207 Tahun Tambora Menyapa Dunia “Mewujudkan Destinasi Wisata Pengunungan Kelas Dunia"

Progres Kegiatan Festival Tambora 2022 Tagline Oleh Pemda Dompu Doro Ncanga Afrika Van Dompu

Bupati dan wakil Bupati Dompu

Visioner Berita Dompu-Untuk mengingat meletusnya Gunung Tambora yang ke 207 tahun berbagai Event di adakan di beberapa daerah pulau Sumbawa. Pada tanggal 10 April 1815, Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat meletus dengan sangat dahsyat. Pada Tahun 2017 peristiwa ledakan tersebut meletus sangat dahsyat terjadi ketika usianya memasuki yang ke 202. Untuk memperingati meletusnya Gunung Tambora tersebut, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat akan menggelar festival peringatan yang diberi nama “Festival Tambora 2022”.

Tambora Menyapa Dunia akan dijadikan event pariwisata dan budaya tahunan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Beragam kegiatan dan pertunjukan pun akan disajikan di acara tersebut. Festival  Tambora 2022 diadakan untuk meningkatkan nama Tambora sebagai branding pariwisata pulau Sumbawa yang telah melegenda karena kedasyatan letusannya ditahun-tahun lalu, sehingga Festival ini diharapkan sebagai event tetap pulau Sumbawa dan akan menjadi ikon pecinta wisata, sehingga minat khusus dan adventure serta edukasi, hal ini sesuai dengan topografi pulau sumbawa yang berbukit-bukit mampu memberikan tantangan ekstrem bagi wisatawan pencinta tantangan.  Pada Tahun ini Festival Tambora 2022 akan dilaksanakan pada tanggal 27-29 Mei di Doro Ncanga.

Adapun rangkaian kegiatan yang di lakukan adalah lomba mewarnai dilaksanakan 22 Mei dengan peserta yang mendaftar 104 orang dan Yang Hadir 79 orang, lomba menari sebanyak 12 tim dan masing-masing tim terdiri dari 7 orang dan nada beberapa yang tampil live dengan total peserta 14 orang, lomba video dan foto peserta yang mendaftar sebanyak 54 orang dan yang sudah mengirimkan file sebanyak 9 org peserta, Kemah Bhakti: mengingat keterbatasan jumlah peserta dan minat masyarakat sangat tinggi sehingga panitia menetapkan kuota untuk masing-masing unsur Desa, Kecamatan, KPH, Instansi yang terdaftar hanya 92 orang, peserta tari di tingkat SMA hanya 110 orang, yang ikut Pramuka hanya 80 orang, MPA–MMP hanya  60 orang, kelompok Binaan/KPA hanya 72 orang, Geopark Tambora hanya 10 orang, yang umum Hanya 30 orang.

Agar unsur dan kuota di atas tercapai maka panitia akan melakukan penyebaran undangan dengan bersurat langsung ke masing-masing peserta. Diharapkan peserta kemah dapat mengonfirmasikan kehadiran pada tanggal 1 juni 2022. Apabila peserta yang diundang tidak hadir maka panitia dapat mengganti dengan peserta lainnya.

Untuk dewan juri menari sudah final terdiri dari Bapak Deni Hari, Bapak Chairil Akbar dan Ibu Dea Juhria. Untuk Juri Lomba Video dan Foto kami minta kepada Bapak Dwi Oblo dan Agus Priyono. Untuk 1 orang lagi dari Sindikat fotografi belum bisa kami hubungi mengingat Pertimbangannya dan kesulitan system komunikasi para juri  dalam penilaian. 

Untuk persiapan lapangan sebelumnya tim sudah menentukan titik-titik Panggung Utama, tempat parkir, panggung hiburan, area tenda VIP, area kemah bhakti, pemasangan baliho, umbul-umbul, dan papan arah/informasi. Saat ini seksi perlengkapan akan mulai mengadakan alat dan bahan yang diperlukan. Dan kami sudah menyusun time schedule untuk menyiapkan perlengkapan di lapangan 

Secara terpisah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kabupaten Dompu, dibawah kendali Kepala Disbudpar Dompu, Ir. Abdul Muis M.Si, menggelar berbagai kegiatan. Kegiatan ini, dalam rangka memperingati Festival Tambora Tahun 2022. 

"Berbagai rangkaian kegiatan ini antara lain, Gebyar Tambora yang diawali dengan pembukaan, pekan seni dan budaya. Festival teater pelajar SMA, SMK dan MA, Desa Wisata, Goes To Tambora, Pameran, Aktraksi seni budaya dan penjualan paket wisata yang dilaksanakan mulai bulan Mei sampai Juni Tahun 2022 di lapangan bola Karijawa, Kecamatan Dompu". 

Selain itu, juga kegiatan pacuan kuda  (Pacoa Jara) dengan katagori yang dilombakan terdiri dari 15 kelas yakni Kelas TK A, B, O A,OB, TH A dan B,TA,TB, TC dan Dewasa A,B,C,D,E dan F yang akan dilaksanakan di lembah Kara Desa Lepadi, Kecamatan Pajo (Mei-Juni 2022). 

