Hasil Musrenbang di Tanjung, Warga Desak Kuburan Belanda Segera Jadi Pemakaman Umum

Momoment Musrenbang di Kantor Kelurahan Tanjung-Kota Bima (6/2/2023)

Visioner Berita Kota Bima-Musyawarah Rencana (Musrenbang) di seluruh Kelurahan di Kota Bima, dijelaskan ada yang sudah selesai dilaksanakan. Dan sampai detik ini juga masih ada yang sedang berlangsung.

Musrenbang tersebut, diakui berorientasi kepada menyerap aspiasi masyarakat terkait kebutuhan di bidang pembangunan fisik yang sifatnya dibutuhkan segera. Diantaranya soal drainase, pembangunan jalan, bedah rumah warga dan lainnya. Dan dalam kaitan itu pula, hasil Musrenbang tersebut mendesak Walikota Bima untuk menjawabnya.

Di Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat-Kota Bima misalnya, Musrenbang sudah dituntaskan pada Senin (6/2/2023). Moment tersebut melibatkan seluruh Ketua RT/Ketua RW, LPM setempat, Camat Rasanae Barat, Karang Taruna dan lainnya. Hanya saja, moment penting tersebut tidak terlihat adanya pihak Bapedda Kota Bima.

Hasil Musrenbang di Kelurahan Tanjung, dijelaskan adanya tuntutan sekaligus desakan warga kepada Pemerintah Kota (Pemkot) yang mendesak untuk segera dituntaskan. Yakni Kuburan Belanda di wilayah setempat agar segera dijadikan sebagai pemakaman umum.

“Itu salah satunya yang sifatnya mendesak. Pasalnya, kuburan yang sudah ada sekarang sudah tidak memungkinkan lagi untuk menguburkan warga karena sudah penuh. Untuk itu, warga mendesak Pemkot Bima agar segera menjadikan kuburan Belanda itu sebagai kuburan umum bagi warga Tanjung ini,” ungkap Kepala Kelurahan Tanjung, Faisal M. Saleh usai kegiatan Musrenbang kepada sejumlah Awak Media, Senin (6/2/2023).

Faisal menjelaskan, aspirasi warga Tanjung agar kuburan Belanda tersebut dijadikan sebagai kuburan umum sudah berlangsung lama. Sementara kesepakatan antara Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat terkait hal itu, diakunya sudah berlangsung sejak lama pula.

“Semuanya sudah sepakat bahwa kuburan Belanda tersebut dijadikan sebagai kuburan umum bagi warga Tanjung. Bahkan Umat Kristiani yang ada di Kota Bima sudah menyetujuinya,” beber Faisal.

Kesepakatan itu diakuinya terjadi di zaman H. Muhammad Qurais (HMQ) H. Abidin menjabat sebagai Walikota Bima. Dan Pemerintah saat itu, diakuinya telah menunjuk lokasi di wilayah Kecamatan Rasanae Timur-Kota Bima untuk lokasi penguburannya.

“Sejak saat itu sampai sekarang sudah ada jenazah Umat Kristiani yang dikuburkan di wilayah timur tersebut (tak kagi dikuburkan di kuburan Belanda). Itu mencerminkan komitmen mereka terkait kesepakatan menjadikan kuburan Belanda sebagai kuburan umum bagi warga di Kelurahan Tanjung tersebut,”  ulas Faisal.

Oleh sebab itu, Faisal memastikan bahwa tak adanya kendala bagi Pemerintah untuk segera mewujudkan desakan warga Tanjung tersebut. Hanya saja, kendala yang dihadapi untuk ke depannya yakni terkait anggaran bagi pembongkaran jenazah yang ada di kuburan Belanda tersebut untuk kemudian dipindahkan ke lokasi yang telah ditunjuk oleh Pemerintah saat itu di wilayah Kecamatan Rasanae Timur.

“Selama ini kendalanya adalah soal anggaran pembongkaran mayat yang ada dikuburan itu. Selain itu, juga terkait soal anggaran untuk pembangunan pagarnya. Sekali lagi, kami berharap agar tuntutan sekaligus kebutuhan ini segera dijawab oleh Walikota Bima. Sebab, hal tersebut sangat prioritas bagi warga di Kelurahan Tanjung ini,” harap Faisal.

Tak hanya itu, hasil Musrenbang tersebut juga terkait dengan perbaikan sejumlah drainase di sejumlah RT/RW di Kelurahan Tanjung. Hal tersebut diakuinya bersifat mendesak agar segera dijawab pula oleh Pemkot Bima.

“Saat musim hujan tiba, terutama saat ini ada sejumlah drainase yang mendesak untuk segera diperbaiki.Sebalikinya, taksedikit pula rumah warga yang digenangi air. Semoga permintan warga melalui Musrenbang tersebut bisa dijawab oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE,” pinta Faisal. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.