Kini IM Buka Suara-Bulatkan Tekad Tinggalkan IW Karena Merasa Ditipu, Dianiaya dan Sering Diancam

Tercatat Dua Kali IW Mengaku Berstatus Duda Dihadapan Orang Tua IM

IM Saat Diwawancara Oleh Media Ini (24/9/2022) 

Visioner Berita Kota Bima-Sejak terjadinya peristiwa viral di salah satu RT di Kelurahan Pane Kecamatan Rasanae Barat-Kota Bima dimana seorang oknum Polisi berinisial IW di gerebek oleh istri sahnya dengan terduga selingkuhanya yakni IM, diakui bahwa IM tak pernah buka suara terutama melalui Media Massa. Kecuali, ia menempuh jalur hukum atas dugaan penganiayaan yang dialaminya, kasus dugaan kekerasan terhadap anaknya dan kasus dugaan penyebaran video melalui Media Sosial (Medsos) oleh oknum tertentu kepada Sat Reskrim Polres Bima Kota.

Setelah lebih dari seminggu terdiam alias bungkam, kini IM angkat bicara. Dan dengan tegas pula dia menyatakan telah membulatkan tekadnya untuk tinggalkan IW mulai saat ini hingga selamanya. Pernyatan kerasnya tersebut bukan tanpa alasan. Tetapi diakuinya real adanya. Dan beragam alasan real tersebut, diutarakanya secara langsung kepada Media Online www.visionerbima.com dan disaksikan oleh sejumlah orang.

“Insya Allah, saya telah membulatkan tekad untuk meninggalkan IW. Saya meninggalkanya untuk selamanya. Itu karena saya merasa ditipu dengan janji-jajinya yang sampai sekarang tak kunjung terwujud. Ia berkali-kali berjanji untuk menikahi saya. Namun sampai sekarang tak ia wujudkan. Oleh sebab itu, saya merasa telah ditipu oleh IW,” ungkapnya di salah satu tempat di Bima, Sabtu (24/9/2022).

IM mengungkapkan secara jujur, selama lebih dari satu tahun bersama IW acapkali mengalami kekerasan fisik oleh IW dan bahkan diancam secara psikologis (menyebarkan foto dan viode). Hal itu diakuinya dipicu oleh IW yang mencurigai IM berselingkuh dengan lelaki lain.

“Seringkali saya dianiaya oleh IW. Berkali-kali pula dia mengancam saya baik secara fisik dan akan menyebarkan foto-foto serta video itu (ancaman secara psikologis). Saya difoto oleh dia menggunakan camera Handphonenya (HP) tanpa sepengetahuan saya.,” beber IM.

Yang tak kalah sadisnya beber IM, foto tak lazim milik IM tersebut pernah dijadikan sebagai foto profile (WA) IW. Karena perbuatan IW yang dianggapnya tak senonoh itu, IM mengaku sangat terpukul dan malu. Sebab story WAnya IW tersebut tentu saja telah dilihat oleh banyak orang. Dan bukti foto foto profile WA tersebut, sampai sekarang masih disimpan disimpan oleh IM.

“Saya kaget ketika melihat stroy WAnya IW tersebut. Dan atas hal itu, tentu saja membuat saya malu dan merasa terpukul,” ulas IM.

Yang merasa ditipu oleh IW, diakuinya bukan saja dirinya. Tetapi juga kedua orang tuanya. Lebih jelasnya, pada Oktober tahun 2020 IW mengaku di hadapan kedua orang tuanya IM sudah bercerai dengan istrinya yakni Astuti.  

“Itu awal pertemuan antara saya dengan IW. Pada awal pertemuan tersebut IW mengaku sudah bercerai dengan istrinya. Dan pengakuan tersebut juga disampaikan oleh IW kepada kedua orang tua saya,” ulasnya lagi.

Namun dirinya mengetahui bahwa IW belum bercerai dengan istrinya yakni setelah istrinya membaca isi chating melalui massanger yang HP IW. Setelah Astuti melihat hasil chating suaminya lewat massanger suaminya itu, akhirnya Astuti berkomunikasi dengan IM melalui massanger pula.

 “Hal itu terjadi pada bulan November tahun 2020, tepatnya hubungan saya dengan IW sudah berjalan satu bulan lamanya. Setelah kebohonganya tersebut terkuak, ia berjanji akan menikahi saya. Janji tersebut diucapkanya secara berulang-ulang. Namun, sampai sekarang itu janji itu hanya lips service semata,” terang IM.

Pasca peristiwa penggerebekan itu, IM mengaku lebih banyak mengurung diri sambil merenung serta berfikir keras. Dan pada saat yang bersamaan, IM mengaku bermeditasi, melaksanakan Ibadah Shilat Istiharah dan Sholat Tahajud guna meminta petunjuk kepada Sang Pencipta (Allah SWT).

“Melalui Sholat tersebut, saya mendapatkan petunjuk dari Allah SWT bahwa IW adalah pria yang tidak pantas untuk dijadikan sebagai pasangan hidup (suami). Dan atas petunjuk itu pula, saya harus menyingkirkan IW dari kehidupan saya pula,” tegasnya lagi.

Sebelum peristiwa penggerebekan di Pane itu, IM mengaku membuka Handphone (HP) miliknya. Melalui HP itu pula, IM membuka massanger miliknya IW pada HP itu pula. Pada massanger tersebut IM mengaku kaget karena melihat adanya percakapan antara IW dengan mantan IM. 

“Massanger tersebut menggunakan email saya. Tetapi nampaknya IW lupa log out massangernya itu. Melalui massanger tersebut, saya melihat adanya percakapan antara dengan mantan saya. Dalam percakapan melalui Massanger itu, IW menanyakan soal apa saja kepada mantan saya, termasuk apa yang saya lakukan dengan mantan saya saat berpacaran. Maaf, saya tidak bisa membuka secara fullgar tentang percakapan antara IW dengan mantan saya melalui massanger tersebut. Tetapi bukti screenshootnya masih sudah simpan di HP saya ini,” papar IM.

Hal itu ditegaskanya sebagai masalah yang kembali memicu kemarahanya kepada IW. IM kemudian menyatakan keherananya atas sikap IW yang berkomunikasi dengan mantan IM melalui massanger dimaksud.

“Bahasa-bahasanya dengan mantan saya melalui massanger tersebut sungguh tak lazim. Hal itu tentu saja tidak bisa saya beberkan di ruang publik,” tutur IM.

IM kembali menjelaskan, karena Email dan pasword milik diketahui oleh IW, maka seluruh kontak termasuk kontak WA teman-teman dan sahabatnya telah diketahui pula oleh IW. Selanjutnya katanya, IW juga sempat menanyakan hal-hal tak lazim kepada teman-teman prianya IM melalui saluran WA maupun massanger. Dan sehari setelah kejadian penggerebekan di Pane itu (pagi hari), IM membeberkan bahwa IW menyodorkan beragam pertanyaan kepada mantan IM melalui saluran WA. Antara lain, IW menanyakan soal kelakuan antara IM dengan mantanya itu disaat berpacaran.  

“Bukti percakapan antara IW dengan teman-teman pria saya melalui saluran WA tersebut telah saya screenshoot. Hal itu terjadi pada pagi hari setelah terjadinya peristiwa penggerebekan di Pane itu. Pun hal itu kian memicu kemarahan saya serta memperkuat tekad saya untuk meninggalkan IW untuk selama-lamanya,” tandas IM.

IM kemudian membantah keras tentang tudingan menggantungkan hidup kepada IW selama satu setengah tahun. Tetapi, IM tak menafikan bahwa dalam sebulan diberikan uang sebesar Rp500 ribu oleh IW. Uang sebesar Rp500 ribu tersebut digunakan untuk sewa kamar kos baik di wilayah Kelurahan Monggonao (dua bulan) maupun di Lingkungan Ranggo Kelurahan Na’e (sekitar 3 bulan). Sementara untuk biaya kontrakan di wilayah Kelurahan Pane itu, diakuinya murni dari uang IM sendiri. Dan biaya kontrakan tersebut sebesar Rp500 ribu per bulanya.

“Sewa kamar kos dalam satu bulan sebesar Rp500 ribu. Sementara biaya litrik, air dan WiFi serta kebutuhan makan minum dalam satu bulanya untuk saya dan IW saja, saya harus mengeluarkan biaya sekitar Rp3 juta. Karena di kamar kos tersebut kami memakai kulkas dan barang-barang elektronik lainya maka biaya listriknya untuk satu bulan sekitar Rp300 ribu. Itu artinya saya tidak menggantungkan hidup kepada IW. Tetapi justeru saya yang lebih banyak mengeluarkan biaya dalam satu bulanya termasuk untuk memenuhi kebutuhan IW,” bongkarnya.

Selama hidup bersama dengan IW, IM mengaku bukan saja mengalami kerugian dari sisi materi. Tetapi kerugian itu juga dialaminya dari sisi fisik maupun psikologis. Soal untung-rugi selama bersama IW, IM menyatakan lebih banyak mengalami kerugian. Ungkap IM, dirinya sudah berkali-kali berusaha meninggalkan serta melepaskan IW. Namun dijelaskan oleh IM, IW selalu punya cara untuk kembali bersama. Salah satunya dengan cara mengancam IM.

“Mengancam saya dan mengubungi mantan saya melalui massanger itu merupakan salah satu toxicnya IW. Saya perlu tegaskan lagi, tak ada pembuktian dari janji IW kepada saya. Istrinya saja diduakan, apalagi saya. Banyak kerugian yang saya alami selama bersama IW. Antara lain waktu, nama baik, uang dan lainya, termasuk dia berjanji menceraikan istrinya namun  itu hanyalah bohong besar. Ia memperkuat janjinya akan menikahi saya karena sudah lebih dari satu tahun tak lagi tinggal serumahnya dengan istrinya. Itu semua dusta, buktinya sampai sekarang dia masih berstatus sebagai suami sahnya Astuti” timpal IM.

Namun IM mengaku, selama lebih dari satu tahun hidup bersama IW itu lebih banyak harmonisnya ketimbang sebaliknya. Hubungan harmonis tersebut, diakuinya dikarenakan antara dirinya dengan IW memiliki kesamaan hobi.

“Yakni hobi piknik, traveling, sama-sama anak motor. Terkait hal itu, saya merasa nyaman dengan IW. Namun selama lebih dari satu tahun bersama dia, juga ada yang membuat saya tidak nyaman. Antara lain dia sering menganiaya saya, mengancam saya dan bahkan dia nekad berkomunikasi (chating) dengan teman-teman saya hanya ingin mencari tahu tentang saya. Berkali-kali pula saya menyatakan putus dengan dia hingga saya berpindah-pindah kos. Namun dia terus memburu saya hingga mengetahui kamar kos saya tersebut. Selanjutnya kami kembali bersama, tetapi kekerasan fisik dan ancaman oleh IW tak pernah berhenti,” ulasnya IM.

IM kemudian membeberkan sesuatu yang dinilai sangat mengejutkan tentang IW. Yakni sebanyak dua kali IW mengaku berstatus duda kepada kedua orang tua IM. Karena pengakuan tersebut, saat itu dipercaya oleh kedua orag tua IM. Namun kedua orang tua IM tersbut, spontan saja kaget setelah tersebarnya foto di Media Sosial (Medsos). Tetapi IM tidak menjelaskan secara detail tentang foto maksud.

“Atas viralnya foto tersebut, akhirnya IW membuat surat pernyataan di Polsek Soromandi. Saat itu Kapolseknya adalah pak Zulkifli. Surat pernyataan tersebut disaksikan oleh sejumlah Anggota Polsek Soromandi dan Ibu Bhayangkari setempat. Setelah foto tersebut viral di Medsos, sejak saat itu pula sampai sekarang orang tua saya tahunya bahwa saya dengan IW sudah tak ada hubungan lagi,” terang IM.

Dan bahkan saat itu ucapnya, kedua orang tuanya pernah mengancam IW.  Yakni akan melaporkan IW kepada atasanya jika masih berhubungan dengan IM. Dan setelah mengetahui peristiwa penggerebekan di rumah kontrakan di wilayah Kelurahan Pane itu, IM mengaku bahwa kedua orang tuanya marah besar kepada IW.

“Orang tua saya merasa telah ditipu oleh IW. Orang tua saya marah besar kepada IW. Orang tua saya telah menyatakan dengan tegas bahwa sesungguhnya tak ada ruang bagi IW untuk menikahi saya. Itu artinya kedua orang tua saya menolak keras untuk menjadikan IW sebagai menantunya,” tuturnya.

IM kemudian mengutarakan tentang hal paling menyakitkan yang dialaminya saat ini. Yakni ditengah kondisi yang sedang terjadi, IW hanya memikirkan dirinya sendiri. Dan ditegaskanya, saat ini IW hanya memikirkan ingin menyelamatkan profesi dan jabatanya (Polisi dan jabatan sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Samili Kecamatan Woha-Kabupaten Bima). Dan di tengah situasi saat ini pula, IW tidak pernah memikirkan dampak sosial maupun psikologis yang dihadapi oleh IM serta keluarganya.

“Dia juga tidak pernah memikirkan tentang dampak sosial maupun psikoogis yang sedang dialami putri saya. Di tengah situasi saat ini, saya hanya berjuang sendiri. Padahal beberapa hari setelah peristiwa penggerebekan itu terjadi, saya sempat berjuang untuk IW. Hal itu karena saya masih memiliki rasa terhadap dia. Namun, kini semuanya telah sirnah. Dan saya berjanji kepada diri saya dan kepada Allah SWT, saya memutuskan untuk meninggalkan IW mulai saat ini hingga selamanya,” janjinya.

Sejumlah peristiwa yang dihadapinya selama bersama IW, diakuinya telah dijadikan sebagai pelajaran yang sangat berharga guna menatap harapan masa depan dan keberlangsungan hidupnya dengan putri semata wayangnya itu. Dan dari rangkaian peristiwa yang terjadi bersama IW pula, IM kemudian memohon maaf kepada kedua orang tuanya mulai dari ujung kaki sampai ke ujung rambutnya.

“Pada kesempatan ini pula, saya menyampaikan permohonan maaf kepada publik. Tak ada manusia yang sempurna, pun demikian halnya dengan saya. Untuk itu, sekali lagi izinkanlah saya untuk memohon maaf yang sebesar-besarnya. Mulai saaat ini, saya akan berbenah diri, menata hidup dan masa depan yang lebih baik bersama anak saya, Insya Allah,” harap IM.

IM menambahkan, Sabtu siang hingga sore hari (24/9/2022) dirinya hadir memberikan keterangan kepada pihak Paminal Polres Bima. Dijelaskanya, Penyidik Paminal Polres Bima mengajukan sekitar 23 pertanyaan kepada IM. Dan semua pertanyaan tersebut, diakuinya telah dijawabnya. Salah satu pertanyaan Penyidik tersebut yakni apakah dirinya belum menikah dengan IW. Namun, IM menjawab tak akan pernah menikah dengan IW.

“Keterangan saya sudah dituangkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Penyidik Paminal Polres Bima. Dalam kaitan itu, saya dimintai keterangan sebagai saksi atas adanya laporan terkait IW. Selain itu, saya juga sudah menunjukan sejumlah bukti kepada Penyidik Paminal Polres Bima terkait IW. Pada moment itu pula, Penyidik Paminal Polres Bima meminta saya agar membesuk IW di dalam sel tahanan. Namun saya menolaknya. Sebab, tidak ada manfaatnya buat saya. Singkatnya, saya berharap agar IW mendapatkan hukuman yang setimpal, yakni sesuai dengan perbuatanya,” pungkas IM. 

Sementara itu, istri sahnya IW yakni Astuti telah menegaskan kepada sejumlah Awak Media tidak akan memaafkan IW. Dan tawaran agar rumah tangganya dengan IW agar kembali harmonis seperti sedia kala, ditegaskanya adalah sesuatu yang tak mungkin karena ulahnya IW. Dan hal itu juga diakuinya mendapat dukungan penuh dari seluruh keluarganya. Kecuali, Astuti mengaku akan terus berjuang keras hingga IW dijatuhi hukuman berat oleh Pimpinannya. Ketegasan itu telah dipaparkan secara detail oleh Astuti melalui pemberitaan sebelumnya

Catatan penting sekaligus edukasi, peristiwa heboh tersebut mutlak untuk dijadikan sebagai pelajaran berharga bagi semua pihak, terutama kaum wanita. Jangan mudah terjebak dan tertipu oleh iming-iming serta janji manis dari pria "berhidung belang" sebelum memastikan kebenaranya. Sebab, dominan penyesalan itu muncul disaat setiap orang terutama wanita "berstatus" sebagai korban. Tetaplah waspada dan mawas diri, karena sesungguhnya menjaga adalah lebih baik dari pada mengobati, SEMOGA !!! (TIM VISIONER)   

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.