Jalan Lingkar Utara Sedang Diaspal, Tambora Tetap Jadi Perhatian Dinda-Dahlan


Air Terjun Oi Marai (surga tersembunyi di kaki gunung Tambora) Kabupaten Bima, akan dikembangkan jadi destinasi wisata
Visioner Berita Bima-Wilayah Kecamatan Tambora, diakui sebagai salah satu idola sekaligus  kekayaan yang dimiliki oleh Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB). Terlepas dari gunung Tambora dengan letusan dahsyatnya yang menggetarkan dunia, dunia juga mengakui bahwa di wilayah itu menyimpan banyak potensi sumber daya alam (SDA) yang dapat dikelola bagi peningkatan kesejahteraan daerah dan masyarakat di Kabupaten Bima, khususnya warga di Kecamatan Tambora.

Misalnya, setelah Tambora di tetapkan oleh negara sebagai Taman nasional yang didukung oleh adanya Geo Park Tambora, di wilayah itu juga diakui kaya akan potensi kehutanan, pertanian tanaman pangan dan holtikultura, perkebunan, perikanan kelautan hingga soal dunia pariwisata. Tak hanya itu, event Tambora menyapa dunia higga festival pesona Tambora yang sudah beberapa tahun dilaksanakan oleh Pemerintah kendati p-usat kegiatannya dilaksanakan di wilayah Kabupaten Dompu, juga menjadi bukti adanya perhatian negara terhadap Tambora.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima dibawah kepemimpian Bupati-Wakil Bupati, Hj. Indah Dhamayanti Putri-Drs. H. Dahlan M. Noer (Dinda-Dahlan), tampaknya tak menutup mata terkait sentuhan dibidang pembangunan di Tambora dan sekitarnya. Kepala Bappeda Kabupaten Bima melalui Kepala Bidang Sarana Prasarana (Kabid Sarpras), Zainal Arifin, ST, MT  mengakui, Pemkab Bima juga telah berbuat di Tambora kendati belum maksimal karena pertimbangan keterbatasan anggaran.

Oleh karena demikian, pihaknya akan terus berbuat untuk Tambora. Potensi wisata di Tambora, bukan saja tertumpuk pada kawasan gunung Tambora, tetapi masih ada beberapa yang lainnya termasuk air terjun Oi Marai. Keunikan dan keindahan serta pesona air terjun Oi Marai, diakuinya telah banyak menarik perhatian banyak orang untuk mengunjunginya. Untuk itu, air terjun Oi Marai merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat layak untuk kembangkan.

Untuk itu, di tahun 2018 Zainal menjelaskan  bahwa tahun 2018 Pemerintah telah mempersiapkan anggaran sekitar Rp 2 M lebih yang akan dimanfaatkan untuk pembangunan jalan menuju air terjun Oi Marai. “Selain itu, Pemerintah juga akan mengupayakan pembangunan sarana pendukung Pariwisata termasuk listrik tenaga surya pada jalur-jalur pendakian,” jelas Zainal kepada Visioner melalui saluran selulernya, Kamis (12/4/2018).

Hingga kini, Air Terjun Oi Marai di kaki gunung Tambora masih dikunjungi wisatawan
Masih soal perhatian Pemerintah untuk air terjun Oi Marai, pihaknya sedang mengusulkan anggaran unjtuk pembangunan pintu gerbang di sana. Dan di tahun ini, diakuinya juga ada pekerjaan pengasapalan jalan dari Desa Labuan Kananga Menuju Desa Oi Bura, Kecamatan Tambora. “Sedangkan untuk pembangunan jembatan di Oi Bura, Insya Allah akan diupayakan di tahun 2019,” sebut Zainal.

Masyarakat yang hidup di jalan lingkar utara mulai dari Tambora hingga Desa Sampungu Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, kini boleh tersenyum lega. Pasalnya, pengaspalan jalan lingkar utara tersebut sudah dan sedang dilaksanakan. “Pekerjaan pengaspalan jalan lingkar utara, kini sudah sampai ke Desa Kawindanae Kecamatan Tambora. Anggaran pengaspalan jalan tersebut,l bersumber dari dana hibah Bank Dunia (multi years),” jelas Zainal.

