Jejak Logis Dari Kenyamanan Hingga Informasi Petinggi Kota dan Kabupaten Bima Memilih Kuliah di UM Bima

Antara Lain Potret Kebersihan dan Kenyamanan di Kampus UM Bima (Ruang Kelas Studi Pasca Sarjana)

Visioner Berita Kota Bima-Perubahan status dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bima menjadi Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima) tercatat sudah berlangsung empat tahun lamanya. Jauh sebelum perubahan status tersebut, tertungkap berbagai perangkat akademik telah disiapkan secara matang oleh pihak Civirtas Akademika setempat dibawah kendali, Dr. Rudwan M. Said, SH, HM yang didukung penuh oleh mantan Civitas Akademika yang sebelumnya bekerja secara profesional dan bertanggyungjawab pada STIH Muhammadiyah Bima serta  dukungan penuh dari Organisasi Islam Muhammadiyah mulai dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah hingga ke Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah.

Antara lain dukungan sarana dan prasana. Yakni wadah perkuliahan, dominasi Pengajar (Dosen) bergelar Doktor, berbagai Fakultas dan Jurusan yang dinilai sebagai daya tarik minat masyarakat di berbagai wilayah di Pulau Sumbawa dan bahkan hingga ke Kabupaten Manggarai Barat (Mabar)-Nusa Tenggara Timur (NTT).

Catatan penting Media Online www.visionerbima.com melaporkan, sejak Kampus “terfavorit” inui berubah status menjadi Universitas (UM Bima), praktis saja berhasil mendongkrak minat masyarakat di Pulau Sumbawa hingga ke Mabar-NTT untuk melanjutkan study Sarjana (S1). Daya tarik tersebut dinilai karena diusung oleh berbagai Faklutas dan Jurusan yang telah disiapkan di Kampus itu pula.

Fakultas Agama Islam (FAI) dengan Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Pendikan Bahasa Arab (PBA), Ekonomi Syariah dan Hukum Keluarga.

Fakutas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) dengan Prodi Ilmu Komputer (Ikom) danTeknik Sipil. Fakultas Hukum dan Ekonomi dengan Prodi Ilmu Hukum dan Kewirausahaan.

Fakultas Kesehatan dengan Prodi Gizi. Tak hanya kelanjutan study S1 yang telah disiapkan oleh UM Bima. Tetapi juga kelanjutan Program Pasca Sarjana (Magister). Yakni Magister Ilmu Hukum (M.H) dan Magister Pendidikan Agama Islam (M.Pdi). Khusus untuk Program pasca Sarjana tersebut, tercatat telah memasuki gelombang kedua.

Tercatat emat tahun sudah UM Bima membangun peradaban untuk bangsa dan Negara melalui dunia pendidikan. Tercatat ribuan pula alumni (S1) dari berbagai disiplin ilmu yang ditelurkanya. Kampus yang disebut-sebut sebagai Universitas terbaik di Pulau Sumbawa ini, hingga kini masih menjadi wadah pendidikan yang paling diminati oleh masyarakat, khususnya di Pulau Sumbawa dan bahkan dari NTT.

Tingginya minat masyarakat untuk melanjutlkan study baik S1 maupun Magister, bukan tanpa alasan logis. Antara lain rata-rata SDM Pengajar (Dosen) di berbagai Fakultas di UM Bima rata-rata bergelar Doktor. Dan dalam rangka menjemput Indonesia Emas yang digagas oleh Presiden RI Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto, Kampus yang dinakhodai oleh Dr. Ridwan, SH, MH ini pun segera mengambil langkah sangat cerdas.

