Inilah Gebyar UMKM Terbesar Perdana Sejak Terbentuknya Pemkot Bima

Di Lokasi Gebyar UMKM di Museum Asi Mbojo-Kota Bima dan SMKPP Kota Bima Dengan Keragaman Inovasinya (Kanan)

Visioner Berita Kota Bima-Inilah gebyar UMKM terbesar sejak terbentuknya Pemerintah (Pemkot) Bima. Moment gebyar UMKM yang dilangsungkan di depan Museum Asi Mbojo-Kota Bima tersebut, dibuka secara resmi oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE melalui Sekda setempat pada Jum’at malam (11/8/2023).

Pada kegiatan yang menghadirkan para pelaku UMKM baik pengerajin tenunan khas Bima maupun kulliner ini, dijelaskan berhasil menghadirkan sebanyak 100 UMK se-Kota Bima. Di moment yang dinilai spektakuler ini juga melibatkan seluruh SMKN se-Kota Bima. Sekolah-sekolah tersebut, pada gebyar UMKM ini menampilkan berbagai invoasinya.

Antara lain, SMKPP Kota Bima menampikan berbagai inovasi. Antara lain moringa stik (stik yang terbuat dari bahan dasar daun kelor), manisan belimbing (bahan dasar gula dan belimbing), teh moringa olefeira yang berbahan dasar daun kelor murni alias tanpa campuran yang diakui memiliki manfaat tinggi bagi kesehatan dan sejumlah inovasi lainya.

Seorang guru sekaligus instruktur pada SMKPP Kota Bima, Sri Rahmawati, STP membenarkan hal itu. Inovasi ini diakuinya digagas sejak dua tahun silam. Inovasi tersebut diakuinya lahir atas dasar adnya kolaborasi antara guru-guru setempat dengan siswa-siswi setempat pula.

“Pangsa pasarnya sudah sampai ke Makasar-Sulawsi Selatan (Sulsel).Pada moment gebyar UMKM ini, SKPP Kota Bima juga menampilkan sebuah inovasi baru yakni mie instant yang terbuat dari bahan dasar daun kelor. Sedangkan hasil penjualan yang diperoleh dari berbagai inovasi tersebut, tentu dipergunakan untuk kegiatan praktikum bagi siswa-siswi SMKPP Kota Bima,” terang Rahmawati kepada Media Online www.visionerbima.com, Jum’at (11/8/2023).

Kegiatan praktikum bagi beragam inovasi tersebut, diakuinya dilaksanakan selama 6 bulan sekali. Sedangkan tantangan yang dihadapi oleh pihaknya, antara lain soal alat pengeringan dan alat kemasan bergaam inovasi dimaksud pula.

“Harga alat pengeringan (oven) itu sekita Rp8 juta per unitnya. Dalam kaitan itu, kami berharap adanya sentuhan dari Pemerintah,” harapnya.

Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan (Koerindag) Kota Bima, Ir. H. Tafsir Majid menyatakan, gebyar UMKM ini merupakan yang terbesar perdana sejak terbentuknya Pemkot Bima. Betapa tidak tegas Tafsir, di moment gebyar UMKM ini menghadirkan sebanyak 100 pelaku UMKM, mulai dari beragam kulliner hingga pengerajin tenunan tradisional Bima.

Salah Satu Produk UMKM Yang Ditampilkan Pada Gebiyar UMKM, Sabtu (12/8/2023)

“Ide dan gagasan bagi lahirnya gebyar UMKM ini bersumber dari Walikota Bima, H.Muhammad Lutfi, SE. Kegiatan ini terlaksana atas kolaborasi antara Dinas Koperindag Kota Bima, Dewan Koperasi Indonesia (Dekopinda) setempat dan Forum UMK se-Kota Bima. Kegiatan ini sudah dibuka secara resmi oleh Sekda Kota Bima,” terang mantan Kadisnake Kota Bima ini.

 Selain itu, diakuinya bahwa kegiatan ini didukung oleh puluhan pihak sponsor. Yakni PT. Gudang Garam (GG), Oppo Smart Phone, pihak Perpajakan Cabang Bima, Bank Mandiri Cabang Bima (Persero), Kantor Pos dan Giro Cabang Bima, Bank Sinar Mas Cabang Bima, You Cosmetik Bima, Luxuri Beauty Clinik Bima, Kantor Pegadaian Cabang Bima (Persero), Roket Chiken, Unversitas Nggusuwaru Bima,  SMKN se-Kota Bima, Bank NTB Syariah Cabang Bima, Nesley (susu) Cabang Bima, Kalbe Farma Cabang Bima, dan para pengusaha tenun se-Kota Bima.

"Kegiatan ini akan berakhir pada Minggu (13/8/2023). Selain menampilkan keragaman inovasi dan beragam kulliner di Kota Bima, kegiatan ini juga menampilkan berbagai konten. Antara lain tarian dari Sanggar Selendang Nusantara pada SMPN I Kota Bima dan tarian tradisional dari SMKN I Kota Bima,  juga menampilkan kegiatan monolog dari SMKPP Kota Bima, performance dari Sunshie Yellow, performance dari FL2SN Provinsi NTB yakni Rizka Febriyan (SMKN III Kota Bima),” tandas Tafsir.

Konten lain yang diperunjukan pada moment gebiyar UMKM ini, antara lain lomba-lomba, work shop dan jalan sehat. Selain itu, juga dilaksanakan kegiatan lomba balap sarung, rimpu cepat, topi Ultah, ular mencari mangsa, dan lomba balap karung.

“Jenis konten work shop yang dilaksanakan pada moment gebyar ini yakni merangkai bunga, make up dan rajut benang. Untuk konten kegiatan jalan sehat akan dilaksanakan pada Minggu pagi (13/8/2023). Estimasi peserta yang terlibat pada kegiatan jalan sehat terebut yakni sekitar 25.000 orang. Kegiatan jalan sehat ini dimulai dari di depan kantor Walikota Bima hingga di lapangan Sera-Suba. Usai jalan sehat, tentu akan dilaksanakan kegiatan pembagian kupon berhadiah hiburan mulai dari sepeda listrik dan hadiah-hadiah hiburan lainya,” jelasnya.

Sementara esensi dari gebyar ini, diakuinya lebih kepada menggiatkan UMKM yang ada di Kota Bima yang difasilitasi oleh Pemkot Bima. Dan dalam kaitan itu pula paparnya, Pemkot Bima pun mengintervensinya.

“Sekali lagi, ini merupakan gebyar UMKM yang yang besar perdana sejak terbentuknya Kota Bima jika dibandingkan dengan tahun 2019 hanya mampu mengover sebanyak 30 pelaku UMKM yang ada di Kota Bima,” ulasnya.

Antara Lain Pelaku UMKM Yang Ada di Kota Bima, Sabtu (12/8/2023)

Berbagai fasiilitas yang disediakan di lokasi gebyar ini diakuinya disediakan oleh Pemkot Bima melalui Dinas Koperindag setempat. Pun resiko pembiayaan bagi kegiatan gebyar UMKM ini, dijelaskan ditanggung semua oleh Pemkot Bima melalui Dinas Koperindag setempat.

“Semua fasilitas yang digunakan oleh UMKM baik Kulliner maupun pengerajin tenunan ini disediakan secara gratis oleh Pemkot Bima. Sedangkan para peserta hanya mendaftarkan nama secara gratis melalui jalur online yang disiapkan oleh kami di Dinas Koperindag Kota Bima. Sementara resiko pembiayaan bagi pengadaan fasilitas yang digunakan oleh para pelaku UMKM tersebut, tentu bersumber dari APBD 2 Kota Bima tahun 2023,” tutur Tafsir.

Tafsir menambahkan, pada Sabtu malam (12/8/2023) di lokasi gebyar UMKM juga dilaksanakan kegiatan Ngobrol Pintar (Ngopi) bersama Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE. Kegiatan Ngopi tersebut, tentu saja membicarakan tentang berkaitan dengan beragam aspek pembangunan di Kota Bima dan rencana selanjutnya, juga yang berkaitan dengan berikutnya yakni menumbuh kembangkan UMKM se-Kota Bima.

“Kegiatan Gebyar UMKM ini akan ditutup secara resmi oleh Walikota Bima pada Minggu (13/8/2023). Sementara antusiasme masyarakat Kota Bima selama kegiatan ini berlangsung, tentu saja sangat tinggi. Betapa tidak, pada moment pembukaan gebyar ini dihadiri oleh ribuan masyarakat Kota Bima dari seluruh Kelurahan di Kota Bima pula. Atas keramaian tersebut, tentu saja memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan bagi para pelaku UMKM yang terlibat pada moment gebyar ini pula,” pungkas Tafsir.

Singkatnya, moment penting tersebut (gebyar UMKM) tersebut disambut secara positf oleh para pelaku UMKM yang terlibat di dalamnya. Hal yang sama juga datang dari berbagai elemen masyarakat Kota Bima.

“Kegiatan gebyar ini sudah berlangsung selama dua hari. Selama itu pula dagangan kami sangat laris. Untuk itu kami nyatakan apresiasi, terimakasih, bangga dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE sebagai sumber ide dan gagasan terkait pelaksanaan kegiatan gebyar UMKM ini pula. Dari hasil penjualan di lokasi UMKM ini, tentu saja dimanfaatkan untuk kebutuhan kai sehari, membantu biaya pendidikan anak-anak yang sekolah dan lainya,” terang puluhan pelaku UMKM saat diwawancara oleh Media ini, Sabtu sore (12/8/2023).

Atas dampak positif yang diperolehnya melalui moment gebyar tersebut, para pelaku UMKM tersebut berharap agar kegiatan yang sama dilaksanakan minimal tiga kali dalam setahun. Sebab, gebyar UMKM tersebut diakuinya sangat membantu meningkatkan nilai ekonomi dan kesejahteraan bagi mereka dan keluarganya.

“Semoga harapan kami ini bisa diamini oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE. Sebab, seiring dengan perkembangan zaman ini tentu saja biaya hidup juga semakin tinggi. Dan kebutuhan anak-anak kami yang sekolah juga sangat tinggi. Untuk itu, kami berharap agar kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan minimal tiga kali dalam setahun, semoga,” harap mereka. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.