Gubernur Tegaskan Kembali NTB Tidak Lockdown

Gubernur NTB (Tengah) Didampingi Oleh Danrem 162/WB, Kapolda NTB dan Anggota DPR RI di Komplek Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM)

Visioner Berita Mataram, NTB-Menyikapi wabah virus corona (covid-19), Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, menegaskan kembali bahwa status NTB tidak  lockdown. Namun demikian, ia berkomitmen bahwa seluruh elemen pemerintah telah berusaha sungguh-sungguh menekan penyebaran wabah ini. Diantaranya adalah dengan memperketat pengawasan pada pintu-pintu masuk dan keluar di NTB, seperti di bandara dan pelabuhan. Khusus jalur masuk dari Provinsi Bali langsung ke tiga Gili (Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno) untuk sementara ditutup.

“NTB bukan lockdown. Yang kita tutup itu akses masuk fast boat dari Bali langsung ke Tiga Gili untuk sementara. Pasalnya Bali sudah terpapar virus covid-19," tegas Gubernur dalam rapat Security Committe dan Emergency Airport Commite (EOC), bersama dengan Kapolda NTB, Irjen Pol. Drs. Tomsi Tohir, M.Si., Danrem 162/Wirabhakti, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos., S.H., M.Han., Selasa (17/3/2020) di Komplek Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM).

Gubernur, Kapolda dan Danrem mengatakan bahwa status NTB Lockdown yang beredar di media sosial itu tidak benar. Keputusan untuk menutup sementara akses kapal cepat dari Bali menuju kawasan Tiga Gili hanya bersifat sementara dengan akses keluar yang masih terbuka. Sehingga mereka meminta semua elemen masyarakat bisa memahami ini dengan baik, serta bersama-sama saling menjaga, bahu-membahu menciptakan suasana NTB yang tetap tenang dengan tetap menjaga kewaspadaan.

Gubernur menjelaskan, sementara 14 hari akses ke kawasan tiga gili ini dari Bali ditutup, pemerintah bersama stakeholders terkait akan melakukan beberapa langkah antisipasi penyebaran wabah, diantaranya melalui kegiatan desinfeksi disekitar kawasan tiga gili. Sementara untuk tempat-tempat dan fasilitas umum seperti Bandara, pada kesempatan setelah Gubernur melaksanakan rapat, juga dilakukan kegiatan desinfeksi di seluruh kawasan BIZAM.

Menurut keterangan Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, hingga per 16 Maret 2020, status NTB masih negatif Covid-19, meski ada beberapa pasien masih dalam perawatan intensif. Karenanya Ia bersama pihak-pihak terkait seperti Angkasa Pura, KKP dan dinas perhubungan tetap melakukan kolaborasi bersama untuk mengawasi pintu-pintu masuk kedatangan, termasuk memastikan alat-alat pendeteksi suhu tubuh dapat bekerja dengan baik. “Peralatan thermal scanner dan thermometer gun di bandara ini telah sesuai standar dari Kementerian Kesehatan sebagai alat pemeriksaan terhadap para penumpang,” ucapnya.

Usai melakukan desinfeksi di area bandara, General Manager Angkasa Pura l BIZAM, Nugroho Jati, mengatakan bahwa sejak isu virus corona, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah antisipasi dengan melakukan pembersihan secara khusus di tempat-tempat umum di kawasan bandara. Selain itu ia juga menjelaskan proses pengetatan pemeriksaan kepada seluruh penumpang dengan protap standar yang sudah ada. Apabila ada yang dicurigai maka pihaknya akan langsung berkoordinasi dengan KKP dan Dinas Kesehatan Provinsi NTB.

“Jika ada yang dicurigai, dengan kondisi suhu tubuh tinggi dengan thermal scanner yang terpasang otomatis di bandara, itu akan ditindaklanjuti pemeriksaan lebih awal oleh pihak KKP, setelah ada rujukan ke Rumah sakit Provinsi untuk ditangani lebih lanjut,’’tegasnya. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.