Lima Rumah Warga di Kota Bima Terbakar, Satu Diantaranya Rumah Anggota Polres Bima Kota

Empat Rumah Ludes dan Yang Satunya Tak Terlalu Parah

                                  Kebakaran Terekam Oleh Video Amatir (Dok: Bang Yank)

Visioner Berita Kota Bima-Sabtu (13/10/2018) sekitar pukul 13.15 Wita, api berhasil menghantam enam rumah milik warga di RT 04/02 Kelurahan Sarae Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima. Akibatnya, amukan si jago merah praktis membuat lima unit rumah panggung panggung milik warga rata jadi tanah.

Yakni rumah milik ibu Sri, rumah Ismail mantan Lurah Sarae (penisunan ASN), rumah Yusuf Talib, dan rumah milik Dachlan. Sementara rumah batu milik anggota Polres Bima Kota Bripka Heri Kuswanto juga ikut dihantam oleh api namun hangus pada bagian atap dan jendela pada tembok sebelah timurnya.

Kebakaran hebat tersebut, berhasil mengundang perhatian masyarakat. Hampir ribuan masyarakat hadir di TKP baik menyaksikan kejadian kebakaran hebat ini dan ada pula yang ikut memadamkan api bersama pasukan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bima.

Pasukan Damkar kota Bima yang datang sekitar 10- menit sebelum rumah ibu Sri ludes terbakar, bersama masyarakat sekitar berperang memadamkan api sekitar dua jam lamanya. Hingga berita ini ditulis, Pasukan Damkar bersama masyarakat masih melakukan pemadaman.

Seorang Warga di lokasi Kebakaran dalam upaya membantu memadamkan api
Namun, pada sekitar pukul 13 45 Pasukan Damkarb  bersama ratusan warga berhasil memadamkan api. Hanya saja, kondisi empat rumah warga yang terbuat dari kayu ludes terbakar. Ganasnya amukan si jago merah itu, juga sukses menghabisi seluruh isi rumah milik empat warga tersebut. Sementara rumah permanen milik anggota Polres Bima Kota tersebut, api yang sebelumnya menyala pada bagian atap dan samping rumahnya pun sudah berhasil dipadamkan oleh Pasukan Damkar bersama warga.

Masih dalam liputan langsung Wartawan baik cekat maupun elektronik, terdapat adanya kesulitan bagi Pasukan Damkar dalam memerangi api yag menghajar rumah warga tersebut. Yakni, gang menuju lokasi kebakaran yang berada di belakang Masjid setempat terlihat sangat sempit. Akibatnya, mobil pemadam terlihat kurang maksimal memadamkan api.

Kesulitan lain yang diadapi oleh Pasukan Damkar dalam kaitan itu, selain sempitnya gang juga disebabkan oleh kerumunan massa baik yang ikut membantu memadamkan api mapun yang saat itu datang menyaksikan peristiwa kebakaran ini.

Upaya Warga Sekitar Memadamkan Api Dengan Menggunakan Ember, Dok. Foto: di atas atap ruimah Bripka Heri Kuswanto
Oleh karenanya, selain Mobil Damkar memaksa masuk ke gang sempit reseki dengan cara atrek-pasukan Damkar juga menempuh jalur lainnya untuk memadamkan api. Yakni, mengulur selang dan kemudian naik ke bangunan permanen milik warga sekitar dan ada pula yang naik ke lantai Masjid paling atas dan selanjutnya menyemprot api yang menghajar rumah warga hingga tuntas dipadamkan.

Hingga berita ini ditulis, Pasukan Damkar yang diback oleh Pasukan Polres Bima Kota masih berada di lokasi kejadian. Ratusan dan bahkan ribuan warga hingga kini masih terus berdatangan menyaksikan kejadian dimaksud. Sementara jalan dari jembatan bagereso menuju lokasi kejadian, langsung dipalang oleh Polisi agar warga yang datang tidak menghalangi pasukan Damkar yang memadamkan api.

Hal-hal menarik lainnya yang diliput diliat langsung oleh awak media pada peristiwa itu melaporkan, karena kekurangan air dari pasukan Damkar-warga membantunya mernarik air dari sumur setempat dengan menggunakan mesin diesel dan kemudian digunakan untuk memadamkan api. Tak hanya itu, terlihat ada juga warga yang mengambil air dari sumur dengan menggunakan ember untuk memadamkan api. Dan pada moment tersebut, juga terlihat adanya warga yang menghantam api dengan kayu dan menggunakan genteng seadanya.

Upaya Warga Memadamkan Api Dengan Cara Melemparnya Dengan Genteng dan Menyiramnya Dengan Air Menggunakan Ember
Masih dalam liputan langsung sejumlah awak media baik cetak maupun elektronik, tak ada korban jiwa maupunh luka pada peristiwa ini. Kecuali, seluruh isi rumah panggung milik empat orang warga tersebut tak satupun yang dapat diselamatkan. Tentang kerugian yang dialami oleh warga atas kejadian ini, hingga sekarang belum dapat dipastikan. Namun, ada yang memperkirakan bahwa akibat kebakaran itu warga mengalami kerugian ratusan juta rupiah.

Pada liputan langsung sejumlah awak media, juga melaporkan bahwa korban kebakaran juga terlihat ada yang menangis histeris karena rumah dan isinya hangus dilalap oleh api. Sementara Ismail yang juga mantan Lurah Sarae, saat itu terlihat tetap tenang kendati rumahnya dihajar oleh api.

Salah seorang saksi yang juga warga setempat yakni Muhammad Rifaid  mengungkap, awal kejadian kebakaran tersebut bersumber dari dapur rumah kayu milik ibu Sri. Selanjutnya, api menghajar rumah Ibu Sri dan kemudian merembet ke empat rumah lainnya.

“Peristiwa munculnya api di dapur rumahnya ibu Sri itu yakni sekitar pukul 13.15 Wita. Selanjutnya, api kemudian semakin membesar dan sukses membuat rumah tersebut terbakar hingga rata jadi tanah. Dan pada saat yang bersamaan, api kemudian merembet ke rumah warga lainnya dengan hebatnya. Pada peristwa ini, hanya rumah milik Pak Heri Kuswanto yang tidak terlalu parah kecuali pada bagian atap dan di bagian samping sebelah timurnya,” ungkapnya.

Terlihat Semprotan Air Disaat Api Menyala Dengan Hebatnya Pada Peristiwa Kebakaran itu
Masih menurut Muhammad Rifaid, Pasukan Damkar datang ke TKP yakni setela rumah panggung beserta isinya milik Ibu Sri rata dengan tanah karena amukan si jago merah. Selanjutnya, Pasukan Damkar bersama warga melakukan pemadaman terhadap api yang menyala dengan hebat pada rumah warga yang lainnya.

“Pada peristiwa ini, empat rumah panggung beserta isinya milik warga tersebut tak satupun yang bisa diselamatkan. Maksudnya, empat rumah mengalami kondisi teramat parah karena amukan api,” tandasnya.

Singkatnya, pada peristiwa hebat ini hanya lima rumah yang dihajar oleh api. Kerja keras Pasukan Damkar Kota Bima bersama masyarakat, sukses memadamkan api dan kejadian itu tidak merembet ke rumah warga di sekitarnya. Lurah Sarae, Iskandar S.Sos juga terlihat ada dilokasi kejadian kebakaran hebat ini. Namun, iskandar belum bisa memperkirakan tentang total kerugian warga akibat kejadian ini.

Terlihat Aparat dan Warga Berdatangan di Lokasi Kejadian Kebakaran di Kampung Sarae itu
“Karena sekarang kami masih memadamkan api bersama Pasukan Damkar, maka belum bisa memperkirakan total kerugian yang dialami korban kebakaran. Insya Allah secepatnya akan kami lakukan pendataan secara kongkriet. Penyembab terjadinya kebakaran ini, kami juga belum tahu secara pasti,” sahut Iskandar.

Hal lainya, sejak peristiwa kebakaran itu terjadi-pihak PLN Cabang Bima sudah memutus aliran listerik di wilayah itu. Upaya tersebut, dilakukan oleh pihak PLN untuk tujuan agar tidak terjadi kemungkinan lain melalui arus listerik. “Khusus di gardu di wilayah ini, aliran listeriknya sudah kami putus sejak awal. Langkah itu dilakukan, bertujuan mengantisipasi terjadinya kemungkinan lain melalui arus listerik,” terang sejumlah personil pegawai PLN Cabang Bima di TKP. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.