Penggagas Sekaligus Pendiri Kurash Kota Bima Bersuara Tegas-Jangan Politisasi Olah Raga !


Dua Pengagas, Pendiri dan Pelatih Cabor Kurash Kota Bima, Tomo (Kiri) dan Imran (Kanan)

Visioner Berita Kota Bima
-Kubu Pengurus Cabang Olah Raga (Cabor) Kurash Kota Bima terkesan “pecah”. Pernyataan Ketua Harian Kurash Kota Bima, M. Irfan menuding bahwa Cabor Kurash ditelantarkan selama mengikuti event PoproV NTB tahun 2023. Pernyataan tersebut, dijelaskan lantaran ketidak hadiran bapak asuh Cabor Kurash di arena grand final yang digelar di GOR Pemuda Mataram-NTB minggu lalu.

Tudingan tak mendasar tersebut, ditanggapi keras oleh KONI Kota Bima melalui Ketua Harian, Sudirman DJ, SH. Duta Partai Gerindra di DPRD Kota Bima ini (Sudirman SJ) menegaskan bahwa tudingan tersebut telah melukai perasaan dan hati KONI Kota Bima yang memperlakukan sama terhadap semua Cabor termasuk Kurash, mulai dari penginapan di hotel berbintang dengan akomodasi sangat sesuai, transportasi dan akomodasi, menyrtakan bapak asuh dan lainya.

“Tudingan tersebut benar-benar konyol. Sebab, tudingan itu sangat tidak mendasar. Tak ada satu atletpun yang kelaparan selama pentas Poprov NTB tahun 2023 berlangsung. Atlet di seluruh Cabor menikmati makanan yang jauh lebih berkualitas ketimbang para Pengurus KONI Kota Bima yang menginap di hotel “semi melati” dengan makanan-minuman apa adanya (nasi goreng plus telur dadar dan aqua gelas). Para pelatih dan Manager Kurash Kota Bima juga menginap di hotel berbintang dengan makanan, minuman elit pula. Tudingan itu sungguh tendensius. Sebab selama Poprov NTB berlangsung, mereka bukan tidur di pinggi kali dan bukan pula menikmati makanan sisa, berani membantah?,” tanyan DJ dengan nada serius.

Soal transportasi bagi atlet di Cabor Kurash Kota Bima, pihaknya menyediakan alat transaportasi untuk Pulang-Pergi (PP) dari penginapan ke arena pertarungan (gelanggang). Perhatian lain KONI Kota Bima kepada Cabor Kurash tersebut yakni membangun koordinasi dengan Walikota Bima agar Cabor tersebut memiliki bapak asuh seperti Cabor-Cabor lainya.

“Bapak asuhnya telah memberikan uang sebesar Rp2 juta untuk kebutuhan pembelian multivitamin dan lainya. Uang tersebut diberikan melalui Sekum KONI Kota Bima, Drs. Adisan Sahidu, M.Si. Dan uang itu telah diberikan oleh Adisan kepada Pelatih Kurash yakni, Imran. Selanjutnya, Imran telah menyerahkan uang dari bapak asuh tersebut kepada seluruh atlet Kurash dimaksud,” beber DJ.

DJ kemudian mengungkap, Ketua Kurash Kota Bima mendesak Imran untuk mengembalikan uang Rp2 juta itu kepada bapak asuh. Namun dijelaskanya, Imran menolak keras desakan Ketua Kuras tersebut.

“Tudingan Irfan tersebut disikapi tegas oleh Imran sebagai pelatih Cabor Kuras Kota Bima. Imran memastikan tidak ada satupun atlet Kurash yang ditelantarkan. Tetapi justeru dilayani dengan sangat luar biasa oleh KONI Kota Bima selama Popro NTB belangsung. Pelayanan sangat luar biasa tersebut yakni mulai dari penginapan, mendelegasikan bapak asuh, pelayanan medis hingga menyediakan alat transportasi untuk PP dan diberikan uang sebesar Rp2 juta oleh bapak asuhnya,” bongkar DJ.

DJ menyatakan, atas pelayanan yang diakui sangat luar biasa tesebut-Imron menyatakan apresiasi, terimakasih, bangga dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada KONI Kota Bima dan Walikota Bima pula. Berangkat dari pengakuan tersebut, DJ menuding bahwa tudingan bahwa Cabor Kuras ditelantarkan adalah sangat kental dengan nuansa politiknya.

“Jangan mengeksploitasi nama atlet Kurash untuk melampiaskan denndam pribadi dan dendam politik. Seluruh atlet pada Cabor Kurash Kota Bima tidak pernah mengeluh, kecuali menyatakan rasa Syukur dan Alhamdulillah atas pelayanan yang sangat baik dari KONI Kota Bima. Pertanyaan seriusnya lagi, apakah Manager dan Pengurus Cabor Kurash Kota Bima hidup di pinggir jalan dan menikmati makanan sisa selama pentas Poprov NTB tahun 2023, ada yang bisa menjawab,” tanya DJ dengan nada tegas.

Setelah Pelatih cabor Kurash Kota Bima, Imran membantah dengan tegas tudingan tersebut-kini giliran salah seorang pengagas dan pendiri Cabor Kurash setempat yakni Tomo bersuara keras. Melalui Press Releasenya kepada Media Online www.visionerbima.com, Tomo memastikan bahwa berbagai bentuk pelayanan dari KONI Kota Bima kepada Cabor Kurash selama event Poprov NTB berlangsung diakuinya sungguh luar biasa.

“Tak seorang atlet Kurash pun yang ditelantarkan selama event Poprov NTB itu berlangsung. Juga tak ada penelantaran tersebut para Pengurus Cabor Kurash mulai dari Manager hingga para pelatihnya. Tetapi semuanya dilayani secara luar biasa. Yakni mulai dari penginapan di hotel berbintang, menu sesuai kebuthan atlet dan jaminan soal transportasi oleh KONI Kota Bima. Oleh karenanya, saya sebagai salah satu penggagas sekaligus pendiri Cabor Kurash Kota Bima menyampaikan apresiasi, terimakasih, bangga dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada KONI Kota Bima dan Walikota Bima,” tegas Tomo, Rabu (1/3/2023).

Mantan atlet Muaythai dan atlet pencak silat yang telah mempersembahkan lebih dari satu medali emas untuk tanah kelahiranya ini menegaskan, membangun sinergitas antara KONI Kota Bima dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dengan Cabor Kurash adalah hal yang bersifat mutlak. Sebab, Cabor Kurash tak akan bisa maju dan berkembang tanpa adanya dukungan dari KONI Kota Bima dan Pemkot Bima.

“Jangan mempolitisasi dunia olah raga, antara lain Cabor Kurash Kota Bima. Kemutlakan soal membangun sinergitas dimaksud, tentu saja bertujuan untuk hari ini dan keberlangsungan masa depan Atlet Kurash Kota Bima. Biarkan dunia olah raga termasuk Kurash berjalan, maju dan berkembang sesuai dengan marwah dan mimpi besarnya di kemudian hari. Sekali lagi, hindari “kepentingan tertentu” dengan mengatasnamakan Cabor Kurash. Sebaliknya, justeru akan menjadi ancaman serius bagi perkembangan dan kemajuan Cabor Kuras beserta atlet yang ada di dalamnya,” ujar Tomo.

Tomo kemudian menjelaskan tentang penggunaan anggaran dari KONI Kota Bima untuk Cabor Kurash yang yang ditransfe tunai oleh KONI Kota Bima. Terkait dana peralatan yang dibutuhkan oleh para atlet Kurash, dikatakana sudah dibelanjakan sesuai dengan perencanaan. Sementara uang saku untuk seluruh atlet Kuras, katanya sudah diberikan masing-masing sebesar Rp1 juta, tanpa ada pemotongan.

“Uang transportasi latihan atlet Kuras sebesar Rp400 ribu sudah dilaksanakan kami selaku pelatih. Dan hal itu sesuai amanah Ketua Cabor Kurash Kota Bima serta sudah  diserahkan secara langsung kepada atlet. Bukti dokumentasi soal itu, hingga kini ada di tangan kami,” kata Tomo.

Terkait dengan kehadiran bapak asuh Cabor Kurash tersebut yang dijelaskanya lambat, namun sebagai pelatih maupun para atlet diakuinya sangat memakluminya. Sedangkan uang sebesar Rp2 juta dari bapak asuh tersebut, diakuinya sangat bermanfaat baik bagi pihaknya maupun atlet Kurash tersebut.

“Terkait pelayanan dari KONI Kota Bima selama event Poprov NTB berlangsung, Alhamdulillah sangat luar biasa. Yakni mulai dari penginapan, transportasi, sampai dengan makan-minum. Kami berharap, untuk meraih sebuah prestasi daerah  tentu saja sagat membutuhkan adanya sinergitas antara Cabor, KONI Kota Bima dan Pemerintah setempat. Sekali lagi, mari bersinergi dan buang ego. Sebab, ego merupakan ancaman keras bagi perkembangan dan kemajuan serta masa depan Cabor Kurash Kota Bima. Catatan pentingnya, Cabor Kurash Kota Bima bukan dihadirkan di atas Fondasi Politik. Tetapi, ia hadir atas marwah olah raga. Terimakasi KONI Kota Bima. Terimakasih kepada Walikota Bima. Dan terimakasih atas doa dan dukungan seluruh masyarakat Kota Bima hingga Cabor Kurash berhasil meraih 2 medali emas pada Poprov NTB 2023,” pungkas Tomo.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Media Online www.visionerbima.com, Cabor Kurash hadir di Kota Bima hingga dinyatakan lolos ke ajang Poprov NTB tahun 2023 yakni atas upaya keras Tomo dan Imran (Pelatih Kurash) Kota Bima. Diakui Kurash merupakan Cabor baru dan menempatkan di pentas Poprov NTB tahun 2023 sebagai kiprah perdananya dan sukses mempersembahkan 2 medali emas untuk Kota Bima.

Kendati keduanya (Imran dan Tomo) diakui sebagai pihak paling berjasa bagi kehadiran Cabor Kurash di Kota Bima hingga menggapai prestasi gemilang di pentas Poprov NTB tahun 2023, namun pada Cabor Kurash Kota Bima hanya diposisikan sebagai pelatih, bukan pada posisi Manager maupun Ketua Harian. Kok bisa?, hingga kini jawabanya masih bersifat misteri. Tetapi banyak orang menegaskan, Kurash adalah olah raga bela diri yang semestinya ahli dan memiliki prestasi di bidangnya. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.