Prihatin Terhadap Kerusakan Hutan di NTB, Balai Taman Nasional Tambora dan Geopark Tambora Tanam Ratusan Pohon

Kepala Balai TN Tambora, GM Geopark Tambora dan Komunitas peduli hutan dan alam.
Visioner Berita NTB-Balai Taman Nasional Tambora dan Geopark Tambora menyelenggarakan kegiatan Hari Menanam Pohon Nasional dan Internasional Mountain Day. Acara tersebut bertajuk "Sounds Of Caldera".
Kegiatan ini dilaksanakan di Sanctuary Rusa-Doro Ncanga. Kemudian berlangsung selama dua hari (Sabtu-Minggu, 6-7 Desember 2025). Kegiatan tersebut dihadiri Camat Pekat Kabupaten Dompu, Polsek Pekat Kabupaten setempat dan sejumlah komunitas serta siswa pecinta alam (Sispala) yang perduli terhadap hutan dan alam. Selanjutnya, ada sekitar 700 lebih peserta yang hadir berdasarkan nota registrasi panitia.
Agenda Sounds Of Caldera ini kegiatan utamanya adalah melaksanakan penanaman ratusan pohon. Setiap pohon dibagikan ke masing-masing peserta. Dijelaskan, langkah positif ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kerusakan hutan di wilayah NTB khususnya wilayah pulau Sumbawa kian merebak.
Selain itu juga ada diskusi Konservasi, Live Musik, pengamatan Satwa dan Flaying Fox. Hal yang menarik pada acara diskusi konservasi ada Door prize untuk peserta yang mampu menjawab pertanyaan dari narasumber.
Kepala Balai Taman Nasional Tambora, Abdul Azis Bakry mengajak masyarakat sadar dan proaktif menjaga alam. "Kita hidup tidak bisa dipisahkan dari alam. Oleh karenanya kesadaran adalah salah satu cara untuk menjaganya. Tentu, melalui aksi nyata seperti menanam pohon. Cara positif seperti ini perlu ditingkatkan secara terus menerus," tuturnya.
Azis mengkhawatirkan jika hutan tidak dijaga dengan baik. Bencana besar seperti di Aceh dan Sumatera memakan korban banyak."Kalau hutan tidak kita jaga. Pohon tidak kita tanam dan rawat, kelak bencana tidak bisa kita hindari. Oleh kerena itu, saya mengajak generasi mudah agar tetap berpartisipasi menjaga hutan dan menanam pohon. Kiamat pun besok, hari ini kita wajib tanam satu pohon" ajaknya.
Azis juga menyampaikan seruan agar melindungi satwa yang ada di kawasan Taman Nasional Tambora."Kita memiliki Rusa Timor, salah satu ikon dan satwa endemik penting. Maka wajib dilindungi. Bagi yang memburu akan dikenakan pidana (penjara)," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, General Manager, Makdis Sari mengatakan, di kawasan Tambora khusus geosite Geopark Tambora banyak sekali kekayaan Geologi, Hayati dan Budaya.
"Ini perlu dirawat. Di Tambora kita mempunyai warisan keragaman geologi yang bertaraf internasional seperti Doro Bente terdapat Piroklastik bernilai seharah. Di Pulau Satonda ada Danau Air Asin Kawah, Caldera yang sangat luas hingga memiliki diametet 7 kilometer," bebernya.
Makdis juga mengungkapkan kepeduliannya terhadap kondisi hutan yang ada di Bima dan Dompu. Dia mengajak semua pihak menjaga hutan."Hutan sangat penting dalam kehidupan kita, tak ada yang boleh merusaknya. Terlebih hutan dikawasan Tambora yang menyimpan kekayaan yang cukup banyak. Menjaganya adalah peran kita semua," ujarnya.
Salah satu peserta Sounds Of Caldera, Ahyar, mengapreasiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Taman Nasional Tambora-Geopark Tambora, memiliki nilai positif untuk generasi muda."Saya cukup senang, terpanggil untuk terlibat setiap kegiatan merawat hutan kita. Kegiatan positif seperti ini harus dilaksanakan secara rutin," akunya.
Mewakili panitia Sounds Of Caldera, Mirham mauluddin menyampaikan rasa haru dan bangga atas partisipasi seluruh komunitas yang hadir."Kami sangat bangga kebersamaan seluruh komunitas yang hadir, mampu menjaga ketertiban dan kebersihan, terima kasih untuk kita semua," ujarnya.
Sounds Of Caldera ini disponsor oleh Arei, Kaloka Cafe, Aroha Kopi, Aihar Aesthetic, Gurau Space, Zensports, Barokah (Percetakan dan Digital Printing), Safira Enterprise. (TIM VISIONER)






Tulis Komentar Anda