Kemballi kepada perhatian Dinda-Dahlan untuk Tambora, sekarang pihaknya sedang berupaya untuk mengembangkan kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM). Namun diakuinya, untuk pengembangan kawasan KTM memiliki satu problem. Yakni, pihaknya belum bisa menghadirkan DAM irigasi. Sebab, anggaran untuk pembangunan DAM irigasi yang dapat menampung sejumlah mata air di kawasan tersebut termasuk yang bersumber dari Oi Marai, membutuhkan anggaran yang sangat besar.

“Lahan di sana sangatlah luas, dan sumber mata air yang harus ditampung oleh DAM irigasi dimaksud juga banyak. Untuk pembangunan DAM irigasi tersebut, tentu tidak mampu dengan APBD 2 Kabupaten Bima. Oleh karenanya, tentu saja membutuhkan intervensi angaran dari Pemerintah Pusat,” ujar Zainal.

Masih menurut Zainal, terkait rencana pembangunan KTB berikut DAM irigasi itu bukan lagi menjadi Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Oleh karenanya, pihaknya mengusulkannya kepada pihak Kementerian PUPR.

Kabid Sarpras Bappeda Kabupaten Bima, Zainal Arifin, ST, MT
“Usulan pembangunanya sudah kami sampaikan kepada Kementerian PUPR. Terkait rencana tersebut masih dalam proses, karena Kementerian Trasmigrasi tidak memiliki Tupoksi terkait urusan DAM dimaksud. Karenanya, usulannya diarahkan kepada Kementerian PUPR. Sedangkan langkah awal yang dilakukan oleh pihak kementerian PUPR, itu sudah ada. Yakni, membantu membuat perencanaan di beberapa titik,” tandasnya.

Sembari menunggu pembangunan DAM irigasi yang besar di sana, Zainal mengakui bahwa pihaknya juga akan mengupayakn pembangunan irigasi yang kecil-kecil yanjg ada di sekitar kawasan KTM. “Sebab, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan DAM Irigasi di Oi Marai itu sangatlah besar dan tidak mampu ditanggulangi dengan APBD 2 Kabupaten Bima. Estimasi anggarannya untuk pembangunan DAM irigasi itu sekitar Rp100 M,” paparnya.

Jika rencana pembangunan DAM irigasi besar tersebut terwujud, Zainal memastikan bahwa masyarakat akan berbondong-bondong memanfaatkan berbagai potensi SDA yang ada di sana. “Jika pembangunan DAM irigasi besar tersebut terwujud, masyarakat tentu akan berbondong-bondong menanam bawang disana, masyarakat juga akan bisa mengembangkan pertanian tanaman pangan dan holtikultura di sana, pengembangan dunia peternakan-perikanan kelautan serta perkebunan di sana. Intinya, banyak hal yang bisa dikembangkan di sana jika DAM irigasi tersebut sudah dibangun oleh Pemerintah. Lahan di sana sangat potensial untuk mengembangkan berbagai persoalan di sana, dan kontur tanahnya juga bagus,” terangnya.

Ditanya soal target, Zainal mengaku belum bisa memastikanya. Namun, ia bwerharap selama Pemerintahan Presiden Jokowidodo-Yusuf Kalla dapat merealisasikan harapan pembangunan DAM irigasi dimaksud. “Kita akan terus berdoa-berupaya agar Presiden Jokowi-JK dapat menjawab permintaan kita ini. Sebab, pembangunan DAM irigasi yang membutuhkan anggaran sangat besar itu merupakan tanggungjawab bersama yang mutlak membutuhkan intervensi anggaran dari Pemerintah Pusat,” pintanya.  (Rizal/Gilang/Nana/AL/Buyung/Wildan)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.