Legislatif Dari PDIP Ini Nyatakan Dukung Penuh TNI Soal Penangkapan Pelaku Perusak Hutan

Anggota DPRD Kabupaten Bima, Firdaus, SH
Visioner Berita Kabupaten Bima-Dukungan terhadap aparat keamanan gabungan dalam kaitan penangkapan terhadap sejumlah pelaku perusak hutan berikut barang bukti (BB) di kawasan hutan di Kecamatan Parado Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB), bukan saja mengalir melalui Media Sosial (Medsos). Tetapi, ketegasan TNI dibawah kendali Dankipan 742/SWY, Kapten Inf Satria Perkasa Bahar tersebut juga mengalir di dunia nyata.

Salah satunya datang dari anggota DPRD Kabupaten Bima dari PDIP, Firdaus, SH. Kepada Visioner dua hari lalu (4/1/2020), Politisi yang akrab disapa Daus ini menyatakan dukungan penuhnya atas sikap Kepala BNPB RI, Letjend TNI Doni Monardo yang telah berkoordinasi dengan Pangdam IX/Udayana dan Korem 162/WB untuk melakukan pengamanan, pengawasan serta menangkap pelaku ilegal loging di kawasan Kecamatan Parado Kabupaten Bima. “Atas nama PDIP, kami menyatakan dukungan penuh terhadap sikap tegas TNI yang berhasil menangkap para pelaku berikut BB berupa kayu dan lainya di kawasan hutan Parado itu,” tegas Daus.

Memberikan dukungan terhadap TNI dalam kaitan itu oleh Daus, tentu saja punya alasan yang kuat dan rasional. Yakni memberikan efek jera terhadap pelaku dan agar masyarakat luas tidak merusak hutan. “Siapapun pelakunya harus ditangkap, jangan ada pilih kasih. Apa yang dilakukan oleh pihak TNI dalam kaitan itu, tentu saja bertujuan untuk membuat pelaku dan masyarakat agar tak merusak hutan. Sekali lagi, butuh ketegasan dalam menyikapi perusak hutan. Menjaga hutan adalah tugas dan tanggungjawab kita semua. Kalau bukan sekarang, siapa lagi. Dan kalau bukan kita menjaga hutan ya siapa lagi,” tegasnya mantan aktivis jalanan ini.

Daus menegaskan, kejahatan ilegal loging adalah lebih parah dari kejahatan terorisme. Menurutnya, kejahatan terorisme hanya mampu membunuh satu sampai lima orang pada setiap kali kejadian. Namun kejahatan ilegal loging paparnya, akan menyengsarakan jutaan orang di saat terjadinya bencana banjir bandang seperti yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima beberapa tahun tahun silam. “Kejahatan ilegal loging juga sama dengan kejahatan Narkoba. Kejahatan yang satu ini, bukan saja menyengsarakan kita saat ini. Tetapi juga mengancam keselamatan dan masa depan generasi kita semua. Oileh sebab itu, sekali lagi atas nama PDIP saya nyatakan dukungan penuh terhadap TNI yang memerangi pelaku ilegal logi dan siapapun yang membekingnya,” ujar Daus.

Daus menawarkan solusi terkait seluruh wilayah hutan yang secara sengaja oleh pelaku ilegal logi. Yakni, Pemerintah tidak boleh menutup mata. Caranya, mengajak semua pihak untuk melakukan reboisasi dikawasan hutan yang telah digundulkan oleh para pelaku ilegal loging khususnya di Kabupaten Bima. “Tak hanya itu, saya berharap agar kebijakan terkait penyuluhan tentang penyelamatan hutan harus dilakukan oleh berbagai pihak terutama Pemerintah di tengah-tengah masyarakat. Pendekatan keilmuan tentang penyelamatan hutan demi masa kita hari ini dan masa depan generasi tentu bersifat mutlak adanya. Kedepan, jangan lagi ada pengerusakan terhadap hutan. Sementara ketegasan aparat TNI gabungan seperti di Parado merupakan pilihan yang tepat dalam menjawab kerusakann hutan oleh pelaku ilegal loging,” terang Daus.

Daus menyatakan, adanya isu soal mengancam aparat TNI atas sikap tegasnya terhadap pelaku kejahatan ilegal loging adalah sesuatu yang bersifat clasik. Sebab, TNI adalah pilar negara yang tidak boleh kalah terhadap isu murahan itu. “Isu soal ancaman itu adalah cerita mati. TNI tidak boleh dikalahkan dengan mudah atas ketegasan rasional yang diterapkanya. Maksudnya, TNI adalah Negara. Dan negara tidak boleh kalah oleh aksi premanisme. Sekali lagi, tak ada ceritanya negara kalah dari premanisme,” tutur Daus.

Terkait aksi pengerusakan hutan yang terjadi di sejumlahd aerah termasuk di Kabupaten Bima, Daus menyatakan bahwa pihak TNI bersama negara memiliki daya paksa terhadap siapapun pelakunya. Kerusakan hutan di hampir semua wilayah di Kabupate3n Bima akibat praktik ilegal loging, diakuinya bukan fenomena baru. Tetapi terjadi sejak lama dan bahkan diduga kuat masih terjadi sampai sekarang. “Dalam kaitan itu, kita semua harus memberikan dukungan penuh terhadap TNI. Dan kita juga harus memberikan dukungan penuh kepada Polisi agar para pelaku yang dibekuk itu dihukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ucap Daus.

Daus kemudian menandaskan, kerusakan hutan yang terjadi di wilayah Parado juga berdampak buruk kepada kehidupan masyarakat di Kecamatahn Woha, Kecamatan Belo, Kecamatan Palibelo dan di beberapa Kecamatan lain di wilayah selatan Kabupaten Bima. Kerusakan hutan akibat ilegal loging di wilayah itu, juga telah berdampak buruk bagi DAM Pela Parado.

“Saya lahir dan masih berdomisili di Kecamatan Woha. Banjir bandang yang terjadi di Woha dan di sejumlah Kecamatan lainya akibat rusaknya hutan di Parado merupakan fakta tak terbantah dari tahun ke tahun. Akibatnya, masyarakat menjadi korbanya. Untuk itu, sekali lagi kita berharap agar pengawasan, pengamanan dan penyelamatan hutan oleh aparat harus berkelanjutan sampai kapanpun. Singkatnya, hanya dengan ketegasan yang mampu menumpas kejahatan. Dan sikap TNI seperti di Parado itu adalah cara yang sangat tepat dan tentu saja di dukung oleh semua pihak,” pungkas Daus.

Catatan terkini Visioner menungkap, hingga sekarang pihak TNI masih melakuklan pengamanan dan pengawasan secara ketat di kawasan hutan di Kecamatan Parado. Kerja keras TNI dalam kaitan itu telah membuahkan hasil. Sejumlah pelaku yang sudah dibekuk kini masih diproses secara hukum di Polres Bima Kabupaten. Tak hanya itu, total jumlah kayu dari hutan di Parado yang berhasil di amankan oleh TNI menyapai ribuan kubik.

Hanya saja, seorang pelaku pemilik Senpi berupa air soft gun yang dibekuk sebelumnya dikabarkan telah dilepas. Selain itu, banyak pihak yang berharap agar Pemkab Bima memperhatikan akomodasi aparat keamanan gabungan yang sejak awal hingga kini masih berada di kawasan hutan di Parado. Kabar terkini lainya yang diperoleh Visioner menyebutkan, Dandim 1608/Bima Letkol Inf Mustafa Kamal sudah turun ke kawasan hutan di Parado (6/1/2020).

Tujuanya lebih kepada melihat secara langsung kawasan hutan di sana dan kondisi aparat TNI gabungan yang sejak awal hingga kini melakukan pengamanan dan pengawasan hutan. Masih menurut informasi nyang dihimpun Visioner, ribuak kubik kayu yang diamankan itu akan dimusnahkan dalam bentuk dibakar dalam waktu segera.  (TIM VISIONER

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.