Perjuangan, Do’a dan Air Mata Bupati Bima Untuk Korban Konflik Wamena Akhirnya Terwujud

           Moment Bupati Bima Menyambut Kehadiran Warga Terdampak Konflik di Wamena Papua  (6/10/2019)

Visioner Berita Kabupaten Bima-Perjuangan keras, do’a dan air mata Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE untuk puluhan warga Bima yang menjadi konflik di Wamena Papua, akhirnya terwujud. Sejak Kabid BPJS Rizal Muklis berangkat ke Wamena, kini pulang dengan membawa hasil mengggembirakan di Kabupaten Bima.

Bentuknya, sebanyak 50 orang warga Bima yang tinggal di Wamena sekaligus korban konflik kemanusiaan itu tiba di Bima menggunakan pesawat Lion Air dari Makassar ke Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Minggu siang (6/10/2019).  Mereka adalah orang tua, remaja dan anak-anak.

Mereka disambut langsung oleh Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putrim, SE beserta [ejabat terkait termasuk para FKPD Kabupaten Bima. Saat turun dari pesawat terbang tersebut, satu per satu di antara mereka terliohat saling berpelukan dengan Bupati Bima sembari menampakan keharuannya dan air mata. Tak hanya itu, puluhan korban terdampak konflik kemanusiaan di Wamena tersebut opun diberikan makan-minum oleh Bupati Bima di ruang VIP Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima,

Pada moment itu, kebanyakan dari mereka enggan kembali ke Wamena Papua. Oleh karenanya, mereka meminta kepada Pemkab Bima untuk memikirkan tentang nasib dan keberlangsungan hidup serta masa depanya. Antara lain rumah tempat tinggal, keberlangsungan pendidikan untuk anak-anak terdampakn bencana Wamena Papua ini. Pasalnya, kebanyakan dari mereka tersebut ingin menetap di Bima karena dianggap paling aman serta bisa hidup berdampingan dengan keluarganya.

Bupati Bima Menyerahkan Bingkisan Kepada Anak-Anak Terdampak Konflik Kemanusiaan di Wamena Papua (6/10/2019)
Usut punya usut, ternyata puluhan warga terdampak konflik Wamena Papua ini adalah berasal dari Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima. Dan sebahagian lainya berasal dari Kecamatan lainya di Kabupaten Bima.  Setelah beberapa saat berada di bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima, mereka diantarkan ke wilayhnya masing-masing oleh Pemkab Bima.

Bupati Bima melalui Kasubag Informasi dan Pemberitaan, Zainudin S.Sos membenarkan hal itu. Harin ini, diakuinya 50 orang dari 76 orang warga Bima yang tinggal di Wamena yang sudah tiba di Bima. “Sisanya 26 orang akan tiba di Bima besk (7/10/2019). Dari Papua ke Makassar hingga Bima, mereka menggunakan pesawat komersial yang ditanggung Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri baik secara kelembagaan maupun pribadinya. Tak hanya itu, adanya juga sejumlah Pengusaha yang peduli yang memfasilitasi kehadirabn warga terdampak konflik kemanusiaan di Wamena Papua ini,” tandasnya.

Tentang nominal bantuan Bupati Bima secara pribadi dalam kaitan itu, Zainudin mengaku enggan membahasakannya kepada Media Massa. Sebab, itu merupakan urusan manusia dengan Sang Pencipta (Allah SWT).

“Kita tidak boleh membahasakan hal itu kepada Media Massa. Sebab, itu urusan Allah dengan pribadinya Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE. Menghadirkabn wafrga terdampak bencana kemanusiaan di Wamena ini ke Bima, yang paling besar adaklah inisiatif pribadinya Hj. Indah Dhamayanti Putri dan beliau sebagai Bupati Bima. Selain itu, juga ada keterlibatan beberapa Pengusaha yang peduli terkait kemanusiaan ini,” ungkap Zainudin. “Soal pembiayaan kehadiran mereka ini, sama sekali tidak ada dari Dinas Sosial Kabupaten Bima,” tandas Zainudin menegaskan.

Kehadiran para korban terdampak bencana kemanusiaan di Wamena Papuan ini di Bandara Sultan Muhammad Salahduin Bima, diakuinya disambut dengan penuh keharuan, air mata dan kebahagiaan yang luar biasa. “Mereka juga menyampaikan terimakasih tak terhingganya Kepada Bupati Bima dan pihak lain yang berperan serta membantu,” tandas Zainudin.

Warga Bima Yang terdampak Konflik Kemanusiaan di Wamena Papua di Ruang Kedatangan Bandara Sultan Salahudin Bima (6/10/2019)
Pada momet penyambutan warga terdampak bencana kemanusiaan di Wamena Papua tersebut, Bupati Bima meminta agar semianya senantiasa bersabar, mengambil hikmah besar dari sebuah kejadian dimaksud, dan itu juga dapat dijadikan sebagai pelajaran berharga untuk menatap hidup agar lebih baik lagi untuk kedepanya. “Tadi Bupati berpesan, kepada anak-anak korban terdampak bencana kemanusiaan tersebut yang masih sekolah maka harus segera di sekolahkan di sekolah-sekolah terdekat di wilayahnya masing-masing,” papar Zainudin.

Kehadiran puluhan warga terdampak bencana kemanusiaan dari Wamena Papua tersebut, juga diakuinya disambut oleh pihak Aksi Cepat Tanggap (ACT). Pada moment tersebut, pihak ACT menyerahkan bingkisan kepada puluhan warga terdampak bencana kemanusiaan di Wamena Papua in. “Tadi ACT menyambut mereka sekaligus menyerahkan bingkisan,” urainya.

Kondisi yang terjadi pada moment kemanusiaan tersebut, diakuinya adanya ungkapan rasa syukur, terimakasih dan apresiasi mereka terhadap Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE baik secara pribadui maupun kelembagaan. “tadi tak terlihat ada pancaran trauma dari wajah mereka, itu yang saya lihat tadi. Yang ada adalah mereka bersyukur kepada Allah SWT, berterimakasih dan memberikan apresiasi kepada Bupati Bima karena telah mampu menghadirkan mereka ke Kabupaten Bimja,” kata Zaiudin.

Sementara persiapan dan kesiapan Pemerintah untuk menjamin hidup dan keberlangsungan masa depan warga terdampak bencana kemanusiaan di Wamena Papua tersebut tegasnya, tentu saja membutuhkan penanganan secara komprehensif baik oleh Pemkab Bima, Pemprov NTB maupun Pemerintah Pusat.

“Konsentrasi utama Pemkab Bima sekarang adalah bagaimana mengembalikan mereka ke Bima dengan kondisi aman dan selamat.  Sementara aspek lain yang dibutuhkan oleh mereka terutama terkait hidup dan keberlangsungan masa depanya, merupakan hal yang harus dicermati secara komprehensif mengingat masing-masing wilayah memiliki batasan-batasan. Maksudnya, batasan-batasan normatif. Namun, Pemkab Bima tetap memikirkan yang terbaik untuk masyarakatnya sesuai dengan kemampuan dan regulasi yang ada,” tuturnya. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.