“Catatan Terpanas di Penghujung Maret, Polres Bima Kota Diuji Pasca Beredarluasnya Chat di Group WA”
KPPN Undang Media Untuk Jumpa Pers
Justeru Dibully Nitizen
Ini Tangkapan Layar Percakapan Yang Telah Beredaqrluas itu |
Visioner Berita
Bima-Jelang
berlangsungnya Pilpres RI periode 2019-2024 yang akan diselenggarakan pada 17
April 2019, praktis saja di penghujung Maret 2019 Polres Bima Kota “sedang
berhadapan dengan ujian besar”. Yakni beredar luasnya percakapan (Chating) dalam
tangkapan layar (screenshoot) melalui group WA yang diduga mendukung Capers nomor
urut 01.
Isu
“terpanas” ini, hingga detik ini masih dibahas oleh berbagai pihak baik di
Media Sosial (Medsos) maupun di dunia nyata. Pasca viralnya layar tangkapan yang
diduga hasil chatting di group WA dengan nama (Pilpres 2019) itu, Mabes Polri
maupun Polda NTB melalui Bagian Propam pun turun tangan untuk menyelidiki
kebenarannya. Hanya saja, hasil penyelidikan yang sudah dan sedang berlangsung
tersebut, hingga sekarang belum diketahui.
Pasalnya,
proses penyelidikan atas persoalan tersebut terungkap berlangsung secara “tertutup”.
Kembali kepada layar tangkapan dari gropu WA tersebut, percakapan itu diduga berisi
diskusi di sebuah grup polisi yang diberi nama Pilpres 2019.
Dari
layar tangkapan dimaksud menduga, anggota di group ini 43 orang dengan menyandang
pangkat Kepolisian, mulai mulai dari Aiptu, AKP sampai AKBP. Dugaannya, percakapan
WA grup ini dialamatkan ke Polres Bima Kota dengan mencatut nama Kapolres AKBP Erwin
Ardiansyah, SH, MH.
“Masalah” yang satu ini dinilai kian “seksi” disaat layar tangpan berisi percakapan itu tersebar luas di Medos. Dalam layar tangkap chat itu, juga diduga terdapat perintah dari seorang Kapolres kepada anggotanya untuk membantu memenangkan pasangan Capres nomor urut 01 Joko Widodo.
Peristiwa
yang juga sempat menhebohkan Nusantara
tersebut, spontan saja membuat Kapolres Bima Kota AKBP Erwin Ardiansyah, SH, MH
“naik pitam”. Selain itu, Erwin langsung menyatakan percakapan tersebut dan
memastikan bahwa chat WA yang saat ini beredar luas adalah bohong besar alias Hoaks.
“Kegeraman” Erwin dalam kaitan itu, juga munhcul karena namanya dicatut.
Undangan Jumpa Pers Yang Dibully Nitizen |
Menurut
Erwin, penyebaran tangkap layar mirip percakapan di grup WA itu dilakukan oleh oknum
tak bertanggung jawab yang sengaja ingin mengacaukan suasana Pmemilu. “Ini
adalah upaya untuk membuat tidak tertibnya atau mengacaukan suasana Pemilu yang
hingga saat ini berupaya dijaga oleh Polri. Kami tegaskan bahwa Polri tetap
bersikap netral dalam Pemilu 2019,” tegasnya.
Eerwin
kemudian menjelaskan, pihaknya hanya bertugas hanya untuk mengamankan jalannya
pesta demokrasi. Menjawab pertanyaan tentang siapa yang membuat konten yang
sudah beredar luas tersebut, Eerwin mengaku bahwa pihaknya sedang melakukan
penyelidikan guna membongkar kasus ini. “Saat ini kita mesedang lakukan
penyelidikan untuk membongkar masalah ini,”
ujar Erwin.
Seiring
dengan masih Viralnya masalah tersebut, sontak saja pihak pihak Koordinator
Poros Pemuda Nusantara (KPPN) Bima dibawah kendali Arif Kurniawan SH alias Muma
Zepe langsung mengaggas acara Jumpa Pers terkait masalah itu di Losmen Komodo
Kota Bima, Minggu (31/3/2019) yang direncanakan dilangsungkan pada pukul 15.00
Wita sampai dengan selesai.
Uniknya,
undangan Jumpa Pers tersebut bukan dikirimnya secara resmi kepada seluruh
Perusahaan Media di Bima. Tetapi, di kirim melalui salah satu konten WA yang
kemudian di screenshoot oleh seorang Wartawan yakni Opik Paradewa dan
selanjutnya di posting di Medsos. Akibatnya, sampai saat ini seluruh awak Media
di Bima menyatakan penolakan untuk menghadiri undangan Jumpa Pers yang digagas
oleh Muma Zepe tersebut karena dinilai sama sekali tidak memiliki korelasi
dengan masalah yang sedang viral itu pula.
Tanggapan
baik awak Media maupunh nitizen lainnya, juga sangat beragam pada undangan yang
discreenshoot dan kemudian diposting di Medsos itu pun sangat beragam. Dalam
kaitan itu, sejumlah nitizen menduga bahwa Muma Zepe telah memunculkan sesuatu
yang sangat aneh karena tidak memiliki korelasi dengan peristiwa yang sedang
terjadi.
Pamflet Jumpa Pers Yang Belum Jelas Tanggal dan Bulannya, Namun Terttulis Taggar #SAVE KAPOLRES BIMA KOTA &LAWAN HOAX (dok kiriman Muma Zepe ke Visioner) |
Pada
undangan yang dipsting oleh Opik Paradewa tersebut, juga tertulis Taggar #Save
Kapolres Kota Bima & Lawan Hoax. Sementara itu, Muma Zepe melalui pres
relase yang dikirimnya ke WA Visioner menyatakan, dengan tersebarnya capture
percakapan GRUP WA yang mencatut nama Kapolres kota Bima AKBP Erwin Ardiansyah
yang mendukung salah satu pasangan Calon Pilpres telah membuat Republik ini
geger. Kabar Hoax ini kata Muma Zepe, telah merusak citra instansi Kepolisian
yang sesungguhnya sedang menjaga keamanan dan ketertiban Pemilu.
“Percakapan
yang seolah-olah merupakan grup WA yang kemudian di screenshoot lalu disebarkan
di Medsos itu jelas merupakan informasi sesat dan menyesatkan. Jelas ini adalah
upaya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang ingin membuat tidak
tertibnya atau mengacaukan suasana pemilu yang hingga saat ini berupaya dijaga
oleh Polri,” katanya, Minggu (31/3/2019).
Oleh
karena itu, pihaknya hadir untuk memberi kepastian ditengah masyarakat supaya
tetap kondusif dan tetap percaya pada integritas dan netralitas Kepolisian
dalam menghadapi Pemilu.”Kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat agar bersama
Kepolisian melawan Hoax dan menjaga ketertiban umum,” harapnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda