Bolo 9 Positif Covid-19, Berbagai Desa Pagar Pintu Masuk Tamu Dari Luar
Pemagaran Perbatasan Desa Kala Dengan Desa O'o Kecamatan Donggo (21/4/2020) |
Visioner
Berita Kabupaten Bima-9 orang jamaah tabitablig asal salah satu Desa di Kecamatan
Bolo Kabupaten Bima dinyatakan positif Covid-19. Tak hanya itu, 1 orang jamaah
tablig asal Sanggar pun dinyatakan positif Covid-19. Hal tersebut, dijelaskan
melalui pengumuman resmi Pemprov NTB setelah memperoleh hasil swab laboratorium
RSUP Mataram-NTB.
Hal tersebut tercatat sebagai peristiwa luar biasa hingga
Kabupaten Bima ditetapkan sebagai zona merah Covid-19, Berita tentang 10 orang
warga Kabupaten Bima dinyatakan positif Covid-19 ini, sontak membias kepada
munculnya rasa ketakutan seluruh warga di Kabupaten Bima. Meski demikian,
kondisi terkini 10 orang pasien positif Covid-19 yang sedang diisolasi di RSUD
Bima itu dinyatakan membaik.
Meski demikian, kepanikan warga di berbagai Desa yang berdekatan
dengan Kecamatan Bolo hingga kini masih saja terlihat baik di dunia nyata maupun
di Media Sosial (Medsos). Atas dasar itu, berbagai Desa dari sejumlah Kecamatan
yang berdekatan dengan Bolo sudah mulai mengambil sikap.
Bentuk sikap antisipasi yang digagas oleh kalangan generasi muda
di berbbagai Desa di sejumlah Kecamatan yang berdekatan dengan Kecamatan Bolo
tersebut, yakni memagar pintu masuk di masing-masing Desa dengan bambu dan
kayu. Upaya tersebut, lebih kepada membatasi tamu yang masuk ke masing-masing
Desa tersebut, terutama dari Kecamatan Bolo.
Pantauan langsung Visioner mengungkap, di sejumlah Desa di
Kecamatan Donggo dan Kecamatan Soromandi telah melakukan pemagaran pintu masuk.
Tujuanya, bukan saja melarang warga asal kecamatan Bolo masuk ke wilayah
mereka, tetapi juga hal yang sama juga diberlakukan kepada para pedagang asal
Bolo yang ke Donggo dan Soromandi.
Di perbatasan Desa Kala dengan Desa O’o Kecamatan Donggo
misalnya, kalangan anak-anak muda telah melakukan pemagaran pintu masuk yang
disaksikan oleh Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Toko Pemuda, Polsek Donggo dan
Camat setempat. Upaya ini diakui sebagai langkah antisipasi untuk menyegah
penyebaran Covid-19 di wilayah itu.
“Kami memohon maaf sedalam-dalamnya kepada saudara dan keluarga
kami di Kecamatan Bolo. Untuk sementara waktu, kami melakukan pembatasan tamu
ke Kecamatan Donggo. Upaya ini dilakukan demi mencegah penyebaran Covid-19 di
wilayah kami,” tegas Ketua BPD Desa Kala Kecamatan Donggo, Syaifullah alias
Asyaif Albab.
Pembatasan Perbatasan di Dusun Manggekompo Desa Kala Kecamatan Donggo, Terlihat Ada Satu Mobil Pick Up Pemuat Barang Dilarang Masuk Wilayah Setempat (21/4/2020) |
Biasanya kata Asmadi, keluarga dari Bolo yang datang ke wilayah
iktu adalah para pedagang barang, bakso dan lainya termasuk Salome. “Setelah
kami melakukan pemagaran perbatasan tersebut, untuk sementara waktu para pedagang
tersebut tidak diperbolehkan masuk ke wilayah Manggekompo. Esensi dari pemgaran
perbatasan ini, lebih kepada mencegah penyebaran Covid-19 di Dusun
Manggekompo,” tegasnya.
Pemagaran perbatasan juga dilakukan oleh kalangan pemuda di
sejumlah Desa lain di Kecamatan Donggo. Yakni, O’o, Doridungga, Mbawa dan
Mpili. Upaya tersebut diakui memiliki tujuan yang sama dengan Desa-Desa lain di
Kecamatan Donggo. Yakni mencegah agar Covid-19 tidak menyerang warga di
masing-masing Desa tersebut.
Upaya pemagaran perbatasan yang sudah dilakukan itu, melibatkan
berbagaiTokoh di wilayah setempat. Danupaya ini, diakui sebagai bentuk
inisiatif kalangan pemuda setempat yang juga diserpakati oleh para Tokoh
lainya. “Sebelum melakukan pemagaran, terlebih dahulu kami membentuk
kesepakatan bersama yang melibatkan para Tokoh di sini,” tandasnya.
Penutupan Gang Untuk Pendatang di Desa Cenggu Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima (21/4/2020) |
Informasi lain yang diperoleh Visioner melaporkan, kabarnya di
Desa Leu, Desa Rasabou, Desa Timu dan lainya yang berbatasan dengan Desa
Kanangan juga dikabarkan telah dilakukan pemagaran. Upaya pemagaran perbatasan
tersebut, diakui sebagai upaya pencegahan agar Covid-19 tidak menyebar di
sejumlah Desa tersebut. Yang tak kalah tegasnya lagi, Desa Cenggu Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima langsung memberlakukan lock down wilayahnya.
Sementara di Kota Bima, hal yang sama dilakukan di Desa Kendo
Kecamatan Rasanae Timur. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk membatasi
masuknya tamu di wilayah itu yang tidak menggunakan masker. Hal tersebut
dikemukakan langsung oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE pada moment
jumpa pers, Selasa (21/4/2020).
Dalam
kaitan itu, Walikota Bima mengapresiasi sikap warga Kendo dimaksud. Hal
tersebut, diakuinya sebagai bentuk kesdaran warga sekaligus ikut membantu
Pemerintah untuk secara bersama-sama melakukan pencegahan terhadap penyebaran
Covid-19 agar tidak menyerang warga. “Apa yang dilakukan warga tersebut harus diapresiasi,”
ujarnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda