Terkait Kematian Auliyah, Hingga Sekarang AR Masih Diamankan di Sel Tahanan


                                   Kapolres Bima Kota, AKBP Haryo Tejo Wicaksono, S.IK

Visioner Berita Kota Bima-Misteri tentang penyebab kematian siswi Kelas III pada MI Nurul Ilmi Padolo Kota Bima yakni Auliyah, hingga kini belum belum juga terkuak. Sementara tim medis Puskesmas Patuga menemukan adanya hal “tak biasa” pada bagian vital putri bungsu dari pasangan almarhum Guntur (warga asal Donggo Kabupaten Bima) dengan Asni (warga asal Kelurahan Darah Kota Bima) ini.

Masih soal kematian Auliyah, AR (29) yang semula datang mengamankan diri di Mapolsek Rasanae Barat Polres Bima sampai sekarang masih mendekam di dalam sel tahanan Polres Bima Kota dengan status diamankan. Dan tercatat sudah lebih dari satu minggu AR di amankan di dalam sel tahanan Polres Bima Kota.

Kapolres Bima Kota, AKBP Haryo Tejo Wicaksono, S.IK yang dimintai komentarnya membenarkan hal itu.

“Ya, sampai sekarang AR masih di amankan di sel tahanan Polres Bima Kota. Kendati demikian, hingga detik ini AR belum ditetapkan sebagai tersangka, kecuali masih di duga,” terangnya kepada sejumlah Awak Media.

Sementara soal penyebab kematian Auliyah, sampai saat ini diakuinya belum juga terkuak. Dan opsi otopsi untuk memastikan penyebab kematian Auliyah, menurutnya tak perlu dilakukan ketika melihat perkembangan penanganan kasus ini oleh Penyidik PPA Sat Reskrim Polres Bima Kota.

“Kita masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi petunjuk yang mengarah kepada dugaan keterlibatan terduga pelakunya. Tetapi kami yakin bahwa misteri dibalik kematian Auliyah bisa diungkap. Oleh sebab itu, terburu-buru karena Penyidik masih bekerja serius dalam menangani kasus ini,” ujarnya Kapolres yang dikenal santai namun sukses mengungkap sederetan kasus luar biasa selama menjabata sebagai Kapolres Bima Kota ini.

Namun Kapolres yang dikenal kaya akan strategi dalam pengungkapan kasus Kejahatan Keras (Jatanras) ini enggan membeberkan tentang apa saja dasar keyakinan Polisi untuk bisa mengungkap misteri dibalik kematian bocah tak berdosa tersebut (Auliyah).

“Ada hal yang bisa dibuka dan sebaliknya kepada publik. Namun hal yang bersifat strategis terkait penanganan kasus ini, tentu saja tidak bisa kami jelaskan kepada Awak Media. Santai saja, ada saatnya kami membeberkanya nanti,” tuturnya.

Terkait penanganan kasus ini, tentu saja pihaknya sangat membutuhkan keterangan dari saksi ahli, juga ahli psikologi. Ahli Psikologi akan dihadirkan untuk tujuan melakukan pemeriksaan terhadap kejiwaan terduganya.

“Menghadirkan Ahli Psikologi dalam penanganan kasus ini, tentu bersifat mutlak. Soal kapan Ahli Psikologi dihadirkan, ya tunggu saja,” ucapnya.

Ia kemudian mengaku menyayangkan sejumlah pihak yang terlalu dini menjustifikasi adanya tersangka dalam kasus ini. Masih soal itu, Kapolres yang dikenal hobi olah raga ini menghimbau kepada pihak Media Massa untuk tidak mendahului kewenangan Penyidik.  

“Sebab, sampai saat ini Polisi belum menyebutkan AR sebagai tersangka terkait kasus ini. Namun, AR masih diduga sebagai pelakunya. Untuk itu, kepada semua pihak termasuk Media Massa agar tidak menyampaikan informasi yang membingungkan publik. Sekali lagi, sampaikan saja informasi yang pasti, bukan membuat publik semakin bingung,” pungkasnya. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.