Santunan Ratusan Juta Rupiah Dari Pemerintah Untuk Korban Kecelakaan Perahu


Bupati-Wakil Bupati (Kanan) menyerahkan bantuan korban di Sanggar (Kiri)
Visioner Berita Bima-Belum lama ini, terdengar sebuah kabar duka di Kecamatan Sanggar-Kabupaten Bima. Yakni, seorang nelayan bernama M. Sidik Akbar meninggal dunia. Korban meninggal, dipicu oleh kecelakaan perahu yang ditumpanginya. Kepergian korban untuk selamanya (meninggal dunia), praktis menyisakan air mata dan duka teramat dalam bagi keluarga yang ditinggalkannya.

Sebab, Almarhum merupakan tulang punggung keluarganya semasih ia hidup. Atas musibah yang menimpa Almarhum, tanpaknya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, tak tinggal diam. Oleh karenanya, sikap dan langkah nyata untuk menjawab duka sekaligus air mata yang ditinggalkan oleh korban, pun dilaksanakan oleh Bupati-Wakil Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri (Dinda)-Drs. H. Dahlan M. Noer (Dahlan).

Betapa tidak, Selasa (12/12/2017) yang masih bertepatan dengan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1439 H (2017, Dinda-Dahlan yang didampingi oleh rombongannya termasuk di dalamnya Kadis Kelautan dan perikanan Ir. Hj, Jaenab, Kapolres Bima Kabupaten AKBP Ida Bagus Satriyo Wibowo, SIK-langsung bergegas ke Kecamatan Sanggar. Tujuannya, lebih kepada menyerahkan santunan kepada keluarga korban. Santunan yang diberikan tersebut, yakni senilai Rp160 juta.

Santunan Ratusan Juta Rupiah itu, diserahkan langsung oleh Bupati Bima kepada isteri korban, yakni Ramlah. Mimik bahagia, haru dan lainnya nampak jelas di wajah penerima santunan ini (Ramlah). Letupan bibirnya berucap terimakasih kepada Pemerintah sebagai pemberi santunan, pun terloihat jelas di bibir Ramlah.

Usai menyerahkan langsung santunan yang berlokasi di Kantor Camat Sanggar itu, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri menjelaskan, batuan itu merupakan salah satu Program unggulan Dinas Kelutan dan Perikanan Kabupaten Bima yang bersumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

“Semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan digunakan sebaik-baiknya oleh isteri Almarhum dan keluarganya. Dan atas nama Pemkab Bima, kami juga turut berduka cita yang mendalam atas kepergian Almarhum M. Sidik Akbar. Karenanya, semoga Almarhum mendapatkan kedudukan yang layak di sisi Allah SWT,” harap Bupati Bima.

Secara terpisah, Kadis Kelautan Perikanan Kabupaten Bima Ir. Hj. St. Nurma menjelaskan, santunan sebesar Rp160 juta itu diperuntukan kepada korban M. Sidik Akbar. “Angka sebesar itu hanya untuk Almarhum M. Sidik (meninggal alami alias kecelakaan selain melaut). Sementara apabila ada korban (nelayan) yang meninggal karena sedang beraktivitas di laut tentu saja akan mendapatkan santunan sebesar Rp200 juta, cacat seumur hidup adalah Rp100 juta ditambah lagi dengan biaya pengobatan setahun Rp20 juta,” jelas Nurma.

Penerima santunan atau bantuan dari Pemerintah dimaksud, diakuinya adalah nelayan yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) sebagai nelayan pula dan Kartu Asuransi. Untuk tahun 2017 terangnya, jumlah nelayan yang sudah memiliki Kartu Asuransi di Kabupaten Bima sebanyak 2214. Sementara yang sudah memiliki KTA sebagai nelayan adalah sebanyak 2000 orang. “Persyaratan untuk mendapatkan Kartu Asuransi tersebut, mereka harus memiliki KTA sebagai nelayan,” imbuhnya.    

 Masih menurut Nurma, besar asuransi per nelayan pada setiap tahunnya adalah Rp175 ribu. Dan yang berhak menerima santunan dari Pemerintah, adalah nelayan yang sudah memiliki Kartu Asuransi  Sedangkan pentingnya nelayan untuk memiliki KTA sebagai nelayan, diakuinya untuk mempermudah mereka mendapatkan bantuan dan program dari Pemerintah Pusat, Pemprov NTB dan dari Pemkab Bima. “KTA  dan Kartu Asuransi bagi nelayan, itu sangat penting,” tegasnya.

Pada moment yang berlangsung di Kantor Camat Sangggar tersebut, Bupati-Wakil Bupati Bima bukan hanya memberikan santunan kepada Almarhum M. Sidik Akbar. Tetapi, juga menyerahkan bantuan cool box, jaring dan mesin kentinting kepada para nelayan.
Bupati-Wakil Bupati Bima dengan Rombongannya di Tambora setelah dari Sanggar (12/12/2017)
“Insya Allah Bupati-Wakil Bupati Bima akan terus berjuang untuk keberlangsung hidup para nelayan di Kabupaten Bima. Alhamdulillah atas perjuangan keras Bupati-Wakil Bupati Bima, tahun 2017 kita berhasil diberikan bantuan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan,” tandas Nurma.

Tanpaknya perjalanan Bupati-Wakil Bupati Bima dengan rombongannya, bukan berhenti di Kecamatan Sanggar. Tetapi pada Selasa (12/12/2017), Dinda-Dahlan dengan rombongann6ya melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Tambora. Bupati-Wakil Bupati Bima ke Tambora, bertujuan meresmikan jalur pendakian menuju puncak Gunung Tambora lewat jalur Kawinda Toi.

Pada jalur ini, juga terdapat air terjun dengan ketinggian mencapai 30 Meter. Dan di sana, bukan hanya ada satu air terjun saja. Tetapi juga ada beberapa air terjunb yang memiliki ketinggian lebih dari itu. Bagi pihak-pihak yang hobbi tracking, diharapkan bisa menikmati tantangan dan eksotisme wilayah setempat. Masih di puncak Gunung Tambora, Bupati-Wakil Bupati Bima dengan rombongannya juga melakukan penanaman pohon. (Rizal/Must/Buyung/Wildan)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.