Tersengat Listrik, Tukang Batu Sekaligus Tulang Punggung Keluarga Tewas
Chandra Kusuma AP: Insya Allah Akan
Ada Sentuhan Kemanusiaan Dari Pemerintah
![]() |
Husnan Korban Meninggal Karena Sengatan Listri di Desa Doridungga Kecamatan Donggo Kabupaten Bima (11/8/2020) |
Visioner
Berita Kabupaten Bima-Mulyani dan dua orang anaknya asal Desa Doridungga Kecamatan
Donggo, kini dirundung duka yang teramat dalam. Sang suami tercinta yakni
Husnan (34) tewas karena sengatan listrik. Husnan yang juga tukang batu ini, disengat
listik hingga saat saat mengangkat besi cor bantalan rumah salah seorang warga
dusun Rademaju Desa Doridungga, Selasa (11/8/2020) sekitar 17.00 Wita.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh sejumlah awak media
melaporkan, Hunsun tidak meninggal ditempat. Namun tibuh dalam kondisi lemas
tak berdaya tersebut sempat dibawa ke Puskesmas Donggo untuk ditangani secara
medis dengan harapan nyawanya bisa diselematkan. Namun azal memanggilnya, ia meninggal
dunia di Puskesmas Donggo sekitar sesaat sebelum ditangani oleh Tim Medis
setempat.
Kronologis kejadian, sekitar pukul 17. 00 Wita, korban sedang
membangun rumah milik warga di Dusun Rade Maju Desa Doridungga Kecamatan Donggo
Kabupaten Bima, Selasa (12/8/2020). Saat itu, korban sedang berusaha mengangkat
besi sendirian yang sudah dianyam untuk dijadikan cor bantalan rumah milik
warga Mayor.
Namun saat besi cor tersebut sedang diangkatnya, secara tidak
langsung ujung besi bantalan bersentuhan langsung dengan kabel telanjang besar
milik PT. PLN Unit Donggo (Persero). Akibatnya, besi cor tersebut terlepas dari
tangan almarhum kemudian almarhum langsung terpental dan kemudian terjatuh
dibawah tanah.
Selanjutnya dalam posisi telungkup dan kepala bagian depan
(kening) membentur besi cor, korban mengalami mengalami luka memar dan robek. Sementara
pada bagian badanya juga terlihat luka memar, membiru yang diduga akibat
sengatan listrik.
Peristiwa menyedihkan ini, juga sempat disaksikan oleh sejumlah
warga. Saat kejadian berlangsung, sejumlah warga sempat berusaha mengangkat
korban, dan kemudian membawanya ke Puskesmas Donggo guna mendapat perawatan
medis.
Namun apa daya. Almarhum tidak dapat diselamatkan dan praktis
saja meninggal dunia di Puskemas Donggo sekitar pukul 17. 30 Wita. Kabar terkini yang dihgimpun oleh awak media
melaporkan, sekarang korban sedang berada di rumah duka. Isak tangis keluarga
terutama istri dan anaknya terlihat nyata atas kepergian korban untuk selama-lamanya.
Rencananya, jenazah korban akan dikebumikan di wilayah setempat, Rabu
(12/8/2020).
Kapolsek Donggo, Iptu Sukarmin juga membenarkan peristiwa
mengenaskan yang menimpa korban tersebut. Dan dalam kasus ini, Sukarmin
menjelaskan bahwa keluarga korban menolak otopsi terhadap jenazah Husnan. “Sampai
saat ini, istri dan anak keluarga korban belum bisa dimintai keteranganya
karena masih dirundung duka. Korban meninggal karena dugaan sengatan listrik,”
terang Karmin.
Atas peristiwa mengenaskan ini, berbagai pihak mendesak pihak
PT. PLN Cabang Bima (Persero) agar segera membuka mata dan mengambil langkah
cepat merapikan kabel telanjang di wilayah setempat serta di sejumlah wilayah
lain di Kecamatan Donggo. Esensinya, lebih kepada agar di kemudian hari tak
terjadi pedristiwa yang sama.
Tak hanya itu, dugaan masih adanya kabel telanjang milik PT. PLN Cabang Bima bukan saja di Desa Doriduga Kecamatan Donggo. Tetapi, disinyalir masih
ada di sejumlah wilayah di Kabupaten Bima maupun di Kota Bima. Hal tersebut,
mendesak pihak PT. PLN Cabang Bima untuk segera mengatasinya untuk tujuan
mengantisipasi munculnya korban baru yang disengat oleh listrik.
Atas peristiwa yang menghilangkan nyawa Husnan tersebut,
sejumlah warga meminta kepada pihak Pemkab Bima melalui BPBD dan Dinas Sosial
setempat agar segera turun ke rumah duga. Tujuanya, yakni memberikan santunan
kepada keluarga korban.
Secara terpisah, Bupati Bima melalui kabag Humas Setda setempat
yakni Chandra Kusuma AP yang dimintai komentarnya menyatakan akan segera
berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Donggo dan Pemerintahan Desa
Doridugga. “Yang dibutuhkan secara bukan saja informasi melalui media massa.
Tetapi, juga adanya laporan resmi dari Pemerintah Kecamatan dan Desa setempat.
Kami butuh laporan secepatnya dari Pemerintah Desa Doridugaan maupun Kecamatan
Donggo,” desaknya.
Data
kongkriet tersebut, sangat dibutuhkan agar selanjutnya Pemerintah Kabupaten
(Pemkab Bima segera turun memberikan santunan kepada keluarga korban. “Insya
Allah, pemerintah tidak akan tinggal diam. Dan dalam waktu dekat, Insya Allah
Pemerintah akan memberikan santunan kepada keluarga korban. Namun yang
dibutuhkan sekarang adalah laporan resmi dari Pemerintah Desa setempat maupun
Kecamatan Donggo,” pungkas Chandra. (TIM
VISIONER)
Tulis Komentar Anda