan suhu mencapai 38 derajat. Dan dengan mengasrikan lingkungan sekolah tersebut, diakui sebagai salah satu cara untuk menurunkanb suhu panas dimaksud. (FAHRIZ)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.