Di Kota Bima, Doni Dianiaya Hingga Tewas di Tempat-Bagas Terluka Karena Dibacok
Dua “Pelaku Utama” Ditangkap Tim Opsnal Polsek Ranasae Barat di Dompu
Visioner Berita
Kota Bima-Peristiwa
mengenaskan terjadi di Kota Bima, Sabtu (15/3/2025) sekitar pukul 02.20 dini
hari waktu setempat di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di sebelah barat SMAN IV
Kota Bima di wilayah Kelurahan Penatoi Kecamatan Mpunda-Kota Bima. Seorang
warga asal Kampung Pane Kelurahan Pane Kecamatan Rasanae Barat-Kota Bima, Doni
Afriansyah (23) tewas ditempat setelah diduga dibacok pada bagian tengkoraknya oleh
dua orang terduga pelaku berinisial PTR dan FTH (keduanya warga asal Penatoi).Para Terduga (Duduk) Bersama Tim Opsnal POlsek Ranasanae Barat (Berdiri)
Sementara teman Doni yakni Bagas mengalami luka robek pada punggung bagian belakang karena diduga dibacok oleh kedua terduga pelaku. Atas luka yang dideritanya, Bagas dijelaskan dibawa ke RSUD Bima untuk ditangani secara intensif oleh Tim Medis RSUD Bima.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh sejumlah Awak Media melaporkan, kedua terduga pelaku diduga keras langsung melarikan diri setelah menghabisi Doni dan melukai Bagas. Sedangkan mayat Doni yang tergeletak di jalan raya dan dalam kondisi bersimbah darah tersebut ditemukan oleh sejumlah warga di TKP dan selanjutnya dibawa ke RSUD Bima guna memastikan penyebab kematianya.
Mendengar jenazah korban sedang berada di RSUD Bima, pagi itu ayah kandung yakni Robin dan keluarganya langsung bergegas ke sana. Tiba di RSUD Bima, ayah kandung dan keluarganya langsung histeris disaat melihat kondisi Doni yang sudah tak bernyawa tersebut.
Tak lama kemudian, jenazah korban dibawa untuk disemayamkan di rumah Neneknya. Diketahui bahwa sejak kecil hingga sebelum hidupnya berakhir di tangan kedua terduga, korban tingga bersama Neneknya. Sementara ibu kandung korban, hingga kini masih berada di Luar Negeri (TKW).
Pertanyaan tentang dugaan penyebab terjadinya kasus tersebut pun kini terungkap. Sebelum peritiwa tragis itu terjadi, dikabarkan Doni mengantarkan Bagas ke rumahnya di Penatoi. Keduanya dijelaqskan berboncengan menggunakan sepeda motor.
Masih menjurut informasi yang dihimpun oleh sejumlah Awak Media melaporkan, tiba di depan TKP Doni dan Bagas dipanggil oleh kedua terduga pelaku dan bebepa orang temanya di TKP. Mereka diduga memanggil Doni dan Bagas untuk “menikmati sesuatu” bersama mereka.
Tak lama kemudian Doni dan Bagas turun dari sepeda motor dimaksud dan kemudian bergabung dengan kedua terduga pelaku bersama sejumlah temanya itu. Masih menurut informasi yang dihimpun sejumlah Awak Media, usai “menikmati sesuatu”, Doni kemudian pamitan untuk mengantarkan Bagas ke rumahnya.
Namun kedua terduga pelaku serta beberapa orang temanya itu diduga tak mengizinkan Doni dan Bagas beranjak dari TKP. Ditengarai saat Doni menghidupkan sepeda motornya dan kemudian melanjutkan perjalanan mengantar Bagas tersebut, spontan saja kedua terduga mengejar Doni dan Bagas hingga keduanya kedua korban tersebut diperlakukan secara sadis di TKP.
Kabar yang diperoleh sejumlah Awak menduga, sejumlah teman kedua terduga tersebut ditengarai ikut serta melakukan penganiayaan terhadap kedua korban. Dan diduga usai memperlakukan kedua korban secara sadis tersebut, kedua terduga pelaku dan beberapa orang temanya tersebut disinyalir langsung kabur dari TKP itu.
