Nyata di Jatibaru, Klaiman Milik Salah Satu Paslon Dinilai Hoax-Lutfi-Feri Disambut Lautan Manusia


Fakta sambuta Lutfi-Feri di Jatibaru (4/2/2018)
Visioner Berita Kota Bima-Dalam perhitungan waktu, pelaksanaan Pilkada Kota Bima periode 2018-2023 semakin dekat. Juni 2018, pesta demokrasi itu akan dilaksanakan. Dan, pada saat itu pula ratusan ribu warga Kota Bima akan menentukan siapa pemimpinnya. Jelang pesta rakyat itu dilaksanakan, kini muncul sejumlah persoalan yang kian menarik saja tuk dibahas dan bahkan menjadi buah bibir masyarakat Kota Bima.

Antara lain “lomba” pemasangan-memperbanyak baliho oleh masing-masing Pasangan Calon (Paslon) yang sudah memastikan diri maju dengan dukungan koalisi Parpol, kegiatan silaturrahmi dengan tujuan mencari sekaligus memperluas dukungan di seluruh wilayah, “berbalas pantun” antara pendukung Paslon yang satu dengan yang lain baik di dunia nyata maupun di Medsos, saling mengklaim basis massa dan masih banyak lagi “keunikan” lainnya dalam catatan media massa.

Masih soal yang “unik-unik” jelang pesta Pilkada Kota Bima, “pengakuan non akuratif” oleh sejumlah personil yang mengklaim diri sebagai pendukung salah satu Paslon dalam bentuk mengumbar kata soal basis massa, dinilai bukan sesuatu yang tabu. Tetapi, juga lazim serta diangkat pada perdebatan tak berujung. Misalnya, wilayah Kelurahan Nae Kecamatan Rasanae Barat-Kota Bima, diklaim sebagai basis massa riel salah satu Paslon selain pasangan HM. Lutfi Iskandar, SE-Feri Sofiyan, SH (Lutfi-Feri).

Namun pada kenyataannya, saat Lutfi-Feri melakukan blusukan sekaligus pengukuhan Tim Pemenangan yang dirangkaikan dengan membagi-bagi kursi belum lama ini, justeru tak berbanding lurus dengan pengakuan pendukung salah satu Paslon dimaksud. Buktinya, lautan manusia menyambut keduanya, dan antusiasme warga Nae terhadap Lurtfi-Feri tak terhenti walau dihajar oleh derasnya hujan.

Salah seorang Tokoh penting di Kelurahan Nae yakni Drs. H. Zainul Arifin, secara gambalang memberikan keyakinan kepada publik bahwa pasangan Lutfi-Feri diprediksi akan menang telak di Kelurahan setempat. “Insya Allah porsentase kemenangan Lutfi-Feri di Kelurahan Nae sangat tinggi. Oleh karenanya, Lutfi-Feri berserta pendukung dan simpatisannya harus terus bergerak dengan santun, ramah, apa adanya hingga tetap mempertahankan kesolehan sosialnya. Jujur dan ikhlas adalah modal bagi keduanya, Insya Allah akan dibantu oleh Allah STW selain ikhtiar keras kita semua,” tegas mantan Bupati Bima yang akrab disapa Abuya ini (Drs. H. Zainul Arifin pada salah satu acara penting belum lama ini.  

Masih soal Lutfi-Feri di Jatibaru (4/2/2018)
Kota Bima dan masyarakatnya, diakuinya sangat membutuhkan perusabahan yang lebih baik dari sebelumnya. Bagi Zainul, ada keyakinan bahwa Lutfi-Feri akan mampu memaknai istilah perubahan tersebut. Masih menurut Abuya, Feri adalah adalah Politisi kawakan dari PAN yang sudah tiga periode bercokol dio gedung DPRD Kota Bima. Iapun tahu apa saja yang dibutuhkan oleh Kota Bima dan masyarakatnya.

“Sementara Lutfi, merupakan Politisi Golkar yang sudah duaperiode di DPR-RI. Artinya, dia tahu link (jalur) di sejumlah Kementerian. Hal tersebut, merupakan modal bagi Lutfi untuk dengan mudah membangun hubungan dengan Pemerintah Pusat demi Kota Bima dan masyarakatnya ketika sukses menjabat sebagai Walikota Bima periode 2018-2023. Oleh karenanya, sebahagian besar warga Kota Bima menyatakan bahwa Lutfi-Feri merupakan pasangan serasi (Paser) yang sama-sama memiliki hubungan luas dengan Pemerintah Pusat. Kita juga tidak bisa membantah, 9 Parpol dalam koalisi kerakyata sebagai pengusung Lutfi-Feri memiliki link penting di sejumlah Kementerian,” jelas Abuya.

Kemampuan dan kekuatan politik yang dimiliki oleh Lutfi-Feri mulai dari daerah hingga ke Pusat paparnya, merupakan salah satu modal utama untuk mewujudkan akselerasi pembangunan Kota Bima sebagaimana tertuang dalam Visi-Misi Lutfi-Feri. “Masyarakat Kota Bima butuh perubahan, oleh karenanya mari kita semua sama-sama berikhtiar keras dan berdoa agar Lutfi-Feri bisa memenangkan Pilkada ini. Insya Allah, Lutfi-Feri sangat layak untuk memimpin Kota Bima ini. Untuk itu, menangkan pasangan ini pada Pilkada Kota Bima periode 2018-2023,” harapnya.

