Isu Sesat Adopsi Anak Korban Gempa Palu-Donggala di Bima Merebak di Sejumlah Wilayah

Dandim 1608 Bima: Lho Kok Bisa Adopsi Anak Lewat Kodim Padahal itu Kewenangan PA?

                                           Jainab dan Fatimah Saat Berada di Kodim Bima

Visioner Berita Bima-Kodim 1608 Bima dibawah kendali Dandim Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra, kini sedang menghadapi sebuah informasi sesat yang sengaja dihembuskan oleh oknum tak bertanggungjawab. Yakni, oknum yang masih diselidiki itu menyebarluaskan informasi menyebutkan sekaligus memberitahukan kepada warga Bima di sejumlah wilayah untuk datang mengadopsi anak korban gempabumi di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Kok bisa ya, padahal Kodim Bima tidak pernah ada perintah tugas ke Palu, apalagi membawa anak-anak korban gempabumi di sana untuk kemudian diberikan ruang kepada warga Bima untuk mengadopsinya. Sekali lagi, kami tidak pernah ke Palu dan informasi dimakaud adalah sesat yang menyesatkan banyak orang," tuding Letkol Inf Bang Kurnia Eka Putra kepada Visioner di ruang kerjanya, Rabu (17/8/2018).

Oleh sebah itu, Dandim Bima ini menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan isu sesat dari oknum tak bertanggungjawab tersebut. "Yang kami lakukan di Bima soal Palu dan Donggala tersebut adalah menggelar kegiatan Doa bersama, dan berbagai elemen warga lainnya di Bima melakukan aksi penggalangan dana kemanusiaan untuk membantu korban bencana di sana. Sekali lagi, isu soal adopsi anak tersebut adalah sesat," timpal Dandim yang juga aktif terlibat pada penyelesaian konflik di Bima ini.

Dandim Bima yang juga aktif terlibat pada bidang seperti membantu korban kebakaran dan launnya ini, mendesak seluruh elemen masyarakat Bima agar segera melaporkan masalah tersebut kepada pihaknya untuk kemudian disikapi secara tegas. "Bayangkan saja, ada warga yang datang ke Makodim menanyakan kepada kami soal adanya anak-anak korban gempa tersebut untuk diadopsi. Alhamdulillah kami sudah memberikan kepada mereka untuk mewaspadai isu itu, dan kemudian informasi ini disebarluaskan ke publik sehingga tidak terjebak kedalamnya," desaknya.

Dandim juga mengaku kaget dan baru mendapatkan informasi ini, namum ia berharap kepada semua pihak untuk mengungkap sumber informasi sesat tersebut secara bersama.

"Ada ibu-ibu yang jauh-jauh datang dari Sape ke Kodim ini dengan tujuan ingin mengadopsi anak. Mereka datang ke sini setelah menerima informasi tersebut. Saking senangnya, mereka datang dengan membawa serta foto copy KTP dan KK. Namun setelah kami berikan penjelasan, akhirnya ibu-ibu tersebut mengerti bahwa informasi itu sangat sesat. Kepada Visioner, kami berharap agar informasi ini segera diberitakan agar semua pihak bisa mengantisipasinya," harapnya.

Kehadiran warga dengan tujuang datang ke Kodim 1608 Bima dengan tujuan mengadopsi anak setelah menerima isu tersebut, ternyata bukan sekedar wacana bohong. Tetapi, riel adanya. Rabu siang (17/10/2018), dua orang IRT berprofesi sebagai pedagang asal Sape yakni, Jainab dan Fatimah datang ke Kantor Kodim 1608 Bima dan sempat bertemu dalam waktu sekitar setengah lamanya.

"Kami datang ke sini setelah informasi yang menyebutkan ada anak korban gempabumi di Palu dan Donggala yang bisa diadopsi melalui Kodim Bima. Jadi, kami datang ke sini membawa serta persyaratan administrasi berupa KTP dan KK. Sebelumnya, Informasi itu kami terima dari orang-orang di Pasar Sape dan bahkan sudah heboh di sana. Pasalnya, orang-orang di sana ingin datang ke Kodim ini untuk mengadopsi anak," ungkap keduanya.

Sebelum datang ke Kodim 1608 Bima, keduanya mengaku terlwbih dahulu datang ke Kantor Pengadilan Agama Bima.

"Di sana ada orang-orang yang meminta kami agar menanyakan kebenaran informasi tersebut dk Kantor Kodim Bima. Alhasil, ternyata informasi soal adopsi anak tersebut adalah sesat. Oleh karenanya, kami akan kembali menjelaskan masalah ini kepada warga Sape dan sekitarnya," janjinya.

Awalnya, keduanya mengaku sangat senang terhadap informasi tentang adopsi anak korban gempa di Palu dan Donggala itu. Atas informasi tersebut, kedua IRT ini secara cepat mengurus kelengkapan administrasi sebagai syarat untuk mengadopsi anak.

"Kamipun sangat senang mendengar informasi itu karena benar-benar ingin mengadopsi anak. Namun, faktanya ternyata informasi yang kami terima itu adalah sesat. Terimakasih kami sampaikan kepada Dandim Bima yang telah memberikan penjelasan kepada kami. Dan, diharapkan agar khalayak tidak lagi percaya dengan isu sesat tersebut," desak keduanya.

Liputan langsung Visioner pada moment tersebut melaporkan, kedua IRT asal Sape ini datang ke Makodim 1608 Bima menggunakan mobil pick up. Namun sebelum bertemu Dandim setempat, roman muka keduanya terlihat sangat ceriah. Hal itu, terluhat pada saat sebelum keduanya bertemu dengan Dandim setwmoat di ruang kerjanya.

"Alhamdulillah, hari ini kita tidak sia-sia datang jauh-jauh dari Sape," papar keduanya sekitar 10 menit sebelum bertemu dengan Dandim.

Informasi terkini yang dihimpun Visioner menungkap, informasi yang dituding sesaat ini sudah beredar di sejumlah wilayah di Bima, salah satunya di Kecamatan Woha. Akibatnya, ada beberapa orang warga yang ingin datang ke Kodim 1608 Bima dengan tujuan mengadopsi anak setelah menerima informasi dimaksud. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.