Pasca Mobil Damkar Terguling dan Dua Orang Tewas, Latu Muhammadin Dikabarkan Dirujuk ke Mataram

Tragedi Damkar Kota Bima Terguling
Hingga Mengakibatkan Dua Orang Tewas (1/10/2023)

Visioner Berita Kota Bima-Peristiwa mengenaskan terkait satu unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Dinas Damkar Kota Bima hingga menewaskan dua orang pegawai Damkar setempat, Ahmad Fathoni dan Nazar, hingga kini masih mewarnai duka dan air mata dari semu pihak. Kedua pahlawan kemanusiaan yang diakui telah memberikan banyak kontribusi terbaiknya itu, tewas mengenaskan setelah mobil Damkar yang ditumpanginya oleh usai menghindari satu unit mobil warna putih milik seseorang di jalan Soekarno-Hatta di wilayah Kelurahan Monggonao Kecamatan Mpunda-Kota Bima, Minggu sore (2/10/2023).

Usai kejadian berlangsung, seorang korban terlihat tertindis mobil Damkar dan diduga tewasdi Tempat Kejadian Perkara. Dan korban yang satunya lagi, tak terlihat melalui rekaman video yang beredar luas di beranda Media Sosial (Medsos). Peristiwa mengenaskan itu, praktis saja mengundang perhatian warga sekitar.

Ratusan warga terlihat berbondong-bondong datangke TKP untuk tujuan menyelamatkan dua korban tersebut. Namun upaya keras warga tersebut tak membuahkan hasil. Korban yang tertindis mobil Damkar tersebut, dijelaskan berhasil dievakuasi setelah kehadiran dua kendaraan loader milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bima.

Dan loader tersebutlah yang diakui berhasil membalikan Mobil Damkar tersebut. Berdasarkan infomasi yang dihimpun oleh berbagai Awak Media melaporkan, upaya evakuasi tersebut berlangsung sekitar satu jam lamanya.

Upaya lain yang dilakukan oleh warga usai kejadian berlangsung yakni membawa dua korban ke Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Kota Bima. Upaya tersebut, dijelaskan guna menyelematkan kedua korban itu pula. Namun, lagi-lagi upaya tersebut tak membuahkan hasil. Sebab, diduga kedua korban tewas di dalam perjalanan menuju RS Muhammadiyah.

Soal Ahmad Fathoni dan Nazar, kini hanya menyisakan banyak kenangan bagi keluarga, sahabat, temn dan kerabatnya. Kepergian keduanya untuk selamanya, pun menyisakan duga teramat dalam, tak terkecuali bagi korban kebakaran yang pernah diselematkan oleh keduanya.

Ungkapan belasungkawa, kini terus mewarnai kepergian keduanya untuk selamanya. Pemkot Bima melalui Pj. Walikota Bma, Ir. H. Muhammad Rum juga menyampaikan belasungkawa. Tak hanya itu, secara khusus Rum juga menyampaikan apresiasi, terimakasih, bangga dan penghormatan yang setinggi-tingginya atas pengabdian terbaik kedua korban dimasa hidupnya.

Rum pun berharap dan berdoa agar kedua korban meninggal dunia dalam keadaan Husnul Khotimah dan ditempatkan di tempat yang layak di sisi Allah SWT. Sedangkan isak-tangis dan duka teramat dalam, hingga kini masih terlihat pada keluarga kedua korban tersebut. Sekedar cataan, mobil Damkar itu terguling yakni disaat hendak memadamkan api yang sedang melahap sebuah rumah warga di wilayah Kelurahan Pane-Kota Bima. Akibatnya, dua orang tewas dan sang supir dikabarkan hingga kini diduga masih dalam kondisi kritis.

Pertanyaan tentang kondisi terkini yang dialami oleh Latu Muhammadin pun kini terjawab. Berdasarkan hasil penelusuran Media Online www.visionerbima.com melaporkan, dijelaskan bahwa Latu Muhammadin sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Mataram-NTB pada Senin (2/10/2023) sekitar pukul 01.15 dini hari waktu setempat.

Dijelaskan pula, Latu Muhammadin dirujuk ke RSUP Mataram karena diduga kondisinya masih agak kritis. Hal itu dijelaskan oleh seorang warga Kota Bima yakni Opik kepada Media ini, Senin pagi (2/10/2023).

“Iya benar, Latu Muhammad sudah dirujuk ke RSUP Mataram-NTB. Latu dibawa ke RSUP Mataram-NTB menggunakan mobil Ambulance milik RSUD Bima. Dalam kaitan itu, Latu Muhammadin didampingi oleh Tim Medis RSUD Bima dan keluarganya,” ungkap Opik.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya, Opik menjelaskan tentang sejumlah dugaan luka yangdiderita oleh Latu Muhammadin. Antara lain diduga agak retak pada bagian kepala, disinyalir keluar darah pada bagian teliganya dan pada bagian bahu kirinya hingga kini tidak bisa digerakan.

“Secara umum, respon motoriknya sudah ada. Dijelaskan bahwa Latu sudah mulai siuman. Ia sudah mulai bisa melihat. Tak hanya itu, dia juga dijelaskan sudah mulai bisa bergerak. Alhamdulillah sudah mulai ada perubahan pada kondisi fisiknya jika dibandingkan dengan sebelumnya,” ungkap Opik.

Hanya saja kata Opik, Tim Medis RSUD Bima mengeluarkan surat agar Latu Muhammadin dirujuk ke Mataram karena beberapa pertimbangan Medis. Lepas dari itu, Opik berdoa dan berharap agar Latu Muhammadin bisa diselamatkan oleh Tim Medis RSUP Mataram NTB.

“Kendati respon motoriknya sudah mulai terlihat, namun Latu Muhammadin harus dirujuk ke RSUP Mataram-NTB karena diduga kondisi fisiknya masih agak kritis. Oleh sebab itu, mari kita semua berdoa agar Tim Medis RSUP Mataram-NTB bisa menyelamatkan Latu Muhammadin,” harap Opik. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.