Banjir Dari Gunung dan Angin Kencang Disertai Hujan Genangi Pemukiman Warga-Pohon Tumbang dan Dua Gajebo di Lawata Hancur
Jalan Raya dan Pemukiman Warga Panggi Digenangi Air Yang Datang Dari Gunung Sekitar (25/12/2019) |
Visioner Berita
Kota Bima-Belum
lama ini 10 Gajebo bantuan CSR dari Bank NTB untuk pedagang di pantai Lawata
Kota Bima hancur diterpa angin kencang yang disertai hujan. Namun, 10m Gajebo
tersebut telah diperbaiki kembali oleh Pemkot Bima hingga para pedagang kembali
melakukan aktivitas seperti biasanya.
Namun
pada Kamis siang (25/12/2019), angin kencang yang disertai hujan dalam waktu
beberapa jam, praktis saja menghancurkan dua buah gajebo di Pantai Lawata. “Angin
kencang yang disertai hujan deras dalam waktu beberapa jam, praktis saja
menghancurkan dua Gajebo yang baru saja kami perbaiki di Lawata. Sekali lagi,
hanya dua gajebo yang hancur karena angin kencang yang disertai hujan deras
pada hari ini. Jumlahnya hanya dua Gajebo yang rusak, bukan seperti yang mereka
gaungkan di Medsos itu,” tandas Kadis Pariwisata dan Olah raga (Kadisparpora)
Kota Bima, Sunarti S.Sos, MM kepada Visioner, Kamis (25/12/2019).
Angin
kencang yang disertai hujan ternyata bukan saja membuat para pedagang serta
pengunjung di Lawata. Tetapi rasa takut juga terjadi di sejumlah wilayah di
Kota Bima. Pantauan langsung Visioner khususnya di Media Sosial (Medsos),
kondisi angin kencang yang disertai hujan tersebut juga didokumentasikan oleh
sejumlah nitizen melalui video amatirnya. Salah satunya adalah warga Kelurahan
Mande Kecamatan Mpunda yakni Ery Irawadin. Pada video amatir berdurasi lebih
dari satu menit tersebut, terdengar jelas Ery menyebut nama Allah dan meminta
perlindungan dari Allah pula.
Salah Satu Rumah Warga Yang Digenangi Air dan Terlihat Adanya Perabotan Yang Rusak Akibat Hujan Deras (25/12/2019) |
Tumbangnya
pohon akibat angin kencang yang disertai hujan tersebut, diakuinya sempat
memacetkan arus lalu lintas. Sebab, pohon tumbang tersebut telah menutup ruas
jalan raya (jalan negara). “Pasukan BPBD Kota Bima yang dibantu oleh
kawan-kawan dari Tagana serta instansi terkait melakukan pembersihan terhadap
pohon tumbang, hal itu dilakukan sejak awal sampai dengan selesai.
Alhamdulillah sekarang arus lalu lintas kembali normal,” tandasnya.
Sementara
hujan deras dalam waktu beberapa jam di Kota Bima ujarnya, berhasil menggenangi
rumah warga di wilayah Ni’u, Sambina’e, Parugana’e dan di Panggi. Air yang
menggenangi pemukiman warga di sejumlah lokasi termasuk di Parugana’e,
diakuinya sampai betis orang dewasa. “Banjir yang sampai menggenangi sejumlah
lokasi tersebut adalah bersumber dari pegunungan. Sementara kondisi banjir si
dungai seperti di wilayah timur, utara dan di sungai Padolo terlihat masih
dalam kondisi sangat normal,” terangnya.
Tampak Warga Sedang Membersihkan Rumahnya Dari Genangan Air Akibat Hujan Deras (25/12/2019) |
Pasukan
BPBD yang melibatkan Tagana Kota Bima serta instansi terkait, juga melakuklan
evakuasi terhadap lumpur sisa banjir di sejumlah lokasi di Kota Bima. “Upaya
evakuasi terhadap phon tumbang serta lumpur tersebut dilakukan usai hujan deras
disertai angin kencang hingga sebelum Maghrib. Yang jelas, kami tak tinggal
diam. Kami berharap agar semuanya bersabar, sebab ini adalah ujian bagi kita
semua. Banjir yang menggenangi sejumlah lokasi dimaksud, murni datang dari gunung
seperti di Doro Londa, Oi Ni’u dan Sambina’e,” ungkapnya.
Syarafudin
juga menegaskan, kerusakan gajebo di Lawata dipicu oleh angin kencang yang
disertai hujan. Gajebo yang roboh karena musibah tersebut, diakuinya berjumlah
dua unit. “Dari 10 gajebo sebelumnya yang roboh akibat angin kencang disertai
hujan sempat diperbaiki secara cepat oleh Pemerintah Kota Bima. Namun pada
musibah kali ini, dari 10 gajebo tersebut hanya dua yang roboh,” bebernya.
Pohon Tumbang Menutup Jalan Raya di Kawasan Amahami (Dekat Lawata) Akibat Angin Kencang Disertai Hujan Deras (25/12/2019) |
Hingga
berita ini ditulis melaporkan, pasukan DAMKAR Kota Bima masih melakukan
pembersihan terhadap lumpur yang ada di depan PLTU Ni’u. Lumpur yang menutup
jalan negara tersebut terlihat setinggi betis orang dewasa. Pada moment
tersebut, juga ditemukan adanya satu mobil tangky Damkar yang sedang menyebrot
lumpur di atas jalan raya.
Pasukan DAMKAR Kota Bima Sedang Membersihkan Lumpur Akibat Banjir dari Gunung, Lokasi di Depan PLTU Ni'u Kota Bima (25/12/2019) |
Rusaknya
jembatan alternatif yang dibuat oleh warga tersebut, kini diakui mengganggu
aktivitas masyarakat yang menggunakan kendaraan dari lingkungan dimaksud ke
Kampung Sambina’e dan sekitarnya. Hal itu dikemukakan oleh seorang warga yakni
April Tini. April juga mengakui, banjir yang melanda wilayah sekitar termasuk
di Panggi adalah datang dari gunung Londa. Sebab katanya, gunung di wilayah itu
sudah gundul.
Kabar lain tentang intensitas
hujan deras yang disertai angin kencang pada hari ini (25/12/2019), juga telah
mengakibatkan kepada terjadi banjir yang menggenangi rumah warga di Kercamatan
Kempo Kabupaten Dompu. Namun hingga berita ini ditulis belum diketahui tentang
bentuk kerugian warga setempat akibat banjir dimaksud. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda