Di Haul Ponpes Thohir Yasin, Gubernur NTB Tegaskan Pembangunan Berbasis Nilai
![]() |
| Dr. Lalu Muhamad Iqbal, saat Nyeleng Minyak dan Dzikrol Hauliyah Pondok Pesantren Salaf Modern Thohir Yasin |
Visioner Berita Provinsi NTB-Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Lalu Muhamad Iqbal, menghadiri kegiatan Nyeleng Minyak dan Dzikrol Hauliyah ke-36 Pondok Pesantren Salaf Modern Thohir Yasin di Lendang Nangka, Kabupaten Lombok Timur pada, Kamis (25/12/2025) malam.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Anggota DPR RI Komisi VIII Lale Syifaun Nufus, Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur, Muhammad Juaini Taofik, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, Hario Kartiko Pamungkas, Ketua Baznas Provinsi NTB, Muhamad Hariyadi serta sejumlah kepala perangkat Pemerintah Daerah Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur.
Dalam keterangannya, Lalu Muhammad Iqbal menilai Pondok Pesantren Thohir Yasin sebagai lembaga pendidikan yang konsisten menjaga karakter kebersamaan dan keterbukaan sejak awal berdiri.
Menurutnya, ponpes tersebut mampu menjadi ruang pemersatu berbagai elemen masyarakat. "Semua dirangkul, semua disapa, semua diajak jalan bersama-sama,"ujar Gubernur NTB, Miq Iqbal sapaan akrabnya.
Hadir pada kesempatan itu dari NWDI, NW, NU serta Muhammadiyah. Untuk membangun NTB ke depan, kata dia, bukan uang melainkan rasa persatuan.
"Semua harus bersatu! Apa pun kelompoknya, apa pun ormasnya, satu tujuan. Kita ingin membuat NTB lebih baik. Kita ingin membuat NTB Makmur Mendunia," tegasnya.
Lebih lanjut, Miq Iqbal memaparkan tiga agenda utama Pemerintahan Iqbal–Dinda, yaitu pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, serta pengembangan pariwisata.
Namun demikian pembangunan pariwisata di NTB harus berjalan seiring dengan penghormatan terhadap nilai-nilai lokal dan religius masyarakat.
"Kita tidak ingin memajukan pariwisata seperti di daerah lain yang kehilangan nilai-nilainya. Kita ingin memajukan pariwisata, tetapi tetap menjaga nilai-nilai lokal, termasuk nilai-nilai yang kita anut dan yakini sebagai umat Islam," terangnya.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki itu, berharap peran pesantren dan tokoh agama terus menjadi kekuatan moral dalam menjaga persatuan dan mengawal arah pembangunan NTB ke depan.(rr)







Tulis Komentar Anda