Lima Rumah Warga di Kota Bima Terbakar, Satu Diantaranya Rumah Anggota Polres Bima Kota
Empat Rumah Ludes dan Yang Satunya Tak
Terlalu Parah
Oleh karenanya, selain Mobil Damkar
memaksa masuk ke gang sempit reseki dengan cara atrek-pasukan Damkar juga
menempuh jalur lainnya untuk memadamkan api. Yakni, mengulur selang dan
kemudian naik ke bangunan permanen milik warga sekitar dan ada pula yang naik
ke lantai Masjid paling atas dan selanjutnya menyemprot api yang menghajar
rumah warga hingga tuntas dipadamkan.
Masih dalam liputan langsung
sejumlah awak media baik cetak maupun elektronik, tak ada korban jiwa maupunh
luka pada peristiwa ini. Kecuali, seluruh isi rumah panggung milik empat orang
warga tersebut tak satupun yang dapat diselamatkan. Tentang kerugian yang
dialami oleh warga atas kejadian ini, hingga sekarang belum dapat dipastikan.
Namun, ada yang memperkirakan bahwa akibat kebakaran itu warga mengalami
kerugian ratusan juta rupiah.
Masih menurut Muhammad Rifaid,
Pasukan Damkar datang ke TKP yakni setela rumah panggung beserta isinya milik
Ibu Sri rata dengan tanah karena amukan si jago merah. Selanjutnya, Pasukan
Damkar bersama warga melakukan pemadaman terhadap api yang menyala dengan hebat
pada rumah warga yang lainnya.
“Karena sekarang kami masih
memadamkan api bersama Pasukan Damkar, maka belum bisa memperkirakan total
kerugian yang dialami korban kebakaran. Insya Allah secepatnya akan kami
lakukan pendataan secara kongkriet. Penyembab terjadinya kebakaran ini, kami
juga belum tahu secara pasti,” sahut Iskandar.
Kebakaran Terekam Oleh Video Amatir (Dok: Bang Yank)
Visioner Berita Kota Bima-Sabtu (13/10/2018) sekitar pukul 13.15
Wita, api berhasil menghantam enam rumah milik warga di RT 04/02 Kelurahan
Sarae Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima. Akibatnya, amukan si jago merah
praktis membuat lima unit rumah panggung panggung milik warga rata jadi tanah.
Yakni rumah milik ibu Sri, rumah Ismail
mantan Lurah Sarae (penisunan ASN), rumah Yusuf Talib, dan rumah milik Dachlan.
Sementara rumah batu milik anggota Polres Bima Kota Bripka Heri Kuswanto juga
ikut dihantam oleh api namun hangus pada bagian atap dan jendela pada tembok
sebelah timurnya.
Kebakaran hebat tersebut, berhasil
mengundang perhatian masyarakat. Hampir ribuan masyarakat hadir di TKP baik
menyaksikan kejadian kebakaran hebat ini dan ada pula yang ikut memadamkan api
bersama pasukan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bima.
Pasukan Damkar kota Bima yang
datang sekitar 10- menit sebelum rumah ibu Sri ludes terbakar, bersama
masyarakat sekitar berperang memadamkan api sekitar dua jam lamanya. Hingga berita
ini ditulis, Pasukan Damkar bersama masyarakat masih melakukan pemadaman.
Seorang Warga di lokasi Kebakaran dalam upaya membantu memadamkan api |
Namun, pada sekitar pukul 13 45
Pasukan Damkarb bersama ratusan warga
berhasil memadamkan api. Hanya saja, kondisi empat rumah warga yang terbuat
dari kayu ludes terbakar. Ganasnya amukan si jago merah itu, juga sukses
menghabisi seluruh isi rumah milik empat warga tersebut. Sementara rumah
permanen milik anggota Polres Bima Kota tersebut, api yang sebelumnya menyala
pada bagian atap dan samping rumahnya pun sudah berhasil dipadamkan oleh
Pasukan Damkar bersama warga.
Masih dalam liputan langsung
Wartawan baik cekat maupun elektronik, terdapat adanya kesulitan bagi Pasukan
Damkar dalam memerangi api yag menghajar rumah warga tersebut. Yakni, gang
menuju lokasi kebakaran yang berada di belakang Masjid setempat terlihat sangat
sempit. Akibatnya, mobil pemadam terlihat kurang maksimal memadamkan api.
Kesulitan lain yang diadapi oleh Pasukan
Damkar dalam kaitan itu, selain sempitnya gang juga disebabkan oleh kerumunan
massa baik yang ikut membantu memadamkan api mapun yang saat itu datang
menyaksikan peristiwa kebakaran ini.
Upaya Warga Sekitar Memadamkan Api Dengan Menggunakan Ember, Dok. Foto: di atas atap ruimah Bripka Heri Kuswanto |
Hingga berita ini ditulis,
Pasukan Damkar yang diback oleh Pasukan Polres Bima Kota masih berada di lokasi
kejadian. Ratusan dan bahkan ribuan warga hingga kini masih terus berdatangan
menyaksikan kejadian dimaksud. Sementara jalan dari jembatan bagereso menuju
lokasi kejadian, langsung dipalang oleh Polisi agar warga yang datang tidak
menghalangi pasukan Damkar yang memadamkan api.
Hal-hal menarik lainnya yang
diliput diliat langsung oleh awak media pada peristiwa itu melaporkan, karena
kekurangan air dari pasukan Damkar-warga membantunya mernarik air dari sumur
setempat dengan menggunakan mesin diesel dan kemudian digunakan untuk
memadamkan api. Tak hanya itu, terlihat ada juga warga yang mengambil air dari
sumur dengan menggunakan ember untuk memadamkan api. Dan pada moment tersebut,
juga terlihat adanya warga yang menghantam api dengan kayu dan menggunakan
genteng seadanya.
Upaya Warga Memadamkan Api Dengan Cara Melemparnya Dengan Genteng dan Menyiramnya Dengan Air Menggunakan Ember |
Pada liputan langsung sejumlah
awak media, juga melaporkan bahwa korban kebakaran juga terlihat ada yang
menangis histeris karena rumah dan isinya hangus dilalap oleh api. Sementara
Ismail yang juga mantan Lurah Sarae, saat itu terlihat tetap tenang kendati
rumahnya dihajar oleh api.
Salah seorang saksi yang juga
warga setempat yakni Muhammad Rifaid
mengungkap, awal kejadian kebakaran tersebut bersumber dari dapur rumah kayu
milik ibu Sri. Selanjutnya, api menghajar rumah Ibu Sri dan kemudian merembet
ke empat rumah lainnya.
“Peristiwa munculnya api di dapur rumahnya ibu
Sri itu yakni sekitar pukul 13.15 Wita. Selanjutnya, api kemudian semakin
membesar dan sukses membuat rumah tersebut terbakar hingga rata jadi tanah. Dan
pada saat yang bersamaan, api kemudian merembet ke rumah warga lainnya dengan
hebatnya. Pada peristwa ini, hanya rumah milik Pak Heri Kuswanto yang tidak
terlalu parah kecuali pada bagian atap dan di bagian samping sebelah timurnya,”
ungkapnya.
Terlihat Semprotan Air Disaat Api Menyala Dengan Hebatnya Pada Peristiwa Kebakaran itu |
“Pada peristiwa ini, empat rumah
panggung beserta isinya milik warga tersebut tak satupun yang bisa
diselamatkan. Maksudnya, empat rumah mengalami kondisi teramat parah karena
amukan api,” tandasnya.
Singkatnya, pada peristiwa hebat
ini hanya lima rumah yang dihajar oleh api. Kerja keras Pasukan Damkar Kota
Bima bersama masyarakat, sukses memadamkan api dan kejadian itu tidak merembet
ke rumah warga di sekitarnya. Lurah Sarae, Iskandar S.Sos juga terlihat ada
dilokasi kejadian kebakaran hebat ini. Namun, iskandar belum bisa memperkirakan
tentang total kerugian warga akibat kejadian ini.
Terlihat Aparat dan Warga Berdatangan di Lokasi Kejadian Kebakaran di Kampung Sarae itu |
Hal lainya, sejak peristiwa
kebakaran itu terjadi-pihak PLN Cabang Bima sudah memutus aliran listerik di
wilayah itu. Upaya tersebut, dilakukan oleh pihak PLN untuk tujuan agar tidak
terjadi kemungkinan lain melalui arus listerik. “Khusus di gardu di wilayah ini,
aliran listeriknya sudah kami putus sejak awal. Langkah itu dilakukan,
bertujuan mengantisipasi terjadinya kemungkinan lain melalui arus listerik,” terang
sejumlah personil pegawai PLN Cabang Bima di TKP. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda