TANTANGAN PENDIDIKAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0



(Penulis Adalah: Nurbaiti, S,Pd,i)
Memiliki peran yang sangat krusial untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa. Bagaimana bangsa Indonesia menyikapi perkembangan teknologi dunia yang begitu canggih dan pesat atau yang kita kenal dengan era revolusi industri 4.0.

Revolusi industri telah menimbulkan perubahan besar dalam tatanan kehidupan masyarakat dunia yang berdampak pada bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, dan ilmu pengetahuan. Revolusi industri berdampak pula pada pola pendidikan di Indonesia. Menghadapi tantangan tersebut, dunia pendidikan sebagai jantung dalam mempersiapkan generasi muda dituntut untuk berubah.

Memang tidaklah mudah dalam menghadapi tantangan perubahan pada era revolusi industri. Menyadari hal tersebut, banyak hal yang dipersiapkan untuk menyelaraskan mutu pendidikan dengan perubahan yang terjadi demi menuju masa depan.

Pemerintah berupaya meningkatkan tenaga sumber daya manusia (SDM) generasi muda untuk menghadapai tantangan tersebut. Seperti yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. ”Melalui momentum Hari Pendidikan Nasional , marilah kita konsentrasikan segenap potensi pendidikan nasional yang menitikberatkan pembangunan SDM yang dilandasi karakter yang kuat, keterampilan, dan kecakapan yang tinggi. Sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin kompetitif.

Kepribadian Pendidik Penentu Keberhasilan Siswa
Kesuksesan suatu negara dalam menghadapi revolusi industri 4.0 erat kaitannya dengan inovasi yang diciptakan oleh sumber daya yang berkualitas. Sehingga dapat menjawab tantangan untuk menghadapi kemajuan teknologi dan persaingan dunia kerja di era globalisasi.

Dalam menciptakan sumber daya yang inovatif dan adaptif terhadap teknologi, diperlukan penyesuaian sarana dan prasarana pembelajaran dalam hal teknologi informasi, internet, dan komputerisasi. Sekolah yang menyediakan infrastruktur pembelajaran tersebut diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang terampil dalam aspek literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia.

Selaras dengan hal tersebut, sistem pendidikan Indonesia harus siap hadapi revolusi industri 4.0 dengan menyiapkan pembelajaran sebaik-baiknya bagi peserta didik. Menurutnya, tiga hal yang mesti disiapkan yakni kesiapan guru, peserta didik, dan kurikulum yang sesuai di era digital. Bagaimana peran guru dalam menyiapkan sumber daya generasi muda ini?

Diperlukan guru berkualitas dan cerdas dalam mengidentifikasi, memetakan, dan memahami perubahan dan arah perubahan. Selain penguasaan kurikulum dan metode pembelajaran yang berkembang dinamis, guru harus mau dan mampu membuka diri dan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi saat ini.

Diperlukan juga kemampuan guru dalam mengembangkan kompetensi dan memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran secara maksimal. Guru harus memiliki kompetensi berpikir kritis, kreatif, dapat berkomunikasi, serta berkolaborasi yang baik dalam membimbing dan mempersiapkan generasi emas bangsa, agar mampu bersaing dan sukses di zaman yang serba digital ini.

Menyadari harapan pemerintah dan masyarakat Indonesia tersebut, guru sebagai garda terdepan pendidikan harus ikut merengkuh semangat revolusi pendidikan 4.0. Gurulah yang menghidupkan literasi digital dan sanggup menjadi penggerak minat anak didiknya.
Guru juga harus dapat menghasilkan generasi global yang mempunyai empat dasar kompetensi dan skill yang kita kenal dengan 4C, diantaranya adalah:
  1. Generasi yang memiliki kemampuan berpikir kritis (critical thinking).
  2.  Memiliki kreativitas tinggi (high creativity).
  3. Dapat berkomunikasi secara efektif (communicaticive).
  4. Mampu berkolaborasi dengan orang lain (collaboration).
Dengan kompetensi yang dimiliki tersebut, peserta didik sebagai generasi emas penerus bangsa diharapkan menjadi generasi yang kompetitif, kreatif, dan inovatif. Generasi yang dapat beradaptasi dengan tuntutan abad 21.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.