Trabas Tambora dengan titik star di Savana Doro Ncanga Kawasan Kawah Tambora diikuti oleh Bikers Lokal dan Nasional. Kemah Bhakti melibatkan Pramuka Penegak dan Pendega Putra Putri se-Kabupaten Dompu di lokasi Savana Doro Ncanga (Mei - Juni 2022). 

Pantauan langsung wartawan www.visionerbima.com kegiatan ini diawali dengan pembukaan, Sabtu malam (21/5/2022) di lapangan Sepak Bola Karijawa. Kegiatan ini, dipimpin Kepala Disbudpar Dompu dan dibuka secara langsung Wakil Bupati Dompu H Syahrul Parsan ST didampingi Sekda Dompu Gatot Gunawan Perantuan Putra SKM, M.MKes dan sejumlah pejabat serta lainnya. Hadir juga, Ketua TP-PKK Dompu, Ketua GOW Dompu dan undangan lainnya. Menariknya, pada kegiatan pembukaan ini menampilkan Pekan Budaya dengan tema Negeri Tiga Peradaban (Ini Dompu).

Kepala Disbudpar Dompu, Ir. Abdul Muis M.Si, kegiatan Festival Tambora Tahun 2022, Pemda Dompu melalui Disbudpar mengadakan berbagai rangkaian kegiatan dengan tema Ini Dompu Negeri Tiga Peradaban dengan Sejuta Investasi Menuju Dompu Mashur. 

"Latar belakang Festival Tambora ini, 2500 tahun sebelum Masehi tepatnya 4500 tahun lalu Dompu, adalah kerajaan yang tersohor. Dompu telah tercatat dalam buku Negara Kertagama di tahun 1331, dalam menaklukkan pertamanya Patih Gajah Mada mengalami kegagalan, karena kekuatan armada perangnya". 

Saat itu, Patih Gajah Mada bersumpah, jika telah mengalahkan Nusantara dia (Patih Gajah Mada) baru akan melepaskan puasa, jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah dia akan melepaskan puasa. 

"Begitulah bunyi sumpah Gajah Mada yang kita kenal dengan Sumpah Palapa. Pada penaklukan kedua, 26 tahun kemudian tepatnya di tahun 1357 Patih Gajah Mada akhirnya berhasil menaklukkan kerajaan Dompo," beber Muis mengulas tentang sejarah. 

Lanjut Muis, kedigdayaan kerajaan Dompo dengan kekuatan armada perangnya, kekayaan sumber daya alam, yang merupakan lumbung pangan Nusantara untuk wilayah Timur, menjadikan Dompu tercatat dalam kitab Sejarah Negara Kertagama. 

Ia juga, menyebut pada Tahun 1815 sebuah kejadian alam yang maha dahsyat, meletusnya Gunung Aram Aram yang dikenal sebagai Gunung Tambora. Dahsyatnya letusan tersebut merubah iklim dunia, dimana di kawasan Eropa terjadi musim dingin sepanjang tahun yang menyebabkan kelaparan, sejarah menyebutkan Ekspansi Napoleon juga mengalami kegagalan karena perubahan iklim tersebut. 

"Peristiwa sejarah inilah yang dijadikan titik balik dari penetapan hari lahirnya Kabupaten Dompu, yang juga dikenal sebagai Negeri Tiga Peradaban," jelasnya.

Tambah Muis, pada peradaban modern saat ini, Kabupaten Dompu terus berpacu dalam mensejajarkan diri sebagai Kabupaten yang siap menyongsong Investasi, merawat dan mencintai budaya dan bahasanya. 

"Meningkatkan sumber daya alamnya dalam upaya mewujudkan cita-cita bersama menuju Dompu Mashur, ini bukan sesuatu yang sulit dengan semboyan Nggahi Rawi Pahu, bersama pasti kita bisa," paparnya. 

Apa tujuan dan sasaran adanya berbagai kegiatan Festival Tambora Tahun 2022?

Sambung Muis, memperkuat promosi kawasan Pariwisata Tambora. Menjadikan Tambora sebagai icon Pariwisata mendunia di Pulau Sumbawa. Meningkatkan aksesibilitas, amenitas dan atraksi di kawasan Destinasi Wisata Kabupaten Dompu. Mengembangkan nilai-nilai budaya dan memperkaya keberagaman budaya Dompu. 

"Mengenai sasaran yakni Masyarakat umum (calon wisatawan) lokal dan internasional. Pelaku Pariwisata, Pemerintah, Pelaku Ekonomi Kreatif dan Stakeholder Pariwisata," terangnya.

Lebih jauh, Muis menegaskan Negeri yang besar adalah negeri yang menghargai peradabannya karena alasan itulah semua berada disini mengenang peristiwa meletusnya Gunung Tambora dalam sebuah ceremony khidmat pada Festival yang disebut Festival Tambora dengan Tag Line (Ini Dompu). "Negeri Tiga Peradaban dengan Sejuta Investasi Menuju Dompu Mashur," tandasnya.(Gilang)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.