Ditengah Larangan Keramaian Tapi Ada Event Motor Cross di Donggo Bolo
Event Motor Cross Yang Sedang Berlangsung di Donggo Bolo, (29/3/2020), Dok, Foto: Suryadi |
Visioner
Berita Kabupaten Bima-Pemerintah sudaqh melarang keras untuk mengadakan keramaian di
tengah masalah yang menimpa bangsa yakni Covid-19. Namun, di Kabupaten Bima justeru
ditemukan ada kegiatan yang melabrak larangan Pemerintah tersebut. Bentuknya,
event motor cross yang menghadirkan ribuan orang di Desa Donggo Bolo Kecamatan
Woha-Kabupaten Bima.
Hal tersebut spontan saja mengundang kemarahan reaksi salah
seorang warga Donggo Bolo, sebut saya Suryadi. Ia mengaku, pelaksanaan event
motor cross ini sudah berlangsung selama tiga hari dengan sekarang. Pihaknya
meminta pertanggungjawaban Camat Woha, diakuinya sampais ekarang tak
ditanggapi. “Ini bagaimana ceritanya, ditengah Pemerintah melarang kermaian kok
sekarang ada event motor cros di Donggo Bolo. Kami sudah menghubvungi Camat
Woha tetapi tidak ditanggapi,” ungkap Suryadi kepada Visioner, Minggu petang
(29/3/2020).
Upaya pemerintah melarang adanya keramaian ditengah bangsa dan
negara ini diserang oleh wabah Covid-19, diakuinyalebih kepada menyelematkan
masyarakatnya. Namun anehnya, di DonggoBolo justeru diberikan izin keramaian
bagi penyelenggaraan motor cross. “Kami tegaskan agar moment ini menjadi atensi
khusus Kapolri melalui Polda NTB. Kok bisa mereka melabrak larangan keras
Pemerintah,” tanyanya.
Suryadi menjelaskan, jumlah warga yang menyaksikan event motor
cross ini mencapai ribuan pada tiap harinya. “Bukanya kita secara bersama-sama
melakukan upaya pencegahan terhadap masalah yang sednag menimpa bangsa dan
negara ini, malah yang terjadi adalah melaksanakan event yang dihadiri oleh
ribuan warga. Sampai sekarang evenjht motor cross ini masih berlangsung. Dan sampais
ekarang tak ada aksi penutupan yang dilakukan oleh pihak terkait. Ini yang
sangat disayangkan,” keluhnya.
Secara
terpisah Kapolres Bima Kabupaten melalui Kasubah Humas, Iptu Hanafi menyatakan
bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kapolsek Woha. Pertanyaan
tentang alasan izin keramaian tersebut dikeluarka di tengah adanya larangan
Pemerintah, jsuteru tidak dijawabnya. “Dimana lokasi event motor cross
tersebut?. Ok, secepatnya saya berkoordinasi dengan Kapolsek Woha,” sahutnya
Kata Hanafi, ia mendapatkan informasi tentang hal itu adalah dari warga Donggo Bolo. Kegiatan tersebut diakuinya bersifat liar. Oleh karenanya, pihaknya langsung memerintahkan Polsek Woha untuk membubarkan kegiatan liar tersebut. "Itu kegiatan liar dan sekarang sekarang sudah dibubarkan oleh Polisi," tambahnya.
.
Informasi terkini menyebutkan bahwa yang terjadi bukan event. Tetapi latihan menuju event motor cross tahun 2020. Camat Woha, Drs. Irfan kepada wartawan menyatakan bahwa latihan tersebut sudah dibubarkan. Namun, dia mengakui bahwa yang terjadi dalam kaitan itu merupakan sebuah pelanggaran jika merujuk pada surat edaran Kapolri dengan tujuan agar masyaraat tidak terjangkit oleh Covid-10.
"Saya dapat laporan soal itu pada hari Sabtu (28/3/2020). Itu bukan event, tetapi latihan cross. Meski demikian, hal tersebut tetap melanggar. Jangankan latihan seperti itu, kegiatan keagamaan saja kita ubarkan kalau kita tahu. Alhamdulillah setelah kita koordinasi dengan Polsek Woha, acara itu langsung dibubarkan," tegasnya kepada Wartawan, Minggu sore (29/3/2020)
Casman
menduga, kegiatan latihan motor cross yang berlangsung di Donggo Bolo itu diadakan
oleh pemilik tanah dan salah satu club adventure asal Kota Bima. “Setelah membaca berita itu, saya baru tahu bahwa ternyata
mereka masih melakukan latihan di sana. Terkait kegiatan tersebut, maka lewat
kesempatan ini IMI Bima melarang keras kegiatan otomotif di tengah darurat
Covid-19 yang sedang melandda bangsa dan negara ini, Casman.. Selain itu, kami atas nama IMI Kabupaten Bima meminta agar pihak Polres Bima Kabupaten untuk tidak memberikan izin," desaknya. (TIM VISIONER)
Kata Hanafi, ia mendapatkan informasi tentang hal itu adalah dari warga Donggo Bolo. Kegiatan tersebut diakuinya bersifat liar. Oleh karenanya, pihaknya langsung memerintahkan Polsek Woha untuk membubarkan kegiatan liar tersebut. "Itu kegiatan liar dan sekarang sekarang sudah dibubarkan oleh Polisi," tambahnya.
.
Informasi terkini menyebutkan bahwa yang terjadi bukan event. Tetapi latihan menuju event motor cross tahun 2020. Camat Woha, Drs. Irfan kepada wartawan menyatakan bahwa latihan tersebut sudah dibubarkan. Namun, dia mengakui bahwa yang terjadi dalam kaitan itu merupakan sebuah pelanggaran jika merujuk pada surat edaran Kapolri dengan tujuan agar masyaraat tidak terjangkit oleh Covid-10.
"Saya dapat laporan soal itu pada hari Sabtu (28/3/2020). Itu bukan event, tetapi latihan cross. Meski demikian, hal tersebut tetap melanggar. Jangankan latihan seperti itu, kegiatan keagamaan saja kita ubarkan kalau kita tahu. Alhamdulillah setelah kita koordinasi dengan Polsek Woha, acara itu langsung dibubarkan," tegasnya kepada Wartawan, Minggu sore (29/3/2020)
Informasi lain yang diperoleh Visioner mengungkap, Bupati Bima
Hj. Indah Dhamayanti Putri telah mengeluarkan edaran secara resmi agar
masyarakat tidak mengadakan kegiatan yang mengundang keramaian. Semenatara
setelah mendengar latihan motor cros itu, Bupati langsung berkoordinasi dengan
Polisi untuk membubarkanya. Alhasil, atas koordinasi Bupati Bima dengan polisi
tersebut sukses menghentikan kegiatan yang diakui liar oleh polisi itu.
Sementara Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Bima, Casman
Ilmanegara menegaskan, latihan motor cross yang berlangsung di Donggo Bolo
tersebut sama sekali tidak diketahui oleh pihaknya. Hal itu pula, diakuinya
sama sekali tidak diberitahukan kepada pihaknya sebagai koordinator kegitan
otomotif di Kabupaten Bima. “Saya sebagai Ketua IMI Cabang Bima tahu adanya
peristiwa itu setelah membaca berita di media online visionerbima.com,” tandas
Casman, Minggu malam (29/3/2020).
Tulis Komentar Anda