Salah opsi sakral yang dilaksanakan oleh pihak UM Bima dalam kaitan itu, yakni mengutus puluhan SDM Dosen yang semula bergeral Magister untuk mengikuti Program Doktoral, baik di dalam Negeri maupun di Luar Negeri (Negara Taiwan). Dari sederetan SDM Dosen yang kini masih menjalani Program Doktoral atas beasiswa dari Pemerintah Taiwan tersebut yakni  Miftahul Jannah dari Program Sutdi (Prodi) Komputer, Bu Kiki dari Prodi Kewirausahaan pada Fakultas Hukum dan dan Ekonomi, Muhamad Akbar dari Prodi Bisnis.

Namun sebelum itu, ada sejumlah nama Dosen yang mengikuti kegiatan Program Doktoral tersebut, yakni Fajrin Hardinandar dari Prodi Ekonomi, Muhammad Riswan dari Prodi Kewirausahaan dan Hairunnisa dari Prodi Ilmu Komputer dan juga ada beberapa orang yang mendapat beasiswa kuliah Doktor di LN. Yakni Husnatul Mahmuda dan Rafiudin dari Prodi Ekonomi Syari’ah.

Pasca menuntaskan Program Doktoral tersebut, dijelaskan bahwa sederetan nama tersebut akan kembali mengabdi sebagai Dosen di UM Bima. Penjelasan itu dikemukakan oleh Rektor UM Bima, Dr. Ridwan M. Said, SH, MH kepada Media ini, dua Minggu lalu.

Upaya mengutus SDM Dosen pada Kampus UM Bima untuk mengikuti Program Doktoral baik di dalam Negeri maupun ke LN dimaksud, diakui akan terus dilaksanakan. Upaya serius ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan hajat besar dalam mewujudkan target tahun 2028. Yakni ditargetkan bahwa SDM Dosen pada UM Bima tahun 2028 harus bergelar Doktor (S3).

Tingginya Minat Masyarakat Pilih Kuliah di UM Bima Karena Sarana dan Fasilitas Sangat Memadai

#Sejak perubahan status dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bima menjadi Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima), Sang Nakhoda (Rektor) yakni Dr. Ridwan, SH,MH dan seluruh Civitas Akademika setempat terpantau tak tinggal diam. Tetapi terpantau terus berbenah guna membuktikan bahwa Kampus UM Bima sebagai Kampus terbaik, khususnya di Pulau Sumbawa.

Antara lain terus menggenjot peningkatan sarana dan fasilitas yang dinilai sangat memadai bagi kenyamanan SDM Pengajar (Dosen) maupun kalangan Mahasisswa pada sejumlah Fakultas yang dilengkapi berbagai jurusan sesuai tuntutan Global. Dalam kaitan itu, liputan langsung Media Online www.visionerbima.com menguak adanya beragam hal yang sangat menarik dan actual (nyata).

Antara lain rata-rata SDM Pengajar bagi mahasiswa sekaligus calon Sarjana (S1) diakui bergelar Doktor. Namun ada beberapa beberapa SDM Pengajar tersebut yang diakui masih bergelar Magister (S2). Tetapi SDM Pengajar pada Prodi Magister di Kampus UM Bima, dijelaskan bahwa semuanya bergelar Doktor. Namun demikian, dalam kaitan itu Sang Nakhoda dan seluruh Civitas Akademika setempat terpantau tak tinggal diam.

Tetapi cita-cita besar Presiden RI, Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto guna mewujudkan Indonesia Emas antara lain melalui dunia pendidikan, Civitas Akademika pada UM Bima mengirim Puluhan SDM Pengajar pada Kampus UM Bima untuk diutus untuk mengikuti Program Doktor di di dalam Negeri maupun di LN.

Masih soal UM Bima, setelah berubah status menjadi Universitas-sejak awal hingga sekarang Kampus ini berhasil masih memposisikan diri sebagai dunia pendidikan “paling favorit” di Pulau Sumbawa. Teka-teki ikhwal minat masyarakat yang kian tinggi sejak awal hingga saat ini untuk melanjutkan studi di Kampus UM Bima pun terjawab.

