Kota Bima Dihebohkan Oleh Isu Bom Sisa Perang Dunia ke-2

Inilah berbentuk drum yang semula diisukan bom sisa perang dunia ke-2 itu
Visioner Berita Kota Bima-Minggu malam (3/6/2018), Kota Bima Nusa Tenggara barat (NTB) tepatnya di RT 02/01 Kelurahan Nae Kecamatan Rasanae Barat dihebohkan oleh adanya isu bom sisa perang dunia ke-2 yang ditanam di belakang rumahnya ibu Endang. Barang yang sudah karatan bermodel sgi empat yang sudah karatan tersebut, pertama kali ditemukan oleh sejumlah warga saat menggali lubang untuk pembuangan kotoran alias jamban, sebut saja salah satunya adalah Nyoman.

Karena ketidaktahuannya, akhirnya penggali jamban menduga bahwa barang benda yang sudah berumur puluhan tahun tersebut langsung dihembuskan keluar hingga banyak pihak yang menyatakan bahwa itu adalah bom sisa perang dunia ke-2 pada ratusan tahun silam. Isu bom sisa perang dunia ke-2 tersebut, pun beredar luas di Media Sosial (Medsos)-salah satunya Facebook (FB).

Akun FB atas nama Andy Daeng Evimpi misalnya, memposting isu bom tersebut dan kemudian dibagikan oleh banyak orang hingga peristiwa tersebut beredar luas di Medsos, tak terkecuali du dunia nyata khususnya di Kota Bima. Aparat keamanan Polres Bima Kota dan Satuan Gegana pada Sat Brimob Pelopor Den A Bima, aparat TNI dibawah kendali Dandim 1608 Bima, Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra pun segera turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Namun setelah beberapa waktu aparat memutuskan hasilnya, Andy pun menyatakan bahwa dirinya hanya menindaklanjuti informasi dari Pak RW setempat. “Saya hanya menindaklanjuti informasi dari Pak RW setempat saja, Bang,” ujar Andy.

Tak hanya itu, ratusan warga dari berbagai wilayah pun saling berdatangan untuk melihat secara langsung kebenaran apakah benda yang sudah karatan tersebut adalah bom atau bukan. Untuk membuktikan kebenaran dari isu tersebut, pasukan Gegana berpakaian hitam yang dilengkapi dengan senjata lengkap sembari dikawal ketat oleh aparat Polres Bima Kota dan TNI pun langsung melakukan penggalian secara bergantian.

Pengambilan gambar dari dekat terkait benda yang semula disebut sebagai bom sisa perang dunia ke-2 itu
Liputan langsung sejumlah awak media baik Online, cetak mapun televisi pun ikut menyaksikan aksi penggalian. Alhasil, setelah dilakukan penggalian yang berlangsung sekitar dua jam lamanya, ternyata isu benda tersebt adalah bom sisa perang dunia ke-2 adalah tidak benar. Pasalnya, setelah diselidiki lebih detail oleh pasukan Gegana-sama sekali tak menemukan adanya alat pemicu dan kabel yang memperkuat korelasi benda tersebut dengan bom sesungguhnya.

“Sudah sekitar satu setengah meter kami melakuka penggalian dan kini hampir selesai, ternyata benda ini bukanlah bom sebagaimana dihembuskan itu. Setelah kami teliti, ternyata benda yang sudah karatan ini adalah drum persegi empat yang didalamnya berisikan tanah dan ada juga plastik. Oleh karenanya, kampi putuskan bahwa benda ini adalah drum yang sudah sangat lama ditanam. Benda ini sudah berkarat, karena sudah lama menyatu dengan tanah maka terlihat ada serbuk berwarna putih,” demikian sejumlah pasukan gegana menyimpulkan saat mngakhiri penggalian lubang tersebut.  

Setelah diputuskan bahwa itu adalah bukan bom sisa perang dunia ke-dua, pasukan Pasukan Geganda yang dikawal oleh sejumlah Periwira pada Sat Brimob Pelopor Den A Bima, Dandim 1608 Bima dan jajaran Polres Bima Kota langsung kembali ke tempatnya masing-masing. Demikian pula halnya dengan ratusan warga yang sejak awal berbondong-bondong datang ke TKP guna menyaksikannya. “Ya, itu bukan bom. Tapi setelah dilakukan penggalian dan diteliti lebih jauh, justeru benda itu adalah sejenis drum,” jelas sejumlah anggota Polres Bima Kota di TKP.

Peristiwa Unik di TKP

Bersamaan dengan upaya pasukan Gegana melakukan penggalian lubang hingga satu setengah meter yang awalnya disebut-sebut sebagai tempat menanam bom sisa perang dunia ke-2 tersebut, ada banyak hal menarik yang terlihat nyata di depan mata. Dantaranya, kampung Ranggo terlihat disesaki oleh ratusan warga dan aparat keamanan, para wartawan harus berlomba-lomba mengejar waktu untuk melakukan peliputan, anak-anak kecili hingga ke orang tua hadir di TKP, pemasangan police lain di sekeliling lubang yang digali hingga terkuak bahwa lokasi tersebut adalah bekas bengkel sekaligus pembuangan besi tua.

Warga ikut menyaksikan penggalian benda yang disebut-sebut sebagai bom sisa perang dunia ke-2 itu
Kisah unik lainnya, ratusan warga uang hadir di TKP harus pulang dengan cerita yang sesungguhnya setelah pasukan Gegana memutuskan bahwa benda karatan yang sudah sekian lama ditanam tersebut bukanlah bom atau meriam seperti yang dihembuskan sebelumnya. Sejumlah Jurnalis Televisi yang semula dengan semangatnya hadir di lokasi, namun setelah mengetahui hal sesuggnuhnya-akhirnya harus pulang dengan aura biasa-biasa saja. Demikian pula halnya dengan wartawan media online maupun cetak.

Setelah semua pihak meninggalkan TKP, muncul berbagai cerita dan bahkan anekdot dari beberapa warga. Jufri yang merupakan salah seorang warga mengungkap bahwa dilokasi itu adalah bekas bengkel milik seseorang. Dan di tempat itu katanya, merupakan tempat penguburan besi-besi tua dan bahkan tangky mobil oleh warga sekitar.

Sementara beragam anekdot yang muncul setelah semua pihak meninggalkan lokasi, sejumlah nitizen mengatakan bahwa peristiwa tersebut justeru menguntungkan pemilik jamban. Maksudnya, tak harus mengelurkan biaya penggalian yang diberikan kepada tukang gali, karena lubang dengan kedalaman sektar satu setengah meter dengan lebar sekitar satu setengah meter serta panjang sekitar dua meter tersebut sudah digali oleh pasukan Gegana yang menelusuri kebenaran isu bom sisa perang dunia ke-2 tersebut.

Singkatnya, pembuktian tentang kebenaran dari isu bom sisa perang dunia ke-2 tersebut telah berakhir. Dunia Medsos yang sebelumnya sangat ramai memperbicangkan hal tersebut, sontak saja kini menjadi sepi. Sementara yang tersisa, hanyalah cerita dan beragam anekdot sejumlah nitizen di Medsos maupun di dunia nyata. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.