Landscape Sayap Kantor Walikota Dibangun Dalam Waktu Segera, Juga Lawata dan Kolo

Kepala Bappeda Kota Bima, Drs. H. Fakhrunraji, M.Si

Visioner Berita Kota Bima-Ide dan gagasan cerdas Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE terkait pembangunan sayap Kantor Walikota Bima pada bagian barat dan timurnya sudah dituntaskan. Dan kedua sayap Kantor Walikota tersebut telah ditempati oleh empat Instansi. Yakni BKPSDM, Inspektorat, BPKAD dan Bappeda.

Aktivitas empat Instansi pada dua sayap Kantor Walikota Bima tersebut tercatat sudah berlangsung lebih dari satu minggu. Dan semuanya mengaku sangat nyaman bekerja pada tempat yang baru karena kondisinya dinilai sangat luas yang didukung oleh sejumlah fasilitas lain seperti WC, AC dan lainnya.

Hanya saja tantangan yang masih dihadapi, yakni soal meubler yang digunakan adalah barang lama. Oleh karenanya, demi kenyamanan, semangat dan kenyamanan kerja masih sangat dibutuhkan meubler baru.

Tetapi Walikota Bima melalui Kepala Bappeda setempat, Drs. H. Fakhrunraji, ME menjelaskan bahwa kekurangan tersebut akan dituntaskan pada tahun 2023 mendatang.  

“Kekurangan-kekurangan tersebut sudah terpikirkan oleh Walikota Bima. Oleh karenanya, kekurangan-kekurangan tersebut akan dituntaskan dengan anggaran tahun 2023,” terangnya kepada Medi Online www.visionerbima.com di ruang kerjanya, Senin (9/5/2022).

Terkait pembangunan dua sayap kantor Walikota Bima tersebut, Fakhrunraji mengakui bahwa Walikota Bima telah menuntaskan salah satu maha karya yang bersumber dari ide dan gagasanya pula. Namun demikian, masih akan ada pembangunan lain di dua sayap kantor Walikota Bima tersebut. Yakni pembangunan landscape.

“Pembangunan landscape sayap kantor Walikota Bima tersebut akan segera dibangun tahun ini (2022). Anggarannya sudah dipersiapkan sebesar Rp2,5 Miliar. Dan anggaran tersebut telah disahkan oleh pihak DPRD Kota Bima melalui APBD II tahun 2022. Sementara untuk memulainya, Insya Allah akan dilakukan paling lambat pada Juni 2022, doakan saja ya,” harapnya.

Sebelum dilakukan proses tender terkait pembangunan landscape pada du sayap kantor Walikota Bima tersebut, terlebih dahulu pihaknya akan melakukan perhitungan-perhitungan. Sebab, di lokasi bagian timurnya akan ada penghapusan aset yakni Kantor Dispenda Kota Bima.

“Pada sayap kantor Walikota Bia bagian timurnya, ada gedung kantor Dispenda. Dan aset itulah yang akan dihapus. Sebab, dilokasi itu akan dibangun landscape. Landscape itu artinya ada pembangunan lahan perpakiran dan taman,” terangnya.

Bersamaan dengan rencana pembangunan landscape tersebut, Pemkot Bima juga akan menata kembali pembangunan ruas jalan yang ada di Kantor Walikota Bima.

“Penataan kembali ruas jalan yang ada Kantor Walikota Bima tersebut, esensinya kepada agar nilai estetikaya semakin bertambah. Lebih jelasnya, bangunan ruas jalan tersebut harus serasi dengan bangunan landscapenya,” paparnya.

Sementara yang menjadi sorotan publik tentang ketidak serasian warna antara dua sayap kantor tersebut denga gedung utama kantor Walikota Bima, diakuinya juga sudah terpikirkan oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE.

“Insya Allah sinergitas soal warnanya akan kami pikirkan pada tahun 2023. Sinergitas bukan saja antara dua sayap kantor Walikota Bima dengan gedung utamanya. Tetapi juga soal meublernya akan kita seragamkan. Model meubler yang diseragamkan itu yakni seperti yang ada di Kemeneterian. Meubler tersebut adalah yang protable (tidak bisa diangkat ke mana-mana). Dan dengan meubler itu pula, masing-masing Pegawai memiliki mega sendiri serta tidak bisa menengok kiri-kanan,” tuturnya.

Tak hanya itu, yang masih akan dilakukan pembenahan pada dua sayap kantor Walikota Bima dan di gedung utama tersebut, diakuinya juga soal ruang-ruang rapat. Ruang rapat tersebut adalah yang representatif. Dan di tiga gedung tersebut, dijelaskanya memiliki tiga Ruang Rapat Utama (Rupatama).Yakni Rupatama I, II dan III.

“Soal ketidak serasian warna antara dua bangunan sayap kantor Walikota Bima dengan gedung utama tersebut, tentu saja akan kita sinergiskan pada tahun 2023. Soal pilihanya warnanya, tentu saja nanti kita akan lihat yang memiliki nilai estetika. Dan hal itu tentu saja menjadi kewenangan dari pihak design eksteriornya. Sebab, merekalah yang paling tahu soal itu. Soal ketidak terpaduan warna antara dua sayap kantor Walikota Bima dengan gedung utama tersebut, itu biasa saja. Sebab, yang namanya antara gedung baru dengan gedung lama itu pasti harus ada yang menyesuaikan diri,” ucapnya.

Terlepas dari itu, pada tahun 2022 ini pihaknya akan melakukan penataan embali terhadap destinasi wisata pantai Lawata dan taman yang ada pada destinasi wisata pantai Kolo. Selain itu, di tahun 2022 ini pula pihaknya akan menyelesaikan sisa-sisa pembangunan yang belum diselesaikan pada tahun 2021.

“Anggaran yang sudah diperispkan tahun 2022 untuk pembenahan dua destinasi wisata tersebut yakni sebesar Rp5 Miliar. Untuk kolam renang Lawata yang belum maksimal, Insya Allah akan segera dituntaskan dan kemungkinan di sana akan kita bangun waterboom. Tak hanya itu, di tahun 2022 ini akan hadiur sebuah bangunan yang kami anggap sangat bagus di bukit Lawata. Yakni pembangunan rumah makan yang adi dalamnya juga ada ruang rapat,” sebutnya.

Kehadiran bangunan tersebut, diakuinya agar destinasi pantai Lawata semakin berestetika dan diharapkan kian diminati oleh para wisatawan. Model bangunan tersebut, diakuinya seperti Kafe yang kemudian dikoneksikan dengan bangunan ruang rapat.

“Masih ada bangunan lain yang akan kita hadirkan di Lawata. Namun hal tersebut belum bisa kita buka di ruang publik. Tetapi hal tersebut, Insya Allah akan dibangun di tahun 2023. Sementara rencana membangun hotel di Lawata, itu belum kita rencanakan,” terangnya lagi.  

Sementara pembangunan yang dilaksanakan di destinasi wisata di pantai Kolo tahun 2022 ini, diterangnya lebih kepada memaksimalkan pembangunan Pondok Wisata. Sentuhan tersebut, diakuinya lebih kepada memaksimalkan kunjungan wisatawan pada destinasi wisata pantai Kolo pula.

“Sementara pada tahun 2023, kita akan memaksimalkan tempat parkir, pintu gerbang dan penuntasan jalan alternatif pada destinasi wisata Pantai Kolo. Masyarakat yang nantinya bertujuan ke Kolo makan menggunakan jalan lingkar. Sementara yang masukj ke areal destinasi wisata pantai Kolo tentu saja melalui pintu gerbang. Intinya, sentuhan untuk destinasi wisata pantai Kolo ada yang dikembangkan tahun 2022. Dan ada pula yang akan kita tuntaskan pada tahun 2023,” janjinya.

Dari anggaran yang dipersiapkan sebesar Rp5 M tersebut katanya, porsi terbesar akan digunakan untuk pengembangan destinasi pantai Lawata. Sebab, kebutuhan pembangunan destinasi pantai Lawata lebih besar dari sentuhan untuk destinasi di pantai Kolo,” urainya.

Di tahun 2022 ini pula, pihaknya akan melakukan pembenahan terhadap ruas-ruas jalan, jembatan, drainase, jalan lingkungan dan lainya. Anngaran untuk itu katanya, tentu saja sudah diperispkan melalui APBD II Kota Bima tahun 2022.

Sementara soal penanganan banjir seperti yang sudah kita sampai berkali-kali, kita mendapat dukungan dari JICA (Jepang) maupun Bank Dunia (World Bank). Kalau tidak ada pemunduran, Insya Allah tahun 2022 ini pihak JICA sudah mulai masuk. Dan Insya Allahtahun 2023 pihak Bank Dunia sudah mulai action,” pungkasnya. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.