Remaja Kreatif (Dinasty Kahawa) Kota Bima Ukir Sejarah Membanggakan


Gubernur NTB (dua dari kanan) menyerahkan piala dan uang tunai kepada Dinasty Kahawa Kota Bima.

Visioner Berita Kota Bima-Aris Munandar merupakan anak yatim-piatu, berstatus masih lajang. Dia adalah pemilik kedai kopi bernama Dinasty Kahawa. Kopi dalam bahasa Bima adalah kahawa. Aris Munandar dan salah seorang teannya yakni Aminullah dengan Dinasty Kahawa, setiap hari beroperasi di lapangan Sera Suba-Kota Bima.

Keduanya beraktvitas sebagai penjual kopi di lapangan Sera Suba, tercatat sudah lebih dari setahun. Dalam setiap harinya, kedai kopi Dinasty ini, selalu ramai dikunjungi oleh para penikmat kopi. Racikan kopi yang dinilai memiliki kekahsan ketimbang pedagang lainnya, praktis menghiponis para pengunjung.

Akibatnya, kedai yang satu ini tak pernah sepi dari pengunjung. Oleh karenanya, keuntungan bagi keberlangsung hidup remaja-remaja ini, diakui lumayan berkecukupan. Aris Munandar misalnya, remaja yang satu ini sebelumnya sering terjun diberbagai jenis bidang usaha. Sebelum menikmati kemajuan melalui Dinasty Kahawa, Aris Munandar pernah terlibat sebagai pengerajin batu akik.

Namun, usaha batu akik yang ditekuninya gulung tikar. Kendati demikian, demi terliat pada pekerjaan halal, Aris dan rekannya tak pernah menyerah. Seorang Wirausahawan Kota Bima yakni Rangga Babuju, tercatat sebagai mentor yang mampu membuat Aris Munandar cs terhipnotis untuk menekuni usaha menjual kopi di lapangan Sera Suba. Sentuhan akademik Rangga Babuju, hingga kini kian membuat Aris Munandar Cs untuk terus menekuni kegiatan hingga hingga tak bertekad untuk hijrah ke jalur lain.

Catatan keramaian hingga berhasil meraih keuntungan yang tergolong lumayan melalui usaha Kedai Kahawa ini, sukses membuka mata Gubernur NTB untuk melirik remaja-remaja ini. Betapa tidak, Dinasty Kahawa ini, diundang untuk terlibat dalam kegiatan gebyar kopi Lombok-Sumbawa yang berlangsung pada tanggal 2 Desember 2017.

Inilah Aris Munandar, remaja Yatim-Piatu sekaligus pemilik Dinasty Kahawa Kota Bima.

“Kami hadir pada moment tersebut dengan tujuan mengadu kelincahan meramu kopi dengan kekhasan tersendiri. Peserta gebyar lumayan banyak. Tetapi, kami tak pernah surut untuk menunjukan potensi terbaik,” terang Aris Munandar, Senin (4/12/2017).

Setelah meleeati kopetisi yang berlangsung ketat tersebut, Alhasil Dinasty Kahawa berhasil meraih juara III untuk sesi Cupping Coffie. Atas prestasi gemilang yang diraihnya tersebut, Dinasty Kahawa berhasil memperoleh piala dan uang tunai dari Gubernur NTB, TGH. Dr. Zainul Majdi, MA.

“Alhamdulillah, kami berhasil meraih juara III. Dan, ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Oleh karenanya, kedepan kami akan terus bekerja keras dan tetap menampilkan upaya terbaik menjamu konsumen di Dinas Kahawa di lapangan Sera Suba. Sekali lagi, terimakasih atas kerja keras crew Dinasty Kahawa, dan terimakasih tak terhingga kami sampaikan kepada gubernur NTB,” paparnya.

Aris kemudian menjelaskan, untuk mengikuti gebyar kopi Lombok-Sumbawa tersebut, pihaknya merupakan delegasi dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Bima. Masing-masing Dinas koperasi dan UKM se NTB mengirimkan delegasinya untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Perindusterian NTB itu. “Jumlah pesrta gebyar yang berkompetisi saat itu sekitar 50 orang. Intinya, kopetisi berlangsung sangat ketat. Tapi, Alhamdulillah kami berhasil tampil sebagai juara III,” ulasnya.

Usaha kopi yang sudah dan sedang ditekuninya, hingga kini masih ramai dikunjungi oleh para penikmatnya. Beragam jenis kopi, pun ada di kedai Dinasty Kahawa ini. Tingkat keramaian paling tinggi, diakuinya terjadi pada setiap Sabtu malam Minggunya.

“Malam-malam lainnya, juga tak kalah ramainya. Tetapi, tingkat kunjungan pada malam Minggu itu Alhamdulillah sangat meningkat. Oleh karenanya, rezeki selalu saja ada pada setiap harinya. Rekan-rekan Wartawan, juga sering datang ke kedai kami (Dinasty Kahawa). Sekali lagi, kepada siapapun silahkan datang datang untuk menikmati kopi dengan kekhasan yang berbeda di Dinasty Kahawa ini,” harap Aris Mundandar dengan kesan beriklan. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.