Dalam kaitan itu, sejumlah Mahasiswa studi S1 dan Pasca Sarjana (Magister) menjelaskan pertimbangan rasional logis dan bertanggungjawab kepada Media ini melalui wawancara maupun live streaming. Semuanya mengaku memilih melanjutkan studi pada Kampus UM Bima karena sangat efektif dari sisi proses belajar-mengajar dan efisien (biaya kuliah relatif murah), fasilitas yang sangat nyaman (ruang kelas bersif, meja dan kursi yang sangat apik dan dilengkapi dengan AC yang sangat dingin).

Tak hanya itu, mereka juga mengaku melanjutkan studi di Kampus UM Bima karena alasan rata-rata SDM Pengajarnya bergelar Doktor, sosok Rektor dan seluruh Civitas Anya yang sangat pintar, cerdas dan ramah. Lantas siapa saja yang memilih melanjutkan Studi S1 dan S2 di UM Bima?.

Data dan fakta autentik (factual) yang diperoleh Media ini melaporkan, dari ribuan Alumni maupu  yang sedang mengikuti studi baik S1 maupun S2 pada Kampus UM Bima ini bukan saja anak petani di Kabupaten Bima, Kota Bima, kabupaten Dompu dan bahkan dari NTT. Tetapi juga dari Aparatur Sipil Negara (ASN), Kepala Desa (Kades), beberapa personil Hakim dari Pengadilan Negeri (PN) Raba-Bima, sejumlah personil dan PJU dari Polres Bima Kota, PJU (Kasat) dan sejumlah personil dari Polres Dompu, personil dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), sejumlah personil Politisi dari sejumlah Partai Politik, dari kalangan Pengusaha dan lainya.

Singkatnya, mahasiswa Studi S1 dan S2 di Kampus UM Bima tersebut hingga kini masih menjalani proses belajar mengajar. Kampus UM Bima disebut-sebut hingga kini masih mempertahankan mutu dan kualitas terbaiknya di Pulau Sumbawa.

Predikat yang diperoleh melalui kerja serius, profesional, terukur dan bertanggungjawab dari Rektor dan seluruh Civitas Akadema setempat dijelaskan menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat khususnya di Pulau Sumbawa untuk memili melanjutkan Studi S1 dan S2 di Kampus ini pula. Informasi dan data bertanggungjawab terkini yang diperoleh Media ini mengungkap sebuah fenomena nyata yang dinilai sangat spektakuler.

Yakni Walikota-Wakil Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE-Feri Sofiyan, SH (Man-Feri) dan Bupati-Wakil Bupati Bima, Ady Mahyudi, SE-dr. Irfan Jubaedi (Ady-Irfan) memilih melanjutkan studi pada Kampus UM Bima. Man-Feri dijelaskan melanjutkan Prodi Pasca Sarjana. Pun demikian halnya dengan Irfan Jubaedi.

Pasangan Walikota-Wakil Walikota Bima dan Bupati-Wakil Bupati Bima tersebut, dikabarkan telah mendaftar dan melengkapi seluruh administrasi sebagai bentuk keseriusanya melanjutkan studi pada Kampus UM Bima. Tak hanya itu, para Politisi sekaligus Tokoh terkemuka di Bima tersebut dijelaskan telah mengikuti kegiatan Uji Meja, tes wawancara, penandatanganan Pakta Integritas dan dinyatakan dinyatakan lulus sebagai Mahasiswa setempat.

Pun demikian halnya dengan Mantan Kasat Resnarkoba Polres Bima Kota yang juga Mantan Kasat Resnmarkoba Polres Sumbawa, AKP Tamrin, S.Sos. Kabar terkini yang diperoleh Media ini mengungkap, Tamrin melanjutkan Studi Pasca Sarjana pada Fakultas Ilmu Hukum (FIH) UM Bima. Dan para Polisi dan Aparat Penegak Hukum (APH) tersebut, dijelaskan sudah berstatus legal sebagai Mahasiswa pada Kampus UM Bima. (Rizal AG/Bersambung)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.