Bapak Tua Renta Hidup di Gubuk Tak Layak, Antara Menampar dan Mengundang Air Mata
Inilah Realitas Kehidupan Lansia itu |
Visioner Berita
Kabupaten Bima-Realitas
kehidupan sosial masyarakat yang jauh dari sentuhan, bukan saja terjadi di Kota
Bima. Namun, kisah yang sama juga terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Bima.
Kali ini, Visioner menemukan sebuah kisah nyata tentang kehidupan si tua renta
bernama M. Saleh Muhammad (80) yang sudah bertahun-tahun hidup di rumah tak
layak. Fakta ini, menggambarkan dua hal. Yakni antara “menampar” dan mengundang
air mata-BERIKUT KISAHNYA:
Liputan
langsung Visioner menjelaskan, rumah panggung si Lanjut Usia (Lansia) ini
berlokasi di RT 03 Dusun Kampo Amba Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima.
Rumah panggung berumur sekitar puluhan tahun itu, kondisi atapnya yang terbuat
dari seng bekas, genteng terlihat sudah usang dan bocor. Tak hanya itu, dinding
rumah yang terbuat dari ancaman bambu (bilik) juga sudah bocor pada semua sisi.
Kondisi
miris pun terlihat pada lantai rumah panggung ini yang sudah bocor di semua
sisi. Tiang rumah panggung milik Lansia ini pun terlihat sudah miring dengan
kesan mau roboh. Sejumlah tetangga sekitar menyebutkan, ketika musim hujan
turun Lansia ini tetap bermukim di rumah itu dan harus menahan kedinginan yang
luar biasa.
Panasnya
mentari pun, juga tak membuatnya harus pindah ke tempat lain. Catatan penting
Visioner di lokasi itu mengungkap, Lansia ini sudah bertahun-tahun hidup
sebatang kara. Kebutuhan hidupnya terutama Sembako, diakui hanya datang dari
pemberian orang lain yang kental dengan rasa ibah.
Dua
orang Polisi-Polres Bima Kabupaten yakni Bhabinkamtibmas Wadu Wani, Bripka
Ihwan dan Propam Polsek Woha yakni Bripda Andi Maulana juga terlihat datang
menyapa Lansia ini. Pada moment yang sama, juga terlihat ada seseorang dari
staf Desa setempat datang ke rumah itu. Selain itu, kedua personil Polisi
tersebut berencana akan datang memperbaiki rumah si Lansia ini dengan tujuan
agar hidup layak seperti tetangga sekitarnya. “Insya Allah, kami berencana akan
datang memperbaiki rumah Lansia ini. Do’akan saja agar rencana ini terwujud,”
papar Bripka Ikhwan.
Kehadiran dua orang personil Polisi dan salah seorang
staf Desa tersebut, terlihat disambut dengan badan telanjang pada bagian
atasnya alias tanpa baju oleh Lansian yang sudah bertahun-tahun menghuni gubuk
reok ini. Dan saat itu pula, Lansia ini pun menyambutnya dengan senyuman walau
tak banyak bicara. Tetapi, tergambar di wajahnya “antara harapan-belas kasihan”.
Kendati
hidup dalam terpaan kedinginan-kepanasan, lansia ini terlihat masih sangat
sehat. Sejumlah tetangga sekitar mengaku, terkadang ia pun jatuh sakit. Namun,
kini kondisi sudah sangat normal. Babinsa Talabiu yakni Serka Faris Abdullah,
tanpaknya enggan berbicara banyak tentang sebuah kondisi memprihatinkan yang
sudah dan sedang mendera Lansia ini.
Melihat Dari Dekat Realitas Kehidupan M.Saeh Muhammad |
Kendati
dalam terpaan kondisi yang sangat memprihatinkan ini, Abdullah mengaku bahwa Lansia
ini masih sangat intens untuk berbidah terutama Sholat lima waktu dalam sehari.
“Ibadahnya masih sangat lancar, semoga bapak ini tetap dalam kondisi
sehat-sehat saja,” harap Iyek.
Di lokasi itu, Visioner pun sempat bertanya kepada sejumlah orang tentang apa saja yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan maupun Desa terkait kondisi kehidupan Lansia yang sudah bertahun-tahun tinggal sebatang kara di atas gubuk reok ini. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, muncul jawaban akurat bahwa kondisi ini justeru jauh dari program bedah rumah yang seringkali dilaksanakan di Kecamatan Woha. “bedah rumah sering dilaksanakan di Kecamatan Woha ini, namun selama ini tidak menyentuh rumah Lansia ini,” ungkap sejumlah warga sekitar.
Ada
Camat dan Kades di wilayah itu, namun sejumlah orang tersebut tidak tahu apa dan
bagaimana menyikapinya. Namun pada moment tersebut, sejumlah orang ini justeru
mempertanyakan sikap Pemerintah Kecamatan dan Desa tentang kondisi rial
kehidupan Lansia ini yang sudah bertahun-tahun lamanya dan hingga detik ini
masih tetap sama. “Jika ada sikap nyata, tentu ada perubahan yang berarti dong,”
tutur sejumlah orang ini.
Singkatnya,
kondisi tentang realitas kehidupan sosial Lansia bernama M. Saleh Muhammad ini
mendesak agar Pemerintah segera bergerak nyata. Intensitas hujan yang sedang
terjadi, menggambarkan bahwa kondisi Lansia ini harus secepatnya diantisipasi dengan
berbagai cara. Yakni, rumahnya segera diperbaiki agar Lansia ini tidak diserang
oleh penyakit dan dapur segera diisi bagi keberlangsungan hidup di sisa
usianya, serta pakaian yang layak baginya pun mendesak untuk dipenuhi.
Catatan tambahan,
kondisi riel yang dialamin oleh Lansia ini pun mendesak kehadiran berbagai
pihak untuk memaknainya dengan sentuhan kemanusiaan. Sebab, aura yang nampak di
wajah Lansia ini menggambarkan segera hadirnya rasa ibah alias belas kasihan
dari para pihak untuk menjamahnya dengan “RASA”.
Sementara itu, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE yang dimintai tanggapannya berjanji akan segera menyikapi masalah ini. "Insya Allah kondisi ini akan ditangani melalui program bedah rumah pada Dinas Perkim Kabupaten Bima," sahutnya dengan nada singkat, Jum'at (29/3/2019). (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda