Pemira BEM Unram Diwarnai Insiden Baku Hantam Antar Kelompok Mahasiswa, Ini Pemicunya

Potret Adu Jotos Antar Kelompok Mahasiswa Unram.

Visioner Berita Mataram NTB-Kamis (24/2/2022) kemarin, Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram (Unram) diwarnai aksi baku hantam antar kelompok mahasiswa. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Jum'at (25/2/2022), Insiden itu terjadi pada saat momen pemungutan suara di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram.

Saling adu jotos yang terjadi antar kelompok mahasiswa itu, berawal dari sejumlah mahasiswa yang komplain soal teknis pemilihan. Hal itu yang memicu munculnya perdebatan antar kelompok mahasiswa, situasi pun semakin memanas sehingga saling adu jotos antar kelompok mahasiswa tak terelakan.

Salah seorang saksi mata Lalu Arya Panji mengungkapkan, insiden kerusuhan tersebut terjadi karena persoalan teknis pemilihan yang diatur Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM).

“Sebenarnya tidak ada hak dari kelompok pemicu konflik dengan pihak KPRM,” cetusnya.

Lanjutnya, kericuhan itu sebenarnya terjadi sampai empat kali, namun bisa dikendalikan. Hanya saja ketika insiden terakhir adanya pemukulan terhadap Presma BEM Unram 2021 tidak bisa dikendalikan.

“Maksud ingin melerai perkelahian, Yusri Presma BEM Unram 2021 menjadi korban pemukulan sampai berdarah,” terangnya.

Bahkan pemilihan yang seharusnya dimulai pukul 09.00 Wita ditunda sampai beberapa kali lantaran insiden kericuhan yang timbul di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram.

Terlihat Salahsatu Mahasiswa Mengenakan Baju Putih Memukul Seorang Mahasiswa yang Mengenakan Baju Hitam.

Secara terpisah, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mataram Prof. Dr. Ir. Enny Yuliani menyesal atas insiden itu. Dia menyebutkan seharusnya insiden tersebut tidak harus terjadi di lingkungan kampus.

“Sangat disayangkan sekali ya,” singkat Prof Enny.

Prof Enny mengharapkan agar proses demokrasi di kampus harus berjalan sesuai dengan etika berdemokrasi yang baik. Pihaknya juga sangat menyesalkan kejadian yang seharusnya tidak boleh ada tindakan anarkis.

“Mahasiswa tidak harus menyelesaikan Pemira dengan tindakan anarkis,” tandasnya.

Catatan pentinf lainnya, Pemilihan Ketua BEM Universitas Mataram 2022 telah mengalami beberapa kali penundaan. Sebelumnya, Pemira dijadwalkan akan dilaksanakan secara offline pada awal tahun 2022.

Namun, Pemira tersebut urung dilakukan. Kegiatan itu kemudian diwacanakan akan dilaksanakan secara daring. Hingga menjelang akhir Februari, Pemira kemudian baru bisa dilaksanakan secara offline. (FAHRIZ)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.