Masih soal pengklaiman basis massa riel, di Kelurahan Jatibaru Kecamatan Asakota juga diklaim sebagai wilayah kemenangan Paslon diluar Feri-Lutfi. Namun pada kenyataanya, Minggu malam (4/2/2018), Lutfi-Feri hadir di sejumlah lingkungan di Jatibaru bagian barat. Fakta otentik yang terpampang, pasangan Lutfi-Feri justeru disambut oleh lautan manusia pada acara silaturrahmi sekaligus pengukuhan tim pemenangan di wilayah itu.

Lutfi-Feri (keduanya berbaju putih di tengah) bersama dua warga Jatibaru (4/2/2018)
Pada moment spektakuler tersebut, jubelan manusia pun terlihat jelas keluar rumah menyambut sang idola (Lutfi-Feri). Banyak pihak yang menyatakan, jubelan manusia menyambut keduanya adalah wajar. Sebab, Feri adalah darah kelahiran Kecamatan Asakota. Dan Lutfi, pun diakui memiliki keluarga di Jatibaru. Oleh karenanya, malam itu disebut-sebut sebagai “cinta nyata warga Jatibaru” terhadap Paslon ini. Pernyataan lainnya dari sejumlah pihak, juga menjelaskan bahwa semakin dihajar dengan dugaan kampanye hitam oleh lawannya, justeru kian mempertajam kecintaan masyarakat kota Bima terhadap Lutfi-Feri. Jatibaru dan Nae serta dihampir semua wilayah yang tak pernah sepi dari sambutan terhadap keduanya, diakuinya menjadi indikatornya.

Hal itu, dikemukakan secara gamblang oleh Sekretaris Koalisi 9 Parpol pengusung Lutfi-Feri, yakni Syamsudin. Politisi asal Partai Bulan Bintang (PBB) ini menjelaskan, sambutan masyarakat Jatibaru terhadap Lutfi-Feri sangat luar biasa. Fakta tersebut, ditegaskan oleh Syam bahwa pengakuan opihak tertentu tentang Jatibaru adalah milik salah satu paslon selain Lutfi-Feri adalah tidak benar alias Hoax. “Dari 500 kursi yang disediakan, itu tidak cukup. Justeru jumlah warga yang duduk dengan yang berdiri dalam menyambut Lutfi-Feri itu hampir sama banyaknya. Jumlah warga yang menyambut Lutfi-Feri di Jatibaru, itu sekitar ribuan,” beber Syam kepada Visioner, Senin (5/2/2018).

Sekitar ribuan warga yang hadir tersebut, datang dari empat lingkungan yang adai Kelurahan Jatibaru bagian barat. Atas antusiasme masyarakat yang menyambut Lutfi-Feri di sana tegasnya, mencerminkan bahwa pengklaiman yang dilakuklan oleh pihak tertentu bahwa Jatibaru adalah milik mereka justeriu tak berbanding lurus dengan kenyataan yang ada. “Saya lahir di Jatibaru, jadi tahu apa sesungguya yang terjadi. Antusiasme masyarakat dalam menyambut Lutfi-Feri tersebut, merupakan bantahakn keras terhadap pengklaiman sepihak kelompok tertentu dimaksud,” timpal Syam.

Masih foto bersama Lutfi-Feri dengan Tokoh dan warga Jatibaru (4/2/2018)
Syam menyatakan, pada setiap kunjungan Lutfi-Feri ke seluruh Keluhan di Kota Bima, tak membawa banyak orang, kecuali berjumlah puluhan. Namun antusiasme masyarakat pada setiap kunjungan Lutfi-Feri, diakuinya sangat tinggi. “yang menyambutnya termasuk di Jatibaru tersebut, hadir semua Tokoh di berbagai sigmannya. Yakni mulai dari Tokoh Agama hingga ke Tokoh Pemuda. Soal tingginya antusiasme dalam menyambut Lutfi-Feri tersebut, selain memberikan apresiatif, kami juga bangga dan berterimakasih yang setinggi-tingginya,” ujarnya.

Ramainya sambutan dimaksud paparnya, menunujukan bahwa dukungan masyarakat terhadap Lutfi-Feri itu luar biasa. Hal tersebut, juga mencerminkan bahwa masyarakat Kota Bima benar-benar menginginkan perubahan. “Dalam kunjungan Lutfi-Feri selama dua bulan yang sudah dilaksanakan, sambutan masyarakat Kota Bima di seluruh Kelurahan-luar biasa adanya. Indikatornya, jumlah kursi yang disediakan pada setiap kunjungan tersebut tidak cukup. Maksudnya, jumlah masyarakat yang hadire justeru jauh lebih banyak dari kursi yang disediakan,” terangnya.

Yang lebih dahsyat lagi terangnya, walaupun setiap kunjungan tersebut berlangsung sampai dengan pukul 00.00 Wita, masyarakat tidak pernah beranjak dari tempat duduknya atau di wilayah yang dikunjungi. “Itu benar-benar nyata adanya, itu membuktikan bahwa dukungan masyarakat terhadap Lutfi-Feri semakin tinggi. Intinya, dalam setiap kunjungan Lutfi-Feri tidak pernah sepi daqri sambutan. Soal itu, pada malam hari walau sudah memasukul pukul 00.00 Wita, masyarakat tidak pernah beranjak dari tempatnya,” pungkasnya. (Rizal/Wildan/Buyung

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.