Orang Gila Mengamuk, Menyerang Pasukan Brimob Pakai Parang Usai Menebas Kakak Iparnya
Acara Do’a Bupati Bima Langsung
Dihentikan
Puluhan
personil pasukan Brimob dengan senjata laras panjang yang mengamankan situasi
mengungkap, awalnya Daus menyerang aparat dengan menggunakan parang panjang.
Untuk saja pada saat itu, tak ada aparat yang terluka. Atas kesigapan Pasukan
Brimob akhirnya aksi brutal Daus yang diketahui mengidap sakit gila ini
berhasil dilumpuhkan.
Kepastian
bahwa Firdaus ini mengidap penyakit gila, diungkap secara langsung oleh salah
satu Ketua RT 01/01 Kelurahan Sarae Kecamatan Rasanae Kota Bima yakni Dachlan. “Iya
sudah lama mengidap penyakit gila. Dia lama hidup di Jakarta dan baru sekitar
dua tahun kembali ke rumahnya di Kampung Sarae,” beber Dachlan yang pada moment
tersebutb berada di TKP.
Ratusan Warga Hadir di TKP Menyaksikan Peristiwa Penuh Ketegangan itu (20/4/2019)
Visioner Berita
Kota Bima-Puluhan
kali ledakan peluru dari Sat Brimob Pelopor Den A Bima, Sabtu malam (20/4/2019)
sekitar pukul 20.25 terdengar kencang di hingga di atas lantai tiga Kantor
Redaksi Visioner. Suara tembakan yang sangat kencang tersebut, bersumber dari
senjata laras panjang Pasukan Brimob yang sedang melakukan penjagaan di Pos
Polisi Kota-Polres Bima Kota yang berlokasi di perempatan, tepatnya di sebelah
barat lapangan Sera Suba.
Keramaian
yang saat itu sedang berlangsung di lapangan Sera Suba, tiba-tiba berubah
menjadi ketegangan. Para pengunjung dan pedagang di sana berhamburan lari dan
menyaksikan tentang masalah sesungguhnya yang terjadi. Kemacetan lalu lintas
pun terlihat berlangsung sekitar satu jam lamanya.
Tak
hanya itu, ratusan warga termasuk pasukan intel dari TNI dan Polri terlihat
berada di Tempat kejadian Perkara (TKP) dengan tujuan melihat langsung
peristiwa yang sedang terjadi. Pasukan Pol PP yang menjaga Pandopo Bupati Bima,
pun berhamburan keluar dan kemudian langusng ke TKP.
Visioner
yang semula berada di lantai tiga, langsung turun ke TKP untuk melakukan
peliputan secara langsung. Sesampainya di TKP, terlihat seseorang sedang
tergeletak di depan Pos Kota. Tampaknya, yang bersangkutan bernama Firdaus. Usut
punya usut, suara tembakan yang berlangsung berkali-kali tersebut dipicu oleh
Firdaus yang beberapa saat sebelumnya melakukan penyeragan terhadap pasukan
Brimob yang sedang berjaga-jaga di Pos Polisi Kota.
Inilah Firdaus, Posisinya Tergeletak Sebelum Dibawa ke RSUD Bima |
“Dia
menyerang Pasuka dengan parang hingga masuk ke dalam ruangan Pos Polisi Kota.
Saat itu, saya masih sendiri di luar. Namun melihat kejadian tersebut, pasukan
Brimob lanngsung hadir di TKP dan kemudian mematahkan aksi pelaku. Tak ada
aparat yang terluka pada peristiwa ini, kecuali salah seorang mengalami luka
lecet pada telapak tangannya,” ungkap Kompol Junaidin.
Setelah
berhasil aksi ini berhasil dihentikan oleh Pasukan Brimob, akhirnya Firdaus
langsung dibawa ke RSUD Bima untuk dilakukan pemeriksaan secara intensif karena
luka pada bagian lehernya. Firdaus dibawa ke RSUD Bima oleh aparat dengan
menggunakan kendaraan losbak. Sementara parang panjang milik Firdaus sudah
disita dan diamankan oleh aparat.
Pengamanan
situasi yang sangat menegangkan itu, juga melibatkan pihak Polres Bima Kota.
Pasukan Buser dan Intelkam serta puluihan personil aparat Polres Bima Kota
dengan senjata lengkap pun terjun ke lokasi. Selainkan mengamankan situasi
hingga kondusif, pihak Polres Bima Kota juga ikut membubarkan ratusan massa
yang saat itu sempat membuat arus lalu lintas mengalami kemacetan sekitar satu
jam lamanya.
Ketua RT 01/01 Kelurahan Sarae, Dachlan Saat Diwawancara |
Ungkap
Dachlan, sebelum menyerang Pasukan Brimob yang berjaga-jaga di Pos Polisi Kota
terlebih dahulu membacok kakak iparnya di Kampung Sarae. Korban mengaami luka
pada bagian perutnya karena ditebas oleh Firdaus. Sayangnya, Dachlan mengaku
lupa identitas korban yang dibacok oleh Firdaus tersebut.
“Korban
sempat kritis, usai dibacok oleh yang bersangkutan-korban langsung dibawa untuk
dirawat secara intensif di Rumas Sakit (RS) tipe D Kota Bima di Kecamatan
Asakota. Alhamdulillah sekarang kondisi korban sudah siuman. Namun, lukanya
terlihat sangat parah. Kejadian tersebut berlangsung di RT 03/01 Kelurahan
Sarae,” ungkap Dachlan.
Usai
firdaus membacok kakak iparnya, warga di lingkungan Sarae berbondong-bondong
keluar dan melakukan pengejaran hingga yang bersangkutan lari terbirit-birit. Sayangnya,
warga tidak berhasil menangkapnya sehingga yang bersangkutan lolos dari tangan
massa.
“Nampaknya,
dia menyerang pasukan Brimob adalah bersamaan dengan dikejar oleh massa. Saya
hadir di TKP ini, lebih kepada menjelaskan kepada aparat bahwa pelaku ini sudah
lama mengidap penyakit gila alias gangguan jiwa. Dan saya hadir di sini juga
untuk tujuan mencegah warga Sarae agar tidak salah paham dengan aparat,” ujar
Politisi asal partai Hanura ini.
Sejak
berada di Bima ungkap Dachlan, Firdaus hidup di rumah kakak iparnya itu. “Setiap
hari dia kadang di rumah kakak iparnya di RT 03/01 Kelurahan Sarae, dan lebih
banyak berada di luar rumah. Yang pasti, dia sudah lama mengidap gangguan jiwa
alias gila. Sekali lagi, tujuan saya hadir di TKP semata-mata untuk mejelaskan
bahwa yang bersangkutan mengalami sakit jiwa. Dan saya hadir di sini juga untuk
mencegah agar tidak terjadi kesalah-pahaman antara warga Sarae dengan aparat,”
pungkasnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda