Ketegangan di Kantor BKPSDM Kota Bima, Diduga Dipicu Oknum ASN “Rasa Preman”

ILUSTRASI, Dok.Gambar: google.com

Visioner Berita Kota Bima-Kamis siang (28/4/20222) sekitar pukul 11.20 Wita, terjadi ketegangan antara sejumlah Wartawan dengan dua oknum Aparat Sipil Negara (ASN) di Kantor BKPSDM Kota Bima. Ketegangan tersebut diduga dipicu oleh perilaku “premanisme” dua orang ASN tersebut kepada tiga orang wartawan yang hendak menindaklanjuti pemberitaan pemasangan fasilitas seperti AC dan lainya pada pada Kantor BKPSDM setempat yang berlokasi di lantai satu sayap Kantor Walikota Bima tersebut.

Awalnya tiga orang Wartawan memasuki Kantor tersebut. Pada bagian depan terlihat ada dua oknum tersebut yang diketaui sebagai penerima tamu.

“Mau kemana, Mas-Mas?,” tanyanya dengan nada singkat sembari memperlihatkan mimik yang dinilai kurang bersahabat.

Pertanyaan keduanya pun dijawab secara detail oleh tiga orang Wartawan dimaksud.

“Maaf, kami Wartawan dari salah satu Media Online. Tujuan kami ke sini untuk menindaklanjuti pemberitaan tentang pemasangan fasilitas seperti AC dan lainya di Kantor ini. Dan sebelumnya kami juga pernah memberitakan dan bahkan melakukan siaran langsung (live streaming) pada saat Kantor ini pindah dari Raba ke sini,” jelas tiga orang Wartawan dimaksud.

Setelah menjelaskan tujuan utama kehadiranya di Instansi tersebut, tiga orang Wartawanpun akhirnya bergegas masuk untuk tujuan menggambil gambar tentang pemasangan fasilitas. Tercatat baru sekitar beberapa langkah Wartawan menuju ruangan pemasangan fasilitas baru di Kantor itu, spontan saja muncul suara yang dinilai melabrak etika kemanusiaan dari salah satu oknum ASN yang diketahui berinisial MM dan disebut-sebut menjabat sebagai Kasubag Umum setempat.

“Woeeeeee, jangan main masuk sembarangan saja. Isi dulu buku tamu kalau mau meliput,” teriaknya dengan nada tak bersahabat.

Karenanya, ketiga Wartawan tersebut langsung berbalik arah dan kemudian meladeni oknum berinisial MM ini.

“Sepertinya Anda sama sekali tidak paham soal etika. Kami sudah menjelaskan tentang tujuan kehadiran di sini, mengerti, Anda pegawai baru ya di sini?,” tanya ketiga Wartawan tersebut dengan nada agak tegas.

Pertanyaan tersebut pun dijawabnya dengan nada singkat sembari kembali memperlihatkan muka masamnya.

“Iya kami baru di sini, memangnya kenapa dan mau apa,” tanyanya sembari mencakar pinggang bak mengajak Wartawan berantam.

Selanjutnya ketegangan pun tak terhindari. Kendati demikian, namun tak sampai kepada terjadinya benturan fisik. Tak lama kemudian, Kepala BKPSDM Kota Bima, Drs. H. Abdul Wahid dan Sekretaris BKPSDM setempat, Ruslan, SE keluar dari ruang menuju lokasi terjadinya ketegangan. Pada pada moment itu pula, hampir semua pegawai pada Instansi itu berhamburan keluar dan ikut melerainya.

“Mohon maaf, dan saya meminta agar rekan-rekan Wartawan bersabar. Sudahi ketangan ini. Lain kali kalau ada Wartawan yang datang meliput di sini, jangan lagi menyuruh isi buku tamu,” tegas Kepala BKPSDM Kota Bima tersebut,” tegas Wahid.

Pada moment itu pula, Sekretaris BKPSDM setempat yakni Ruslan, SE memaparkan hal senada.

“Mohon maaf, saya juga berharap agar rekan-rekan Wartawan bisa bersabar. Kalau mau mengambil gambar tentang pemasangan fasilitas baru sesuai tujuan awal, kami persilahkan lakukan sekarang juga,” harap Ruslan.

Uniknya, disaat Kepala BKPSDM dan Sekretarisnya menuju lokasi ketegangan-oknum berinisial MM itu langsung masuk ke dalam ruangan yang berada di sebelah timur meja penerimaan tamu dimaksud. Sementara yang satunya, terlihat masih duduk di meja itu sembari menundukan kepalanya (yang bersangkutan merupakan lulusan baru CPNSD Kota Bima).

Dari ketagangan tersebut, ketiga Wartawan mendesak Sekda Kota Bima, Drs. H. Muhtar Landa, MH selaku petinggi pejabat teknis sekaligus pembina ASN di Kota Bima agar segera membina kedua oknum yang dinilai “berperilaku premanisme” itu.

Pasalnya, perilaku yang ditunjukan oleh kedua oknum tersebut kepada Wartawan dinilai tak mencerminkan sebagai pelayan publik yang baik. Tak hanya itu, perilaku keduanya bukan saja diduga menciderai marwah ASN, tetapi juga dinilai tidak memahami tentang Tigas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Jurnalistik.   

Bukan itu saja, ketiga Wartawan tersebut mengaku bahwa peristiwa tersebut merupakan yang pertama antara Wartawan dengan ASN yang ada di seluruh Instansi di Kota Bima. Maksudnya, selama ini harmonisasi hubungan antara Wartawan dengan seluruh ASN di Kota Bima berjalan secara baik-baik saja.

Namun kali ini, Wartawan justeru dihadapkan dengan duga perilaku kedua oknum ASN tersebut seperti preman. Sngkatnya, ketiga personil Wartawan tersebut mendesak Sekda Kota Bima agar mengambil langkah serius yakni melakukan pembinaan terhadap kedua oknum ASN tersebut. Esensinya, agar ke depan keduanya bisa merubah sikap dan perilaku selayaknya ASN yang mampu melayani berbagai elemen masyarakat sebagaimana mestinya.

Singkatnya, atas kejadian tersebut akhirnya ketiga personil Wartawan gagal menindaklanjuti permberitaan sebagaimana tujuan awalnya. Dan diharapkan pula agar peristiwa yang sama tidak lagi terjadi di kemudian hari. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.