Lolosnya Narkoba ke Bima Menggunakan Pesawat, Ini Tanggapan Kacab NAM Air Bima

Kepala Cabang (Kacab) NAM Air Bima, Fahmi Fauzan
Visioner Berita Kota Bima-Kasus pengungkapan Narkoba jenis sabu seberat hampir 1,3 ons oleh Sat Narkoba Polres Bima Kota dan dibekuknya dua orang wanita berinisial IT dan DN, hingga kini masih menjadi trend topik dalam pembahasan khususnya di Bima. Peristiwa tergolong dahsyat ini, juga cukup mengagetkan berbagai kalangan. Pasalnya, pengungkapan Narkoba tersebut diakui sebagai yang terbesar di NTB dalam beberapa tahun terakhir ini.

Pertanyaan besar sekaligus keheranan publik, juga mengarah kepada lolosnya Narkoba jenis sabu tersebut ke Bima dengan menggunakan salah satu maskapai penerbangan jurusan Mataram-Bima sebagaimana keterangan awal IT dan DN kepada penyidik.  Padahal, sistim keamanan Bandara sebelum penumpang beserta barangnya sampai di atas pesawat sangatlah ketat. Misalnya, para petugas Bandara melakukan pemeriksaan terhadap penumpang dan barang-barang bawaannya dengan menggunakan sejumlah alat cangih-sebut saja salah satunya X-Ray.

Pengakuan IT dan DN, Narkoba tersebut diterimanya dari seseorangan di sekitar pintu kepulangan Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima.  Masih menurut pengakuan IT dan DN, usai menerima Narkoba jenis sabu tersebut di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, selanjutnya dibawah ke rumahnya IT di Melayu untuk dipilah-pilah menjadi beberapa poket dan selanjutnya di edarkan di Bima.

Namun, Tim Reserse Narkotika (Restik) dibawah kendali Bripka Abdul Hafid berhasil menggagalkan niat kedua pelaku untuk mengedarkan barang haram sekaligus perusak masa depan generasi itu. Singkatnya, kini IT dan DN harus berhadapan dengan hukum dan berstatus sebagai tersangka. Ancaman hukuman terhadap kedua pelaku, berkisar puluhan tahun penjara bahkan seumur hidup, begitu penjelasan Kapolres Bima Kota, AKBP Ida Bagus Winarta, S.IK. Data terbaru dari Polisi terkait penanganan kasus tersebut menjelaskan, kondisi IT dan DN yang sebelumnya drop, kini sudh kembali normal.

Lepas dari itu, terkait lolosnya Narkoba jenis sabut tersebut ke Bima dengan menggunakan pesawat sebagaimana pengakuan kedua pelaku, Visioner pun mencoba mengkonfirmasi Kepala Cabang (Kacab) NAM Air Bima, Fahmi Fauzan. “Untuk pemeriksaan penumpang dan bagasi, itu adanya di Security Bandara. Kalau di Bima, namanya PBU dibawah kendali Diejend Perhubungan. Awal masuknya penumpang, itu lewat pintu X-Trai. Nah, disitu penumpang dan bagasinya diperiksa. Jadi, soal sterilnya memang ada di situ,” terangnya kepada Visioner di ruang kerjanya beberapa hari lalu.

Inilah Narkoba Jenis Sabu di tangan IT dan DN itu
Di Bandara Interntional Lombok (BIL), diakuinya ada Angkasa Pura. Pria kelahiran Saparua Ambon-Maluku tetapi tinggal di Ternate- Maluku Utara ini kembali menegaskan, Bandara di manapun di Indonesia dan bahkan di dunia, para penumpang dan bagasinya diperiksa di X-Trai. “Jika sudah bisa melewati pemeriksaan X-Trai oleh Security Bandara, itu berarti penumpang sudah dinyatakan clear atau steril. Maksudnya,  mereka (penumpang) dinyatakan aman dan layak untuk terbang,” urainya.

Ditanya tentang lolosnya Narkoba jenis Sabu ke Bima dengan menggunakan pesawat, sebagai pihak Maskapai penerbangan, dia menyatakan tidak tahu secara pasti. “Sekali lagi, kewenangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap penumpang serta bagasinya, itu merupakan kewenangan pihak Dirjend Perhubungan maupun Angkasa Pura. Dan pada saat penumpang chek ini, kami juga memastikan kembali dan menanyakan tentang isi bagasi tersebut kepada setiap penumpang. Begitupun di atas pesawat ketika hendak terbang, Pramugari memberitahukan kepada para penumpang agar segera melaporkan kepada pihak berwajib jika menemukan oknum yang membawa Narkoba dan hal-hal terlarang lainnya sebagaimana ketentuan yang berlaku,” tandasnya.

Hal tersebut, diakuinya sebagai bentuk ikhtiar dari pihak Maskapai Penerbangan. Sementara soak body chek, itu merupakan kewenangan Dirjend Perhubungan maupun Angkasa Pura. “Soal adanya pengungkapan kasus Narkoba tersebut dan pengakuan pelaku bahwa barang tersebut di datangkan dari Lombok menuju Bima dengan menggunakan salah satu Maskapai Penerbangan, terus-terang saja yang belum mendengarnya. Kecuali, saya mendengar hal tersebut adalah ketika Visioner mewawancara kami hari ini,”  pungkasnya. (TIM VISIONER

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.