RS Tipe D Kota Bima, Indah di Luar Tapi Konstruksi Dalamnya Ada Yang “Tak Beres”
Inilah kondisi Plaforn bagian dalam RS itu yang dinilai amburadul |
Visioner Berita Kota Bima-Untuk ke sekian kalinya visioner
melakukan investigasi tentang konstruksi bangunan Rumah Sakit (RS) Tipe D Kota
Bima yang semula bernama Puskesmas Asokota yang terletak di wilayah Kelurahan
Jatiwangi. Beberapa tahun silam, RS ini dikerjakan oleh Sakura H. Abidin. Pada
saat itu, konstruksi bangunan pada bagian selatannya dinilai banyak yang
amburadul, di sejumlah sisi bentangannya juga terlihat kurang elok dimana
terjadi rembesan hingga mengganggu pelayanan disaat musim hujan tiba.
Dalam catatan media ini
menyebutkan, pelaksanaan proke oleh Sakura H. Abidin tersebut diduga sepi dari
pemeriksaan oleh BPKP maupun lembaga lainnya termasuk oleh pihak Kejaksaan. Kecuali,
Pemkot Bima saat itu lebih konsentratif mengungkap koruspi pembangunan
Puksesmas Rasanae Timur hingga sejumlah orang terpenjara karena terlibat kasus
korupsi. Padahal, kualitas pembangunan Puskesmas Asakota yang kini berubah nama
menjadi RS Tipe D Kota Bima itu diduga lebih amburadul jika dibandingkan dengan
konstruksi bangunan Puskesmas Rasanae Timur.
Tampak nyata baginan pada lantai dua RS tersebut yang temboknya belum diplur sampai saat ini |
Masihn dalam catatan media massa,
pada tahun 2016 lalu Pemkot Bima membangun RS Tipe D tersebut pada bagian
selatannya. Salah satunya ruangan Instanlasi Gawat Darurat (IGD) dengan nilai
Miliaran Rupiah dan terkuak bersumber dari DAK. Praktisnya, hasilnya konstruksi
bangunan tersebut pun terlesaikan serta sudah diresmikan. Data lainnya
menyebutkan, pembangunan tersebut dikerjakan oleh sebuah perusahaan milik Baba Surya Motor.
Hasil investigasi Visioner pada
Senin (3/9/2018) mengungkap adanya sejumlah konstruksi bangunan pada bagian
dalamnya yang dinilai “tak beres”.
Gipsum yang digunakannya dinilai tak berkualitas, belum lagi soal campuran
material yang diduga asal-asalan sehingga terjadi rembesan yang mengganggu
pelayanan pada sejumlah ruangan ketika musim hujan tiba.
Kondisi plafior bangunan RS Tipe D Kota Bima pada bagian itu terlihat jelas rembesan air yang masuk sampai ke ruang pelayanan pada bagian selatannya |
Rembesan yang terjadi tersebut,
diduga disebabkan oleh kualitas campuran material pada konstruksi bagunan yang
tak beres. Yang terjadi di sejumlah ruangan di RS tersebut bukan saja soal rembesan.
Tetapi, juga tembok di sejumlah ruangan setempat yang sudah retak. Selain itu,
paforn pada ruangan di lantai dua tepatnya di depan ruang kerja Sekretaris RS
tersebut juga mengalami kebocoran. “Ada juga tembok di lantai dua tepatnya di
depan ruangan saya yang belum diplur oleh pelaksanananya. Coba anda lihat
tembok yang masih terlihat batanya itu, jelas kan itu belum diplur oleh mereka,”
beber Natsir.
Tampak sebuah kondisi pada bagian atap bagunan di RS Tipe D Kota Bima itu |
“Saya tidajk tahu apakah
keretakan temboknya akibat gempabumi belum lama ini atau bukan. Yang jelas,
Gipsumnya sudah banyak yang jatuh tercecer di lantai dan tembok-tembok di ruang
operasi ini banyak yang mengalami keretakan. Oleh karenanya, saya sarankan agar
pelaksana proyek ini segera melihatnya kembali,” imbuh Natsir.
Kendatti konstruksi bangunan
tersebut yang demikian faktanya, namun menurut Natsir sama sekali tidak
mengganggu pelayanan terhadap pasien oleh para medis setempat. Namun baik di
sejumlah ruangan di lantai satu maupun lantai dua, jika terjadi hujan deras
maka rembesan airnya sukses masuk sampai ke dalam ruangan. “Pelayanan terhadap
pasien yang ada memang sukses dilakukan oleh pihak medis di sini. Namun fakta
keretakan sejumlah tembok dan rembesan tersebut jelas nampak di depan mata
hingga saat ini,” ujarnya.
Dua unit mobil operasional RS Tipe D Kota Bima yang diletakan bersamaan dengan sampah pada bagian selatannya |
Kekurangan-kekurangan yang
dirasakan itu, dimintanya agar dapat diisi oleh Pemerintah. Sementara sejumlah
ruangan baik di lantai satu maupun di lantai dua termasuk soal keretakan tembok
tersebut juga didesaknya segera diperbaiki oleh pelaksanaan proyek RS dimaksud.
“Soal rembesan yang acapkali terjadi pada musim hujan tersebut, sesungguhnya
tidak membuat pelayanan di sini terhambat. Namun demikian, kita juga tidak
menginginkan rembesan air hingga masuk ke sejumlah ruangan itu terus terjadi. Maka
oleh sebab itu, kami berharap agar pelaksana proyek segera memperbaikinya,” desak
Natsir lagi.
PJ Walikota Bima saat berkunjung ke RS Tipe D Kota Bima bersama Kadiskes setempat |
Bukan itu saja, pada bagian
selatan RS tersebut juga terlihat ada dua unit mobil operasional yang dibiarkan
begitu saja. Dua unit kendaraan operasional seolah diletakan seperti sampah. Katanya,
kendaraan yang bodynya masih terlibah baik tersebut ditumpuk seperti sampah.
Dan, enseneratorpun disimpang bersamaan dengan dua unit kendaraan itu pula. “Dua
unit kendaraan tersebut mengalami kerusakan akibat banjir bandang tahun 2016
lalu. Karena sudah tidak berfungsi, akhirnya disimpan seperti sampah-bersamaan
dengan ensenerator itu pula,” tandas sejumlah petugas.
dr. H. Natsir meninjau langsung kondisi ruangan operasi yang gipsumnya jatuh berhamburan di lantai |
Liputan langsung Visioner pada
moment tersebut melaporkan, Wirajaya bersama rombongannya melakukan peninjauan
selama sekitar sejam lebih. Selain berbincang langsung dengan pasiean, dokter
dan lainnya-Wiraja juga sempat mengobrol dengan dr. H. Natsir dan Azharui tentang
kekurangan dan kebutuhan kebutuhan.
Keretakan pada tembok di ruang operasi RS Tipe D Kota Bima terlihat nyata |
Di RS Tipe D itu, PJ Walikota
Bima juga sempat melihat langsung tentang kondisi konstruksi bangunan pada
ruangan operasi. PJ Walikota terlihat terkejut adanya gipsum yang jatuh
berhaburan dianntai. “Gipsum yang jatuh berhamburan di lantai ini bukan karena
gempabumi. Tetapi, lebih dari kualitasnya yang kurang baik. Rumah saya di
Lombok, tembok dan gipsumnya bagus kok-tak rusak walau dihajar hempabumi.
Intinya, di ruangan operasi ini terdapat konstruksi bangunan yang sudah retak
dan gipsumnya jatuh berhamburan di lantai. Ini disebabkan oleh kualitas material
yang digunakannya yang tidak baik,” cetus PJ Walikota Bima.
Sementara itu, Kadiskes Kota Bima Drs. H. Azhari meminta kepada Visioner untuk tidak mempublikasi tentangt sejumlah persoalan yang dinilai subyektif di RS Tipe D ini. Yakni, seperti tembok bangunan yang mengalami keretakan maupun terjadi rembesan di sejumlah ruangan termasuk soal gipsum yang sudah jatuh berhamburan di lantai pada sejumlah ruangan yang ada. “Pembangunan yang baru dibangun ini, dikerjakan oleh Baba Surya Motor. Tetapi, sebaiknya soal itu jangan dipublikasikan melaluin media lah,” elak Azhari dengan nada singkat.
Inilah salah satu plaforn yang bocor pada RS Tipe D Kota Bima tersebut |
"Dulu Pemerintah tegas mengungkap kejahatan pada pembangunan Puskesmas Rasanae Timur Kota bima hingga berhasil menyeret sejumlah nama sebagai koruptornya. Namun giliran pada RS Tpie D Kota Bima itu, aparat penegak hukum terkesan tutuop mata, dan Pemkot Bima seolah tidak pernah meliriknya," timpal Hamda, Senin (3/9/2018). (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda