Setelah Membuktikan Pengabdian Terbaik Hingga Juara Pertama PPD, Tujuh Pembangunan Monumental Digenjot 2020
Kepala Bappeda Kota Bima, Drs. H. Muhammad Fakhrunraji, M.Si |
Visioner Berita
Kota Bima-Kendati
derasnya sentilan miring dari kelompok tertentu, namun tak mengendorkan
semangat Walikota-Wakil Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE-Feri Sofiyan, SH
(Lutfi-Feri) dalam membuktikan pengabdian terbaiknya melalui kerja nyata dalam
membangun daerah yang sedang dinakhodainya.
Baru
satu setengah tahun memimpin Kota Bima, tahun 2019 Lutfi-Feri tercatat berhasil
menciptakan sejarah monumental di bidang pembangunan. Sebut saja taman Kodo,
Puskesmas Rasanae Timur dan Puskesmas Rasana’e Barat yang akan dilengkapi
dengan sarana dan fasilitas memadai, jembatan Dodu, Masjid Nur Latif di halaman
Kantor Walikota Bima, pengembangan destinasi wisata Pantai Lawata dan sejumlah
pembangunan lain di bidang PUPR serta sentuhan pada sejumloah instansi lainya.
Irama
pengabdian Lutfi-Feri ini terus pantai oleh publik, termasuk Visioner. “Nada-nada
sumbang” yang dinilai menyerang khususnya di Media Sosial (Medsos) dari “oknum
tak puas”, diduga masih terlihat nyata adanya. Namun, hal itu diamati tak
sedikitpun mengganggu konsentrasi Lutfi-Feri dalam membangun Kota Bima yang
berorientasi kepada kebutuhan masyarakatnya. Torehan sejarah momental yang
dilakukanya pada 2019 hingga memperoleh piagam penghargaan sebagai Juara
Pertama Percepatan Pembangunan Daerah dari Provinsi NTB tahun 2020, kini
Lutfi-Feri dengan jajaranya yang bekerjasama dengan Legislatif setempat
memastikan bahwa tahun ini akan muncul sejumlah pembangunan momental lainya di
daerah ini.
Walikota
Bima melalui Kepala Bada Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat,
Drs. H. Muhammad Fakhrunraji, M.Si memebnarkan bahwa di tahun 2020 akan ada sejumlah
pembangunan monumental yang dilaksanakan tahun 2020. Yakni pembangunan Masjid Raya Al-Muwahiddin
dengan anggaran sebesar Rp20 miliar, penataan lapangan pahlawan Raba sebesar
Rp2,5 miliar, pemasangan lampu hias di tiga titik (Lawata, jembatan Padolo, dan
di jembatan Kodo) dengan anggaran sebesar sekitar Rp4 miliar, pengembangan Perpusatakaan
Daerah (Perpusda) Kota Bima dengan anggaran sebesar Rp10 miliar, pengembangan
destinasi wisata pantai Kolo dengan anggaran sebesar Rp3,1 miliar, pengembangan
kawasan Ratu Raga Mantika (Raba Dompu Barat, Rabangodu Utara dan Rontu) dengan
anggaran sebesar Rp17 miliar serta pembangunan gedung Command Center (puasat
komando) di sebelah utara ruang kerja Walikota Bima dengan anggaran Rp10 miliar
yang dilengkapi dengan softwer dan hardwernya.
“Sejumlah
pembangunan monumental tersebut sudah siap sangat siap dilaksanakan tahun 2020
ini. Sebab, anggaranya sudah dipersiapkan, demikian pula halnya dengan sumber
daya manusianya (SDM). Proses pengerjaanya sudah harus dimulai sekitar April
2020,” terangnya kepada Visioner di ruang kerjanya, Selasa (18/2/2020).
Sementara
pelaksanaan pembanguan skala kawasan Ragamantika atas kerjasama Pemerintah
Daerah dan Pemerintah Pusat tersebut, proses pengerjaanya akan dimulai sekitar
akhir Maret 2020. Dalam kaitan ini pula, pihaknya berharap agar proses
perencanaanya akan rampung pada April 2020. “Sedangkan tantangan yang dihadapi
adalah penyelesaian dokumen perencanaan atau Detail Enginering Detail (FDED). Hal
tersebut harus disusun secara cermat sehingga menghasilkan kualitas pembangunan
yang bermutu dan bertahan lama. Sementara kendalanya, kami pastikan tidak ada.
Sebab, uang dan personilnya sudah ada. Oleh karenanya, kita harus menunjuk
menunjuk konsultan perencana yang benar-benar berkredible,” jelasnya.
Ia
kemudian menjelaskan tentang salah satu motivasi Pemerintah untuk melaksanakan
sejumlah pembangunan tersebut di tahun 2020. Salah satunya, yakni menjawab
tuntutan dan kebutuhan daerah, serta seluruh masyarakat Kota Bima. “Pembangunan
Masjid Raya Al-Muwahiddin misalnya, lebih kepada upaya menjawab tuntutan dan
kebutuhan di mana masyarakat Kota Bima membutuhkan Masjid yang indah, megah dan
representatif. Dan hal itu merupakan dambaan kita semua,” paparnya.
Sementara
sentuhan yang akan dilakukan oleh pihaknya di Taman yang berlokasi di lapangan
Pahlawan Raba, motivasi utamanya adalah menjawab kemumuhanya yang sudah lama
terlihat. Maka kekumuhan tersebut mendesak untuk disentuh agar lahir taman yang
bernilai estetika, sehat, representatif dan lainya. “Kita semua telah menjadi
saksi tentang bagaimana kumuhnya lapangan Pahlawan Raba itu. Oleh karenanya,
tahun 2020 ini Pemerintahan Lutfi-Feri akan menatanya dengan anggaran senilai miliaran
rupiah,” urainya.
Sementara
latar belakang dari pengadaan lampu hias di sejumlah titik dimaksud, diakuinya
sangat kuat korelasinya dengan ciri Kota. Sebab, lampu hias tersebut merupakan
salah satu ciri dari Kota. Pada pada setiap titik lampu hias tersebut paparnya,
akan tampak gambar khas Bima. “Doakan saja agar pembangunan lampu hias ini bisa
berjalan dengan sukses dan lancar,” harapnya.
Pengembangan
destinasi wisata pantai Kolo dengan anggaran Rp3,1 miliar tahun 2020 ujarnya,
diakuinya sebagai alternatif baru bagi masyarakat setelah mengembangkan
destinasdi wisata pantai Lawata. Sebab, pantai Kolo merupakan sangat nyaman
(view), indah sehingga masyarakat bisa memposisikanya sebagai destinasi wisata
yang mumpuni. “Ada pembangunan gajebo yang seragan dan lainya di pantai Kolo
tahun 2020. Di pantai Kolo juga tenar dengan wisata kulliner yang menyediakan beragam
ikan-ikan laut segar-berkualitas yang dibumbui dengan sambal khas Bima,”
tuturnya.
Sedangkan
pembangunan gedung Command Center (pusat komando) itu, diakuinya dalam rangka mewujudkan
Kota Bima yang smart city dan cerdas dengan model pelayanan yang serba online
dibawah kendali Dinas Kominfo Kota Bima (Operatornya). “Pusat komando ini tentu
saja dilengkapi dengan sarana dan fasilitas pelayanan bersifat online dimana
Dinas Kominfo Kota Bima bertindak sebagai operatornya. Lewat Command Center
ini, masyarakat bisa melaporkan secara online tentang berbagai peristiwa penting
di masing-masing wilayahnya. Seperti musibah kebakaran, pelayanan kesehatan dan
peristiwa darurat lainya. Dan lewat Comaand Center ini pula, juga bisa memantau
kejadian kriminal di Kota Bima, salah satunya pencurian kendaraan bermotor
(Curanmor). Sekali lagi, berbagai peristiwa yang terjadi di tengah-tengah
masyarakat bisa terkoneksi secara langsung dengan Command Center ini,”
sebutnya.
Perihal tujuan utama
pengembangan skala kawasan dimaksud, lebih kepada agar Kota Bima bisa keluar
dari kekumuhanya. Sebab, dalam kaitan itu ada dua model penanganan. Yakni skala
kawasan dan lingkungan. Untuk penanganan skala lingkungan terangnya, akan ditangani
dengan dana Kelurahan. “Sementara untuk skala kawasan, anggaranya bersumber
dari DAK ingrasi, DAK sanitasi DAK air bersih, DAK perumahan, pemukiman serta
lingkungan. Singkatnya, kita tunggu saja action dari pelaksanaan sejumlah
pembangunan monumental tersebut. Sementara rencana-rencana pembangunan lainya
untuk tahun 2021, tentu saja akan segera kami kabarkan kepada rekan-rekan
wartawan. Yang pasti, Pemerintahan Lutfi-Feri tak sekedar berpangku tangan,”
pungkasnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda