Kisah Nyata Oknum Minta Sumbangan Catut Nama Wartawan, Minta Rp500 Ribu Namun Dikasih Rp50 Ribu Langsung Pergi

Azwar Anas SH: Dia Sempat Tanya-Tanya Rumah Kontraktor dan Lainnya
Oknum Yang Diduga Minta Sumbangan Dengan Modus Mencatut Nama Wartawan
Visioner Berita Kota Bima-Kisah nyata oknum yang meminta sumbangan kepada sejumlah dengan modus mencatut nama wartawan dan bahkan salah satu nama organisasi profesi Kewartawanan di Bima, bukan wacana kosong. Tetapi, tindakan tak lazim yangd inilai telah mencoreng nama Wartawan tersebut adalah fakta tak terbantah. Sayangnya, hingga kinin kasus tersebut tidak dilaporkan kepada pihak berwajib.

Setelah mencuat berita awal soal perilaku tak beres oknum tersebut, kini muncul pengakuan mengejutkan dari salah seorang Advokat Bima yakni, Azwar Anas SH. Kepada Visioner Anas mengaku, beberapa waktu lalu didatangi oleh seseorang yang meminta sumbangan dengan membawa-bawa nama Wartawan Bima.

“Awalnya dia ngotot minta Rp500 ribu untuk kepentingan penghijauan yang melibatkan pihak Wartawan Bima. Permintaan sumbangan tersebut, dilengkapi dengan list donatur. Karena kondisi, akhirnya saya memberikan Rp50 ribu kepada yang bersangkutan, dan setelah itu dia langsung pergi,” ungkap Anas.

Anas mengungkapkan, sebelum dia menerima uang rp50 ribu tersebut sempat ngotot minta lebih dari itu. Namun setelah dirinya menegaskan berstatus sebagai seorang Advokat, akhirnya oknum tersebut langsung tak bergumam. “Saya bilang sama dia bahwa saya ini pengacara yang kebetulan kenal teman-teman Wartawan di Bima. Mendengar pernyataan saya tersebut, akhirnya dia langsung diam dan meminta uang seadanya untuk pulang ke wilayah selatan,” beber Anas.

Azwar Anas SH
Anas menjelaskan, oknum tersebut datang ke Kantornya pada pagi hari. Namun, Anas lupa soal nama harinya. Pada moment tersebut, Anas menyarankan agar oknum tersebut membangun kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima terkait rencana penghijauan yang dia maksud. “Katanya ada kegiatan penghijauan yang dilaksanakan di Kabupaten Bima, tetapi kok mintan sumbangan di Kota Bima,” tanya Anas.

Seorang pria yang meminta sumbangan dengan modus mencatut nama Wartawan tersebut, diakuinya nmenyebut sejumlah nama Jurnalis Bima termasuk Pimpinan Redaksi Visioner. “Dia menyebutkan sejumlah nama Wartawan termasuk Pimpinan redaksi Visioner, uang yang dikumpulkan itu katanya untuk kegiatan penghijauan pada salah satu wilayah di Kabupaten Bima. Ciri-ciri oknum tersebut berbadan agak kurus, agak tinggi dan berkulit sawo matang. Hanya saja, saat itu saya lupa menjepretnya,” sebut Anas.

Saking penasaran, akhirnya Visioner mengirim foto oknum yang diduga sebagai pencatut tersebut melalui saluran WAnya. Tujuannya, guna memastikan apakah oknum itu yang dia maksud. “Wajahnya mirip dengan dengan foto yang anda kirim lewat WA ini. Intinya, dia datang minta sumbangan atas nama Wartawan dan sempat menanyakan nama-anama kontraktor di sekitar sini. Tujuannya, ya minta sumbangan juga,” tandas Anas.

Hasil penelusuran sejumlah awak media menduga, oknum tersebut adalah mantan Nara Pidana (Napi) yang sudah divonis penjara oleh Majelis Hakim Negeri Raba Bima dalam kasus kejahatan kriminal di wilayah Kota Bima. Hingga pemberitaan soal itu terkuak, sampai sekarang oknum tersebut tak terlihat lagi di Kota Bima.

Pimpinan Redaksi Media Online Visioner, Rizal AG mengutuk keras tindakan oknum tersebut. Pun, Rizal marah besar ketika namanya dicatut oleh oknum tak bertanggungjawab tersebut untuk melakukan tindak kejahatan. “Kami tidak pernah merencanakan kegiatan penghijauan seperti yang disebutkan oleh bajingan tengik itu. Dan saya pastikan bahwa semua Wartawan yang ada di Bima tifak pernah meracang apalagi menyelenggarakan kegiatan penghijauan seperti yang oknum itu sebutkan. Kita berdo’a saja agar oknum tersebut selamat dengan uang haram yang dikumpulkannya itu,” harap Rizal.

Selain itu, Rizal juga menyayangkan sikap diamnya salah satu organisasi kewartawanan yang dicatut namanya untuk kepentingan meminta sumbangan oleh oknum tak bertanggungjawab dimaksud. Dimatanya, membisunya salah satu organisasi profesi Kewartawanan terkait hal itu adalah identik dengan melakukan pembiaran. “Anda diam itu sama halnya dengan membiarkan kejahatan tumbuh dan berkembang di daerah ini. Dan anda diam juga identik dengan “mengamini” kejahatan dimaksud,” timpal Rizal. (TIM VISIONER

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.