Ragam Perstiwa di Pengambilan Nomor Urut Paslon, Unjuk Kekuatan Massa-Oknum Guru Gunakan Baju Parpol

*Catatan Nyata dan Bertanggungjawab*


Nomor Urut 1 (MANUFER) 

Visioner Berita Kota Bima-Hari ini, Selasa (13/2/2018), KPUD Kota Bima menggekar kegiatan spektakuler di gedung Paruganae Convention Hall Kota Bima. Yakni, pengambilan nomor urut bagi tiga Pasangan Calon (Paslon) sebagai peserta Pilkada setempat untuk periode 2018-2023. Maksudnya, pasangan HM. Lutfi Iskandar-Feri Sofiyan, SH (Lutfi-Feri), H. A.Rahman H. Abidin, SE (MANUFER) dan pasangan Subahan HM. Nur, SH-Wahyudin (SW).

Pada moment kegiatan dimaksud, masing-masing Paslon harus mengikuti petunjuk pihak Ketua KPUD Kota Bima dibawa kendali Bukhari, Sos. Salah satunya, mengambil gulungan yang sudah disiapkan kedalam kotak oleh pihak KPUD. Singkatnya, setelah ketiga Paslon tersebut mengambil gulungan kertas berisikan nomor tersebut, akhirnya beberapa kemudian langsung dibuka dihadapan umum. Pasangan MANUFER berada pada nomor pertama (1), Lutfi-Feri berada pada nomor urut dua (2) dan pasangan SW berada pada nomor urut tiga (3).

Inilah Pasangan nomor urut 2 (Lutfi-Feri)
Setelah penentuan nomor urut tersebut, riank-riak sontak saja terjadi. Bentuknya, masing-masing pendukung Paslon meneriakkan yel-yel sebagai tanda kebahagian atas nomor urut yang diperoleh jawarahnya yang akan berlomba pada pentas demokrasi (Pilkada). Yel-yel kebahagiaan tersebut, bukan saja terjadi di ruangan Convention Hall, tetapi juga dilakukan oleh ribuan pendukung ketiga Paslon di gedung Convention Hall.

Inilah Pasangan nomor urut 3 (SW)
Setelah setelah dilakukan penentuan nomor urut, acara kemudian dilanjutkan dengan penandatangan berita acara oleh ketiga Paslon, ditandatangani oleh KPUD, Panwwaslu dan pihak-pihak terkait dalam penyelenggaraan Pemilukada. Selanjutnya, ketiga Paslon melakukan foto bersama KPUD, Panwaslu dan lainnya.  

*Harmonisasi Tumbuh di Convention Hall*

Pada pelaksanaan kegiatan pengambilan sekaligus penentuan nomor bagi ketiga Paslon dimaksud, hadir berbagai pihak penting. Diantaranya, Ketua-Ketua Parpol Pengusung-Pendukung kedua Paslon (Lutfi-Feri dan pasangan MANUFER), minus SW yang maju melalui jalu Independen, masyarakat sebagai pendukung sekaligus simpatisan masing-masing Paslon, jajaran FKPD Kota Bima, Ulama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemjuda, Pers, LSM dan sejumlah pihak lainnya.

Foto Bersama Tiga Paslon-Tampak Kerhamonisan Yang Terjalin
Menariknya, pada moment spektakuler yang dinanti-nanti tersebut, praktis terjadi sesuai yang dinilai sangat spektakuler. Yakni, terkuburnya stigma adanya ketegangan antar masing-masing Paslon. Bentuknya, baik ketiga Paslon bersama Parpol pengusung-Pendukung hingga simpatisannya terlihat berpelukan mesra sembari melempar senyum ramahnya. Moment mulia tersebut, tercipta sekitar sejam lamanya. Dan, pada moment tak ditemukan adanya tanda-tanda ketegangan antar ketiga Paslon, terutama pasangan MANUFER dan Lutfi-Feri yang sebelumnya distigmakan sebagai dua rival paling tersohor di Kota Bima.

Pada sesi foto bersama usai penentuan nomor urut dan penandatanganan berita acara, ketiga Paslon melakukan foto bersama. Senyum ramah penuh persahabatan ketiganya, terlihat sangat nyata. Aura yang ditampakkan oleh ketiga Paslon tersebut, praktis disambut apresiasi dan senyum bahagia oleh para pendukung maupun simpatisannya yang hadir pada moment tersebut.

Lepas dari dalam gedung Convention Hall, ribuan warga dari pendukung dan simpatisan Paslon meneriakkan yel-yel sebagai bentuk dukungannya terhadap jawarahnya. Kondisi sesak di luar gedung yang terlihat nyata tersebut, juga tak pernah terlihat adanya ketegangan antar masing-masing pendukung maupun simpatisan ketiga Paslon. Kecuali, mereka terlihat nyata bercanda dan sesekali berangkulan ditengah ketatnya barikade aparat TNI dan Polri dengan seragam lengkap-bersenjata.

Foto Bersama Penyelenggara Pilkada dengan Tiga Paslon
Moment tersebut, juga terlihat nyata tak menyibukkan aparat baik Kepolisian maupun TNI terkait pengawasan-pengamanan jalannya momentum pengambilan nomor urut bagi ketiga Paslon. Namun sesekali, pejabat Polda NTB yang juga mantan Kapolres Bima Kota AKBP Beny Basyir yang diback up oleh kapolres Bima Kota AKBP Ida Bagus Winarta, SIK melakukan pengaturan jalur keluar-masuk gedung dengan tujuan menghindari sesaknya suasana di gedung Convention Hall. Pasukan pengamanan yang juga melibatkan Sat Brimob Pelopor Den A Bima, TNI dan seluruh satuan di Polres Bima Kota pun bergerak mengatur lalu lintas pengamanan.

Kapolres Bima Kota AKBP Ida Bagus Winarta, SIK-membenarkan kondusifitas keamanan pada pelaksanaan kegiatan pengambilan nomor urut ketiga Paslon. “Alhamdulillah, harmonisasi mereka terlihat nyata pada moment ini. Mudah-mudahan selanjutnya juga bisa demikian. Ini membuktikan tumbuhnya kecerdasan terkait kesadaran warga Kota Bima, memaknai Pilkada sebagai pesta paling terhormat serta bermartabat. Ini nyata adanya, kita patut mengapresiasi dan berterimakasih kepada seluruh elemen masyarakat Kota Bima, tak terkecuali Paslon dan masing-masing pendukung serta simpatisannya dalam membantu aparat menciptakan kondusifitas daerah ini,” jelas Ida Bagus Winarta.

Lebih dari 500 pasukan yang dilibatkan dalam pengamanan moment pengambilan nomor urut ketiga Paslon di gedung Convention Hall dimaksus. Diantaranya melibatkan sat Brimob, seluruh Satuan di Mapolres Bima Kota termasuk Polisi Wanita (Polwan), aparat TNI dari Kodim 1608 Bima dan dari Polres Bima Kabupaten . “Untuk tahapan selanjutnya hingga pengamanan pada puncak Pilkada yang akan digelar pada 27 Juni 2018, jelas kami akan menambah jumlah personil untuk melakukan pengamanan. Yakni, akan ada tambahan pasukan dari Polda NTB,” terangnya.

*Jumlah Pendukung-Simpatisan Pengantar Paslon “Tak Seimbang”*

Catatan penting dan bertanggungjawab Visioner pada moment pengambilan nomor urut ketiga Paslon, juga menguak persitiwa menarik. Yakni, jumlah pendukung-simpating yang mengantar masing-Masing Paslon ke Gedung Convention Hall.

Jumlah massa pengantar Paslon Lutfi-Feri terlihat nyata, yakni jauh lebih besar dari massa pengantar rivalnya yakni pasangan MANUFER. Kekuatan massa pengantar pasangan Lutfi-Feri, terlihat sempat memacetkan jalan raya mulai dari Pos Lama Kelurahan Nae, Kecamatan Rasanae Barat hingga ke Paruganae Convention Hall. Kemacetan arus lalu lintas akibat jubelan pengantar Paslon berjargon “Bangkit Menuju Perubahan” tersebut, praktif membuat aparat keamanan bekerja keras mengatur jalur lalu lintas. Tingkat kemacetan tersebut, dimulai sejak pukul 7.30 Wita hingga sekitar pukul 8.40 Wita.

Inilah Masa Pengantar Pasangan Lutfi-Feri
Liputan langsung sejumlah awak media di luar gedung Convention Hall melaporkan, massa dengan jumlah besar milik Lutfi-Feri terlihat berada pada bagian barat, sementara massa pendukung pasangan MANUFER berposisi di sebelah timurnya. Sementara massa pendukung SW, juga terlihat banyak dan berposisi berpencar baik pada bagian selatan gedung maupun di bagiam rimurnya.

Guna menghindari terjadinya sesuatu yang tak diinginkan, penempatan posisi massa tersebut dilakukan sejak awal sesuai rencana oleh pihak Polres Bima Kota. Pengaturan posisi massa yang dilakukan oleh aparat tersebut, dinilai sangat efektif. Hasilnya, gangguan keamanan tak terlihat terjadi kendati yel-yel yang diberikan oleh masing-masing massa pendukung ketiga Paslon nyata adanya.  

Pada saat massa pulang alias meninggalkan gedung Paruganae Convention Hall, Ketua KPUD Kota Bima Bukhari S.Sos yang berada di dalam gedung akhirnya menyarankan aparat untuk mengatur kepulangan massa secara tertib. “Demi tertibnya kepulangan massa dari masing-masing Paslon, massa pendukung pasangan Lutfi-Feri yang didahulukan, selanjutnya massa pendukung pasangan SW, dan terakhir massa pendukung pasangan MANUFER. Untuk mengatur suasana kepulangan massa tersebut adalah pihak aparat keamanan,” tegas Bukhari yang kemudian aparat pun melaksanakan tugasnya dengan baik.

Massa Pengantar Pasangan MANUFER
Kapolres Bima Kota AKBP Ida Bagus Winarta, SIK pun membenarkan bahwa jumlah massa pengantar pasangan Lutfi-Feri yang hadir pada moment tersebut, Polsisi kedua jumlah massa adalah yang mendukung pasangan SW damn ketiga adalah jumlah massa pengantar pasangan MANUFER.

“Yang terlihat seperti itu adanya tadi, sehingga untuk mengatur lancarnya suasana akhirnya kami membangun negosiasi dengan ketiga Paslon. Hasilnya, ketiga Paslon mensepakati agar kami melakukan pemetaan posisi massa masing-masing pendukung-simpatisan ketiga Paslon. Alhamdulillah berkat kesadaran dan kebersamaan semua pihak, pengaturan posisi massa tersebut berhasil dilakukan sehingga tidak terjadi gangguan aapa-apa, Mudah-mudahan hal seperti ini berlangsung hingga Pilkada usai,” harapnya.

Karena Jumlah massa pengantar Lutfi-Feri lebih banyak dari yang lainnya, akhir diatur untuk pulang terlebih dahulu, selanjutnya massa pengantar pasangan SW dan terakhir pihaknya mengatur kepulangan massa pengantar pasangan MANUFER.

“Alhamdulillah pengaturan kepulangan mereka berlangsung sukses, aman dan terkendali. Soal keamanan Pilkada Kota Bima, hingga saat ini masing berlangsung sangat aman. Untuk mewaspadai agar terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kami juga sudah melakukan sosialisasi baik secara langsung maupun melalui spanduk hingga ke iklan-iklan di media massa. Hasilnya, masyarakat Kota Bima hebat-Alhamdulillah suasana Kota Bima sampai saat ini sangat aman dan kondusif. Oleh karenanya, kami apresiatif dan berterimakasih kepada seluuruh warga Kota Bima,” sebutnya.

-Oknum Guru Honorer Gunakan Baju Parpol dan Berfoto Bersama MANUFER-

Moment pengambilan nomor urut ketiga Paslon di gedung Paruganae Convention Hall tersebut, juga terlihat nyata adanya peristiwa seksi. Yakni oknum guuru honorer pada SDN 32 Kota Bima, Mas’udin Mas’ud terlihat menggunakan baju Parpol berwarna merah dan kemudian berfoto bareng dengan pasangan MANUFER sembari menunjukan angka 1 (jari telunjuk model mendukung).

Peristiwa nyata tersebut, disaksikan oleh ratusan orang yang hadir pada moment dimaksud. Mata lensa pun tertuju kepada oknum guru yang juga anggota Forum Komunikasi Guru Olahraga (FKGO) Kota Bima ini. Dan bahkan lensa camer Visioner, pun ikut mengabadikan foto bareng oknum guru ini dengan Pasl;on dimaksud.

Foto bareng oknum guru tersebut, juga menjadi bahan perbincangan di Media Sosial (Medsos). Mas’udin Mas’ud, pun ogah memberikan klarifikasi terkait fakta-fakta keterlibatannya pada konten politik jelang Pilkada ini. Kecuali, dia hanya menyambutnya dengan nada humor di Medsos. “Saya tidak ingin klarifikasi,” sahut Mas’udin Mas’ud di pada konten fotonya yang diposting di Medsos.

Fakta Mas'udin Mas'ud (Baju Merah) Beroto Barengan Pasangan
MANUFER di Convention Hall
Namun hal menarik yang dilakukannya iut, justeru praktis melahirkan reaksi berbeda dari instansi dunia pendidikan yang menaunginya. Reaksi keras, pun muncul dari pihak Panwaslu Kota Bima. Ketua Panwaslu Kota Bima melalui Divisi SDM dan Organisasi yakni Muhaimin menegaskan, pihaknya secepatnya terhadap yang bersangkutan sesuai aturan yang berlaku. “Mengacu pada edaran Menpan, jelas ASN maupun tenaga honorer yang bekerja di lingkup pemerintahan dilarang untuk terlibat politik praktis. Apalagi yang bersangkutan memakai baju parpol,” ujar Muhaimin.

Untuk menindaklanjutinya, pihak Panwaslu akan segera menyusun laporan dan melakukan pemanggilan terhadap oknum guru tersebut dengan tujuan klarifikasi terkait keterlibatan dalam agenda politik serta memakai baju Parpol berwarna merah. “Kami akan segera melakukan pemanggilan, dan secepatnya akan di proses,” tegasnya.

Secara terpisah, Kadis Dikbud Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin M.Ap yang dimintai tanggapannya, mengaku menyayangkan sikap dan tindakan oknum guru yang hadir dalam agenda politik. Sebab, hal itu sudah melanggar dan menghianati tugas seorang guru yang seharusnya  mengajar siswa. “Ini memalukan dunia pendidikan, guru yang seharusnya mengajar justeru justeru berbuat yang diluar aturan,” timpal Alwi.

Pihaknya kemudian berjanji akan memanggil yang bersangkutan dalam waktu segera, dan selanjutnya akan mengambil tindakan setelah pihak Panwaslu Kota Bima memberikan rekomendasi sebagai landasan kebijakan. “Kemarin ada kepala UPT Dikbud Raba dan Kepala SDN 50 Kota Bima yang di proses oleh Panwaslu, dan hal ini akan berlaku sama terhadap Mahyudin mas’ud sembari rekomendasi dari Pasnwasluy,” janjinya.

Keterliatan oknum ASN pada wilayah politik praktis, diakuinya melanggar ketentuan yang berlaku sekaligus menciderai marwah dunia pendidikan. “Jika dikaitkan dengan aturan ASN dan tenaga honorer, jika ada yang terlibat tentu saja sudah melanggar dan wajib hukumnya untuk diproses sebagaimana aturan yang berlaku pula,” pungkasnya. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.