A.Rahman Yang “Digadang-Gadang”, Justeru Iparnya Yang Direkomendasi

                               Hj. Yani Marlina (kiri)-HM. Qurais H. Abidin (kanan)

Visioner Berita Kota Bima-H. A.Rahman H. Abidin, hingga kini masih menjabat sebagai Wakil Walikota Bima. Tokoh yang akrab disapa Dae Man ini, merupakan adik kandung dari Walikota Bima HM. Qurais H. Abidin. Berdasarkan perhitungan waktu, sudah hampir satu periode lebih kakak-adik ini menjabat sebagai Walikota-Wakil Walikota Bima. Dae Man pertama kali menduduki kursi Wakil Walikota atas pilihan langsung oleh DPRD Kabupaten Bima, yakni sejak 2010.
            Sebab, saat itu Qurais yang kala itu menjabat sebagai Walikota, dilantik menjadi Walikota Bima Definitif menggantikan posisi Drs. HM. Nurlatif yang meninggal dunia. Pada pertarungan politik melalui Pilkada Kota Bima periode 2013-2018, Qurais ikut sebagai peserta, dan memutuskan menjadikan Dae Man sebagai Calon Walikota Bima. Hasilnya, keduanya pun tampil sebagai pemenang sekaligus pemecah “mitos” perdana di dunia (Kakak-adik pertama yang jadi Walikota-Wakil Walikota).
            Pesta Pilkada Kota Bima periode 2018-2023, akan dilaksanakan pada Juni 2018. Baik Qurais maupun Dae Man, jabatannya akan berakhir pada 2018 pula. Berpijak pada aturan yang berlaku, Qurais tidfak lagi bisa mencalonkan diri. Sebab, yang bersangkutan sudah dua kali menjabat sebagai Walikota Bima. Tetapi, Dae Man justeru masih memiliki peluang bertarung ke Pilkada Kota Bima periode 2019-2023.
            Kekuatan wacana bagi keikutsertaan Dae Man ke pesta demokrasi tersebut, tak terbantahkan. Bahkan, ia juga masuk sebagai nominator yang paling diperhitungkan oleh figur lain. Sebab, incumbent ini dianggap sudah berbuat untuk masyarakat dan Kota Bima selama menjabat sebagai Wakil Walikota.
            Namun sampai detik ini, Dae Man belum memiliki kendaraan politik sebagai pengusungnya. Tetapi jauh sebelumnya, DPC PDIP Kota Bima dibawah pimpinan Ruslan HI (Ketua), diduga pernah member janji. Yakni, pria yang akrab disapa Parlan ini berjanji akan menjadikan PDIP sebagai kendaraan Politik Dae Man pada Pilkada Kota Bima periode 2018-2023.   
            Tetapi, faktanya kini justeru berbeda. DPC PDIP Kota Bima, justeru merekomendasikan Iparnya Dae Man yang juga isteri Walikota Bima, yakni Hj. Yani Marlina sebagai Bakal Calon (Balon) Walikota Bima. “Ya, terkait Pilkada Kota Bima periode 2018-20203, PDIP sudah merekomendasikan satu nama. Yakni, Hj. Yani Marlina. Nama yang sudah direkomendasikan tersebut, akan segera dilakukan pendekatan bauik secara personal maupun politik,” tegas Parlan kepada Wartawan, Minggu (2/7/2017).
            Rekomendasi untuk Hj. Yani Marlina tersebut, diakuinya dikeluarkan oleh pihak DPP PDIP. Oleh sebab itu, pihak DPP PDIP memerintahkan DPC PDIP Kota Bima agar segera melakukan pendekatan, baik secara personal maupun politik.
“Rekomendasi itu adalah kewenangan DPP. Jadi, kami ditingkat bawah harus melaksanakannya. Oleh karena itu, kami akan segera mendekati Hj. Yani Marlina baik secara invidu maupun politik,” jelas Parlan.
            Parlan kembali menegaskan, pihak DPP mengeluarkan rekomendasi kepada Hj. Yani Marlina, bukan secara serta-merta. Tetapi, merujuk pada hasil survey tentang elektabilitas yang bersangkutan yang sudah berjalan sejak beberapa bulan silam.
“Kendati DPP sudah mengeluarkan rekomendasi untuk Hj. Yani Marlina, PDIP juga masih membuka ruang pendaftaran bagi Bakal Calon (Balon) Walikota-Wakil Walikota lainnya. Soal keputusannya, ya kita lihat saja nanti. Maksudnya, apakah Hj. Yani Marlina akan diusung sebagai calon Walikota atau Calon wakil Walikota oleh PDIP,” urainya.
            Lepas dari rekomendasi PDIP itu, tentang wacana keikutsertaan Hj. Yani Marlina sebagai Balon Walikota Bima, tercatat sudah berlangsung sejak setahun silam. Dari data penting yang diperoleh Visioner melalui berbagai sumber terpercaya menyebutkan, Qurais telah mempersiapkan dua nama yang akan dimajukannya pada pesta Pilkada Kota Bima tersebut. Yakni, Hj. Yani Marlina dan anak kandungnya yang bernama Rian.
            Masih menurut infiormasi yang diperoleh Visioner, satu dari dua nama tersebut, direncanakan akan dipaketkan dengan dijadikan sebagai Balon Wakil Walikota berpasangan dengan Dae Man.
“Namun menurut informasi yang kami dengar, Dae Man justeru enggan menerima tawaran kakaknya itu. Karena, kabarnya Dae Man sudah memiliki komitmen yang kuat untuk berpasangan dengan DR. H. Irfan MM (Kepala LPMP NTB),” ungkap sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan itu, Senin (3/7/2017).
            Jika sampai sekarang Dae Man masih bersikukuh menolak tawaran kakaknya itu, tentu saja Hj. Yani Marlina akan dipaketkan dengan Figur lain, baik sebagai Balon Walikota maupun Wakil Walikota.
“Yang harus anda ingat juga, di dalam diri Qurais itu terdapat tiga kekuatan tak terbantah. Yakni, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bima, masih menjabat sebagai Walikota sampai akhir Pilkada (kekuatan birokrasinya), dan memiliki kekuatan di bidang financial. Pertanyaan apakah tiga kekuatan penting tersebut akan diarahkan kepada isterinya atau adiknya, ya kita lihat saja nanti. Tetapi, sesungguhnya publik sudah bisa menebaknya dari sekarang,” paparnya.
            Sumber kemudian mengamati, ketika Hj. Yani Marlina pada akhirnya akan berpasangan dengan figur lain, tentu saja Dae Man harus bekerja secara ekstra, yakni terkait Parpol pengusungnya. Namun, akan berbeda ceritanya ketika Dae Man nunut kepada keinginan Qurais. Sebab, dengan kekuatan yang dimiliki oleh Qurais tersebut, maka dengan sendirinya Demokrat dan beberapa parpol lainnya akan mampu dipengaruhi untuk mengusung Dae Man.
“Masalahnya, Dae Man bukanlah Ketua Partai, dan sampai sekarang belum memiliki Parpol pengusung. PAN yang diharapkan, justeru dikabarkan sudah tidak lagi. Jika ingin menjadikan Golkar sebagai kendaraan politiknya, tentu saja tawarannya Dae harus berpasangan dengan Hj. Fera Amelia SE, MM. Sementara yang dikabarkan masih sangat lowong sekarang, ya PKPI, Nasdem dan PBB,” katanya.
Pada sisi yang lain, konstalasi politik jelang Pilkada Kota Bima tersebut, hingga saat ini makin menunjukan dinamika yang beragam. Rekomendasi PDIP untuk Hj. Yani Marlina, kini praktis dijadikan sebagai topik “seksi” dalam pembahasan berbagai kalangan di Kota Bima. Pada sisi yang lain, organ-organ yang mendukung Dae Man, masih terus melakukan ekspansi dukungan dengan penuh percaya diri. Bahkan, memiliki keyakinan yang kuat bahwa Dae Man akan maju sebagai Calon Walikota Bima.
            Sementara HM. Lutfi Iskandar SE (anggota Komisi VIII DPR-RI dari Partai Golkar) yang telah membulatkan tekadnya maju ke pesta demokrasi tersebut, hingga kini masih terlihat “sangat santai” sembari turun ke lapangan untuk memperluas dukungan dan bahkan memberikan bantuan kepada masyarakat mulai dari soal keagamaan (bantuan kepada Masjid dan Musholah) hingga pada kegiatan olah raga.
            Hanya saja, hingga detikn ini, Lutfi belum mengumumkan siapa pasangannya dan Parpol apa saja yang akan dijadikan sebagai kendaraan politiknya. Menariknya dinamika politik jelang Pilkada Kota Bima periode 2018-2020, tak berakhir dampai disitu. Tetapi, juga pada sisi-sisi yang lainnya. Semangat Subhan HM. Nur SH yang berpasangan dengan Hasanudin MT (jalur independen), kini terkesan kendor.
Tetapi yang tak kalah dahsyatnya lagi, muncul isu bahwa Ir. H. Sutarman yang sebelumnya menyatakan maju melalui jalur nindependen, kini dikabarkan telah mengundurkan diri. Alasan tentang kabar mundurnya Sutarman tersebut, hingga kini belum berhasil diketahui oleh kalangan Wartawan. Sementara La Tofi, juga masih terus melakukan ekspansi dukungan-pengumpulan KTP untuk memenuhi quota keikutsertaannya melalui jalur independent.
Sedangkan figur lainnya seperti Hj. Ferra Amelia SE, MM-juga masih giat turun ke lapangan, mensosialisasikan kepada masyarakat tentang tekadnya maju ke pentas Pilkada. Dan bahkan kabar penting menyebutkan, adanya upaya menyatukan Dae Man dengan Fera. Indikasi itu, juga diperkuat oleh dugaan adanya kekuatan kelompok muda milik Ferra yang kini sudah bergabung dengan Dae Man. (Rizal/Must/Buyung/Wildan)  

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.