Dari Tenaga Teknis hingga Koordinator Balapan, MGPA Siapkan Rekrutmen Naker MotoGP
Gambar desain sirkuit MotoGP Mandalika yang dirilis Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) |
Visioner Berita
Mataram NTB-Mandalika
Grand Prix Association (MGPA) mulai menyiapkan proses rekrutmen tenaga kerja
(Naker) untuk memenuhi kebutuhan MotoGP Indonesia 2021 di Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Mandalika. Rekrutmen akan dilakukan secara daring (online) melalui
laman resmi MGPA bekerjasama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI).
“IMI
sudah berkoordinasi dengan MGPA. Mereka juga sudah presentasi (terkait program
rekrutmen dan kesiapan lainnya) pada Rakornas IMI Desember 2019 lalu,” ujar
Ketua IMI NTB, M. Nur Haedin, Minggu, 9 Februari 2020.
IMI
berperan sebagai wakil dari Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM)
selaku pengatur lisensi balap motor dunia. “Jadi kami berurusan dengan hal-hal
teknis. Januari kemarin IMI Pusat dan IMI NTB juga sudah inspeksi ke
Mandalika,” sambungnya.
Diterangkan
Haedin saat ini persiapan MotoGP di KEK Mandalika memasuki tahap homologasi
trak atau standarisasi jalur balapan oleh FIM. MGPA akan mengajukan secara
resmi hasil homologasi tersebut kepada FIM melalui IMI.
Di
sisi lain, IMI NTB juga tengah mendata sumber daya manusia (SDM) yang akan
direkomendasikan untuk mengisi beberapa posisi. “Jadi kita berperan menyiapkan
perekrutan untuk tenaga Marshall, Dokter Khusus, dan komite untuk Racing
Coordinator,” ujar Haedin.
Selain
itu, akan dibuka juga rekrutmen untuk tenaga administrasi dan tenaga teknis
lainnya yang dibutuhkan selama gelaran balap motor internasional tersebut
berlangsung.
Diterangkan
Haedin, rekrutmen secara online dilakukan untuk membuka peluang bagi Warga
Negara Indonesia secara umum untuk mendaftar. Namun dalam prosesnya MGPA dan
IMI memiliki kesepakatan untuk mengedepankan penyerapan tenaga lokal NTB.
Jadwal
rekrutmen dan jumlah tenaga yang dibutuhkan sampai saat ini belum ditentukan.
Menurut Haedin hal tersebut menunggu selesainya proses homologasi yang tengah
dilakukan. “Jumlah kita belum tahu pasti, tapi Marshall sekitar 300 orang.
Sistem pendaftarannya online dan peserta (yang lulus seleksi) akan dites oleh
FIM bersama IMI,” ujarnya.
Peserta
yang dinyatakan lulus seleksi akan diberikan seminar untuk mendapatkan lisensi
resmi dari FIM. Seluruh peserta tersebut akan menandatangani kontrak kerja
selama gelaran MotoGP berlangsung. Terkait jangka waktu kontrak, disebut sangat
bergantung pada hasil kajian FIM.
“Kita
belum tahu apakah MotoGP Indonesia akan dilakukan setiap tahun mendapat slot
atau bagaimana. Yang jelas kita optimis untuk 2021 gelaran MotoGP itu ada di
Indonesia,” ujar Haedin.
Sebelumnya
Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M.
Mansoer, menerangkan MGPA selaku anak perusahaan ITDC dalam waktu dekat akan
memulai pelatihan Marshall bekerjasama dengan IMI. Sementara itu, proses
pengerjaan sirkuit juga terus dilakukan bersamaan dengan homologasi. