Mumma Nggempo dan IDP Bukan Sekedar Atasan-Bawahan Tetapi Seperti Ayah dan Anak, Air Mata Tumpah di Moment Purna Tugas

Terlihat Muma Nggempo Mengusap Air Matanya Dengan Sapu Tangan Karena Tak Kuasa Menahan Kesedihan di Saat Menyampaikan Sambutan di Moment Purna Tugas (28/12/2022).

Visioner BeritaKabupaten Bima-Rabu (28/12/2022) acara purna tugas (pensiun) bagi belasan personil Aparat Sipil Negara (ASN) pada Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Bima. Dari puluhan ASN yang purna tugas ini, dijelaskan diantaranya sebanyak 10 orang pada Dinas Kimpraswil Kabupaten dan dijelaskan sebanyak 5 orang pada sejumlah instansi di Kabupaten Bima pula.

Pada Dinas Kimpraswil Kabupaten Bima, hari ini pula Kepala Dinas (Kadis) yang selama ini dikenal cerdas, pintar, supel, berani, tegas dan dikenal kaya akan kesholehan sosial yakni Ir. H. Nggempo, MT, MM (Muma Nggempo) memasuki masa pensiunnya (purna tugas). Tak hanya itu, hari ini pula Sekretaris Dinas (Sekdis) yang juga dikenal sangat baik dengan semua orang dan loyal yakni H. Sunardi juga memasuki purna tugas.

Karena kedua pejabat ini sudah pensiun secara resmi maka dua jabatan pada Dinas Kimpraswil setempat diakui masih lowong. Sementara teka-teki tentang siapa sesungguhnya yang bernasib baik untuk menempati dua jabatan tersebut, hingga kini masih misteri. Namun jawaban pastinya tentu saja ada di tangan Bupati Bima.

Moment purna tugas bagi belasan ASN tersebut dihadiri oleh Bupati-Wakil Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE (IDP)-Drs. H. Dahlan M. Noer, mantan Ketua DPRD Kota Bima, Hj, Fera Amelia, SE, MM, para Kepala SKPD di Kabupaten Bima dan ratusan undangan lainnya. Kegiatan ini dipusatkan di Kantor Dinas Kimpraswil Kabupaten Bima yang berlokasi di sebelah utara Kantor DPRD Kota Bma di wilayah Kecamatan Mpunda-Kota Bima.

Liputan langsung sejumlah Awak Media pada moment tersebut berhasil menemukan sejumlah peristiwa yang dinilai menarik. Antara lain bukan saja dihadiri oleh puluhan penisunan pada Pemkab Bima. Tetapi juga ditemukan adanya kesedihan teramat dalam yang ditandai dengan tumpahan air mata.

Muma Nggempo dalam sambutannya terlihat tak mampu menahan air mata karena tak kuasa menahan kesedihannya. Kesedihannya yang teramat dalam tersebut, diakuinya salah satunya karena hari ini harus berpisah dengan para bawahannya mulai dari Kabid, Kasi hingga staf biasa.

“Jabatan adalah keniscayaan. Purna tugas merupakan akhir dari karir para ASN. Melalui kesempatan ini, saya memohon maaf kepada Bupati-Wakil Bupati Bima serta seluruh ASN yang ada pada Dinas Kimpraswil Kabupaten Bima jika selama ini terdapat kesalahan yang saya lakukan. Sebab, manusia adalah mahluk yang diciptakan dengan segudang kelemahan. Sementara kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT,” ucap Muma Nggempo sembari mengusap air matanya.

Tercatat lebih dari 30 tahun dirinya mendedikasikan diri dalam dunia birokrasi. Namun lebih dari 17 tahun Muma Nggempo dipercaya menjabat sebagai Kadis Kimpraswil Kabupaten Bima. Yakni sejak masa kepemimpinan Bupati Bima, H. Feri Zulkarnain, ST (Almarhum) hingga dua periode IDP menjabat sebagai Bupati Bima.

“Selama sekitar 17 tahun saya memimpin Dinas Kimpraswil ini dengan hati. Dan menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi dengan menggunakan manajement qalbu. Berbagai prestasi atas dedikasi terbaik yang disumbangkan oleh Dinas Kimpraswil selama ini untuk Kabupaten Bima baik soal jalan maupun jembatan, bukan semata-mata karena kerja saya sendiri. Tetapi lahir atas kerja kolektif, dan salah satu yang terhebat adalah tukang komputer,” tandas Mumma Nggempo.

Diakuinya bahwa pertama kali dirinya menjabat sebagai Kadis Kimpraswil Kabupaten Bima yakni atas kepercayaan yang diberikan oleh Bupati Bima saat itu, H. Feri Zulkarnain, ST (Almarhum). Di zaman itu, diakuinya banyak tantangan dan hambatan yang dihadapinya terutama terkait terobosan baru bagi pembangunan jalan dan jembatan di sejumlah wilayah di Kabupaten Bima.

“Tantangan dan hambatan yang dihadapi bukan saja soal aksi demonstrasi, tetapi juga pernah dihadang oleh warga di salah satu wilayah di Kabupaten Bima menggunakan tombak dan parang. Dihadang dengan tombak dan parang oleh warga tersebut, diakuinya di saat membuka jalan di Kecamatan Woha-Kabupaten Bima.

“Saat itu seorang pegawai saya yakni Agus Kosasi meminta saya agar segera meninggalkan lokasi itu. Namun saya tetap bertahan sembari memberikan pemahaman kepada warga. Alhasil, satu per satu warga pulang ke rumahnya masing-masing. Pada akhirnya membuka jalan baru di Kecamatan Woha berhasil dituntaskan dan kini hasilnya telah dinikmati oleh masyarakat di sana. Untuk Kecamatan Woha, pada kesempatan ini saya ingin berwasiat kepada Bupati-Wakil Bupati Bima agar mempercantik Woha seperti di jalan Udayana Mataram-NTB. Sebab, Woha merupakan Ibukota Kabupaten Bima,” harap Mumma Nggempo.

Tantangan dan hambatan lain yang dihadapinya di saat menjabat sebagai Kadis Kimpraswil Kabupaten Bima di masa kepemimpinan Almarhum Hj. Feri Zulkarnain adalah terkait pembukaan jalan baru dari Talabiu-Dore dan dari Tambora ke lingkar utara sepanjang 30 KM lebih. Tetapi berkat kecerdasannya meretas hambatan dan tantangan serius tersebut, diakuinya kini hasil kerja keras Pemerintah dalam kaitan itu telah dinikmati oleh masyarakat.

“Di tengah kerasnya dinamika yang dihadapi, Alhamdulillah dokument perencanaannya berhasil kami tutaskan. Kini hasil dari kerja keras Pemerintah tersebut telah membuahkan hasil yang sangat baik dan telah dinikmati pula oleh masyarakat. Tantangan lain yang dihadapi adalah soal penyelesaian dokument perencanaan pembangunan Kantor Bupati Bima di Kecamatan Woha. Hal itu berlangsung pada masa H. Feri Zulkarnain, ST (Almarhum) menjabat sebagai Bupati Bima. Dan dengan telah tuntasnya dokument perencanaan dalam kaitan itu, Kantor Bima tersebut telah berdiri megah dan hasilnyapun telah dinikmati oleh kita semua,” beber Mumma Nggempo.

Pada moment Purna tugas ini pula, Mumma Nggempo mengungkapkan kesan paling eksrtem yang dihadapinya dengan Almarhum H. Feri Zulkarnain, ST di saat menjabat sebagai Bupati Bima. Yakni pernah diperiksa oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas laporan palsu dari oknum tertentu.

“Sebenarnya tak seorangpun yang tahu tentang kisah nyata ini. Namun harus saya utarakan pada moment purna tugas ini. Di hadapan Penyidikan KPK Sat itu, Almarhum H. Feri Zulkarnain dengan tegas menyatakan siap masuk penjara atas kebijakannya soal pembangunan fisik di Kabupaten Bima karena diyakininya bahwa kebijakan tersebut untuk kepentingan rakyat di Kabupaten Bima. Alhasil, saya dan Almarhum H. Feri Zulkarnain, ST tidak diproses lebih lanjut oleh pihak KPK karena pertimbangan tidak menemukan adanya kerugian negara terkait kebijakan dimaksud,” papar Mumma Nggempo.

Kini Mumma Nggempo sudah berada di luar dunia birokrasi. Namun diakuinya, masih ada tugas dan tanggungjawabnya yang belum bisa dituntaskan di saat dirinya masih menjabat sebagai Kadis Kimpraswil Kabupaten Bima. Salah staunya adalah pembangunan jembatan Lewa Mori. Namun demikian, Mumma Nggempo menegaskan bahwa dokument perencanaan pembangunan jembatan Lewa Mori telah dituntaskan disaat dirinya masih menjabat sebagai Kadis Kimpraswil Kabupaten Bima.

“Mudahan-mudahan pembangunan jembatan Lewa Mori bisa dilaksanakan di masa kepemimpinan IDP-Dahlan ini. Soal dokument perencanaannya telah dituntaskan. Hal itu juga sudah dibahas dengan pihak Pemprov NTB dan Kementerian terkait. Hari ini (28/12/2022) Presiden RI, Joko Widodo sudah berada di Bima, semoga Bupati Bima bisa menyampaikan soal itu kepada Presiden RI ini pula,” harapya lagi.

Sementara soal dedikasinya di saat menjabat sebagai Kadis Kimpraswil Kabupaten Bima di masa kepemimpinan IDP-Dahlan  selama dua periode ini, Mumma Nggempo menyatakan bahwa visi-misi dibidang pembangunan fisik yang berkaitan dengan Dinas Kimpraswil telah telah dituntaskan sekitar 90 persen. Capaian tersebut, diakuinya bukan saja karena didorong oleh kerja kolektif pihak Dinas Kimpraswil setempat. Tetapi juga wujud nyata dari tercapainya impian dan harapan dari IDP-Dahlan pula.  

“Mulai hari ini saya sudah tak lagi berada di dunia birokrasi. Namun melalui kesempatan ini pula, saya berharap agar ke depan IDP-Dahlan bisa menyelesaikan amanah rakyat di Kabupaten Bima dengan baik pula. Terimakasih dan apresiasi karena selama ini telah meletakan kepercayaan kepada saya untuk menjabat sebagai Kadis Kimpraswil Kabupaten Bima, mohon maaf atas segala kekurangan saya,” pungkas Mumma Nggempo.

Bupati Bima, IDP Terlihat Mengusap Air Matanya Menggunakan Tissue Dalam Sambutannya Karena Tak Kuasa Menahan Rasa Sedihnya di Moment Purna Tugas (28/12/2022).

Sementara itu, Bupati Bima (IDP) dalam sambutannya memastikan bahwa Mumma Nggempo telah mampu membuktikan dedikasi dan loyalitas terbaiknya selama menjabat sebagai Kadis Kimpraswil Kabupaten Bima. Hal tersebut ditegaskannya patut dijadikan sebagai contoh dan tauladan yang baik oleh seluruh pejabat yang ada di Pemkab Bima.

“Belasan tahun Mumma Nggempo dipercayakan untuk menjabat sebagai Kadis Kimpraswil Kabupaten Bima. Yakni sejak suami saya, Almarhum H. Feri Zulkarnain hingga di masa kepemimpinan saya dengan H. Dahlan sebagai Bupati-Wakil Bupati Bima. Mempertahankan Mumma Nggempo untuk menempati jabatan tersebut, tentu saja karena pertimbangan objektif dan terukur. Yakni karena Mumma Nggempo mampu membuktikan dedikasi dan loyalitas terbaiknya melalui kerja nyata,” ungkap IDP.

Untuk itu, di moment purna tugas ini pihaknya menyatakan apresiasi, terimakasih, bangga dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Mumma Nggempo karena telah mempersembahkan kontribusi terbaiknya melalui pembangunan fisik yang berkaitan dan Dinas Kimpraswil Kabupaten Bima untuk masyarakat di seluruh wilayah di Kabupaten Bima.

“Kepada Mumma Nggempo dan H. Sunardi, kami atas nama Pemkab Bima menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas pengabdian terbaiknya selama ini. Tentang siapa yang akan menempati jabatan sebagai Kadis dan Sekdis Kimpraswil ini, tentu saja nanti akan terjawab,” papar IDP.

Pada moment yang sama, IDP terlihat tak kuasa menahan air matanya. Yakni disaat menjelaskan bahwa selama ini Mumma Nggempo bukan saja sebagai bawahannya. Tetapi juga diposisikannya sebagai ayah sekaligus keluarga bagi pihaknya setelah suaminya (Almarhum H. Feri Zulkarnain, ST) meninggal dunia.   

“Disaat Dae Feri (Almahum Hj. Feri Zulkarnain) meninggal dunia, saya merasa sendiri dan disaat itu pulalah Mumma Nggempo hadir sebagai seorang ayah sekaligus keluarga, menjadikan saya sebagai anaknya sendiri. Sejak Dae Feri meninggal dunia hingga saat ini, Mumma Nggempo hadir sebagai sosok ayah yang sangat baik dan memberikan nasihat yang sangat baik pula kepada saya. Terimakasih Mumma Nggempo,” papar IDP sembari mengusap air matanya dihadapan ratusan tamu undangan di moment itu.

Untuk itu, kendati Mumma Nggempo sudah tak lagi berada dalam dunia briokrasi namun IDP berharap agar Mumma Nggempo tetap bertahan dan konsisten dengan sikapnya yang santun, ramah dan baik dengan semua orang. Tak hanya itu, Mumma Nggempo di mata IDP adalah seorang tokoh penting sekaligus sangat layak untuk dijadikan panutan oleh semua orang.

“Mulai hari ini dan selanjutnya, saya berharap dan bedoa agar Mumma Nggempo diberikan umur panjang dan tetap terjaga kesehatannya oleh Allah SWT. Terimakasih telah mengabdi. Dan terimakasih pula karena telah menjadi ayah yang sangat baik bagi kami. Pada kesempatan ini pula saya menyampaikan apresiasi, terimakasih, bangga dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada puluhan personil lainnya yang hari ini purna tugas karena selama ini telah membuktikan pengabdian terbaiknya untuk masyarakat di Kabupaten Bima selama menjadi ASN,” pungkas IDP.

Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan M. Noer Saat Menyampaikan Sambutan di Moment Purna Tugas Belasan Personil ASN (28/12/2022).

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan M. Noer menyatakan apresiasi dan terimakasih kepada Mumma Nggempo dan H. Sunardi karena selama ini telah membuktikan pengabdian terbaik di bidang pembangunan fisik di Kabupaten Bima yang berkaitan dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Dinas Kimpraswil setempat. Pernyataan yang sama juga disampaikannya  kepada belasan personil ASN lainnya yang hari ini resmi dinyatakan pensiun.

“Dedikasi dan loyalitas terbaik yang telah mereka persembahkan selama ini, tentu saja patut dijadikan sebagai contoh dan tauladan bagi seluruh ASN terutama para pejabat di Pemkab Bima. Dan dengan itu pula, pembangunan akan terus berjalan dan masyarakat juga bisa sejahtera,” ujar Dahlan.

Pada moment itu pula Dahlan menyampaikan permohonan maaf kepada Mumma Nggempo jika menemukan kekurangannya selama bersama dalam dunia briokrasi. Namun secara jujur, Dahlan mengaku bahwa selama ini dirinya sering mengkritisi kinerja para pegawai, salah satunya pada Dinas Kimpraswil Kabupaten Bima.

“Tetapi hal itu merupakan wujud nyata dari kentalnya rasa cinta saya kepada seluruh ASN yang ada di Kabupaten Bima. Sebab, kritikan dan ketegasan itu berorientasi kepada memacu semangat dan daya kerja ke arah yang lebih baik. Tetapi jika hal itu dianggap sebagai sebuah kekurangan, maka pada moment ini saya sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” pungkas Dachlan. (FAHRIZ/JOEL/RUDY/AL) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.