Sabtu pagi sekitar pukul 05.00 Wita, Media Online www.visionerbima.com dan salah seorang Wartawan Net.TV yakni Azhar langsung bergegas ke TKP. Tiba di TKP tersebut, suasana terlihat sangat sepi. Namun ceceran darah terlihat jelas di jalan raya di TKP itu pula. Dan di moment yang sama, tak terlihat seorangpun warga setempat di TKP.
Sementara di Mapolres Bima Kota pada Sabtu pagi itu, terlihat ayah kandung korban seedang melaporkan kejadian yang menimpa Doni di Unit SPKT setempat. Pada moment yang sama, puluhan orang warga Pane pun terlihat adanya puluhan warga Pane.
Di moment itu pula, terdengar jelas adanya bisikan bahwa beberapa orang teman kedua terduga pelaku sudah ditangkap oleh sejumlah personil Sat Reskrim Polres Bima Kota dan sedang dimintai keteranganya di ruangan Unit Tipidkor Sat Reskrim setempat. Mereka ditangkap Polisi yakni sekitar dua jam setelah kejadian mengenaskan itu berlangsung.
Lebih jelasnya, beberapa orang remaja terlihat sedang dimintai keteranganya oleh Polisi di ruang Unit Tipidkor tersebut. Hanya saja, Wartawan tidak tidak bisa masuk ke dalam ruang tersebut. Sebab, ruangan tersebut diduga sudah dikunci lebih awal oleh Polisi.
Pada saat yang bersamaan kapolsek Rasanae Barat-Polres Bima Kota, AKP Suratno langsung memerintahkan Tim Opsnal dibah kendali Aipda Ramhmansyah untuk melakukan pengembangan terkait kasus dugaan tindak pidana kejahatan luar biasa tersebut. Polisi melakukan pengembangan berdasarkan aduan ayah kandung korban yakni Robin.
Dari hasil penyelidikan secara akurat dan mendalam, akhirnya Tim Opsnal Polsek Rasanae Barat berhasil mendapatkan informasi tentang identitas kedua terduga pelaku. Informasi itu diperoleh Tim Opsnal Polsek Rasanae Barat pada Sabtu pagi (15/3/2025) sekitar pukul 02.40 dini hari waktu setelah.
Kabar akurat yang diperoleh Tim Opsnal Polsek Rasanae Barat mengungkap bahwa kedua terduga pelaku sedang dalam perjalanan menuju Kabupaten Dompu menggunakan sepeda motor (berboncengan). Atas informasi tersebut, Tim Opsnal Polsek Rasanae Barat langsung berkoordinasi dengan sejumlah personil Polres Dompu untuk memonitor sekaligus mempersempit ruang gerak kedua terduga pelaku.
Tak lama kemudian, dikabarkan bahwa Tim Opsnal Polsek Rasanae Barat langsung tancap gas untuk memburu dan menangkap kedua terduga pelaku. Namun sebelumnya, diinformasikan bahwa Tim Opsnal tersebut sudah mengetahui dugaan tempat persembunyian kedua terduga pelaku yakni di Desa Manggenae Kecamatan Dompu-Kabupaten Dompu.
Tiba di Desa Menggenae pada sabtu pagi (15/3/2025) sekitar pukul 10.30 Wita, Tim Opsnal langsung membekuk kedua terduga pelaku. Saat dibekuk, kedua terduga dijelaskan tidak melakukan perlawanan.
Sementara saat diinterogasi oleh Tim Opsnal tersebut, kedua terduga pelaku mengakui perbuatanya. Kepada Tim Opsnal tersebut, kedua terduga pelaku mengakui bahwa Barang Bukti (BB) yang digunakanya untuk menganiaya Doni hingga tewas dan melukai Bagas tersebut telah dibuangnya di halaman Taman Kanak-Kanak yang lokasinya tidak jauh dari TKP.
Selanjutnya Tim Opsnal menyerahkan kedua terduga pelaku beserta BB kepada Penyidik Satreskrim Polres Bima Kota. Hingga berita ini ditulis, kedua terduga pelaku dab sejumlah rekanya tersebut masih diamankan di Mapolres Bima Kota sembari dilakukan pemeriksaan secara intensif. Kabar terkini yang diperoleh Media ini melaporkan, Sabtu malam (15/3/2025) Penyidik Satreskrim Polres Bima melakuikan gelar perkara guna menetapkan sejumlah orang tersebut sebagai tersangka dan selanjutnya ditahan di dalam sel tahanan setempat. (JOEL/RUDY/AL/DK)
Tulis Komentar Anda