Oknum Aktivis Janji Tak Sebarkan Foto dan Video Oknum Pengawas Vs Bunga Jika Diberi Uang Rp100 Juta?
KUPT Dinas Dikpora Kecamatan Langgudu, Drs. Hamdiah |
Visioner Berita
Kabupaten Bima-Dibalik
kasus dugaan perbuatan tak lazim oknum Pengawas Pendidikan Kecamatan Langgudu
Kabupaten Bima, A. Majid Sidik S.Pd M.Pd terhadap korban-sebut saja Bunga
(bukan nama aslinya), diduga ada “hal lain” yang dinilai tak kalah seksi.
Yakni, ditengarai adanya oknum aktivis yang meminta uang sebesar Rp100 juta
dengan janji tak akan sebarkan foto-foto adegan tak lazim antara terduga pelaku
dengan korban (Bunga).
Dugaan
tersebut, dibeberkan secara gamblang oleh KUPT Pendidikan Kecamatan Langgudu
yakni Drs. Hamdiah kepada awak media. Hamdiah mengungkap, duga oknum aktivis
meminta uang tersebut terjadi sekitar seminggu sebelum kasus tersebut mencuat
di atas permukaan. “Oknum aktivis di Bima diduga meminta uang sebanyak Rp100
juta kepada Majid dan istrinya Siti Herlina dengan dalil supaya tidak
menyebarkan foto porno dan vidio pencabulan bersama korban,” ungkap Hamdiah,
Rabu (16/1/2020).
Dalam
kaitan itu, Hamdiah mengaku bahwa dirinya juga ditelephone oleh oknum aktivis
tersebut. Hanya saja, ia mengaku tak tahun nama oknum dimaksud. “Saya ditelephone
oleh oknum aktivis dan menginformasikan adanya foto dan vidio porno yang
bersangkutan. Oknum aktivis itu juga meminta uang Rp100 juta supaya tidak
menyebarkan foto dan video kepada pablik,” duganya.
Masih
soal itu, Hamdiah mengaku diminta oleh oknum aktivis Bima tersebut agar
menyampaikan kepada Majid dan istrinya. Terkait hal itu pula, oknum tersebut
meminta agar informasi ini tidak diberitahukan kepada siapapun. “Oleh oknum
aktivis itu, saya diminta untuk menutup dulu alias tidak menyebarkan informasi
ke orang lain selain dari dua orang dimaksud,” tandasnya.
Kata
Hamdiah, karena informasi ini sudah terbongkar maka dirinya tidak berani
menyebutkan bahwa informasi tersebut bermula oknum aktivis yang menghubungi
dirinya. “Oknum aktivis itu meminta saya untuk meminta uang 100 juta kepada
terduga. Saya juga diceritakan oleh
kedua ASN itu bahwa oknum aktivis itu juga meminta uang Rp100 juta supaya tidak
menyebarkan video dan foto-foto tak lazim dimaksud,” bebernya.
Atas
informasi yang diterimanya dari oknum aktivis, Hamdiah mengaku sempat memanggil
Majid dan herlina untuk menanyakan tentang kebenaran tentang dugaan adanya
video dan foto tak lazim dimaksud. “Saya pernah memanggil mereka secara terpisah dan
menanyakan kebenaran dari informasi itu. Namun, mereka tidak mengakui dan menganggap
ada orang yang memfitnahnya,” tandasnya lagi.
Lagi-lagi,
Hamdiah mengaku menanyakan berulang-ulang hal itu kepada Majid maupun Herlina. Tetapi,
keduanya masih tidak mengakuinya. Bahkan ia mengaku agar Majid dan Herlina
menyelesaiakn sendiri persoalan yang dihadapinya itu. “Saya sempat memberikan
penekanan, kalau tidak berbuat bisa saja tuntut balik. Namun, jika berbuat
sesuai foto dan Video yang disebut oleh oknum aktivis itu maka keduanya bisa membaca
keadaan untuk menyelesaikanya,” tegasnya.
setelah
dirinya memanggil dan mengigatkan kepada Majid dan Herlina untuk menemui oknum
aktivis tersebut, praktis saja muncul hal lain. Maksudnya, peristiwa itu
langsung mencuat di atas permukaan karena dugaan tak ada titik temu antara Majid
dan Herlina dengan oknum aktivis itu. “Oknum aktivis itu dan Majid juga
menceritakan kepada saya bahwa mereka sempat bertemu dengan pihak “tertentu”
untuk menyelesaikan masalah foto dan video dimaksud. “Mungkin karena tak adanya
saling pengertian, akhirnya foto dan video dimaksud tersebar. Oleh sebab itu,
saya tidak bisa berbuat apa-apa,” pungkasnya.
Sekedar dugaan, Visioner
juga berhasil mendapatkan sebuah rekaman yang menduga adanya oknum aktivis yang
meminta uang senilai Ratusan Juta Rupiah kepada Majid dan Herlina. Suara dalam
rekaman tersebut menyebutkan bahwa oknum aktivis tersebut berinisial AF. Namun
untuk membuktikan kebenaran dari dugaan tersebut, hingga kini sejumlah awak
media masih terus melakukan investigasi secara mendalam. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda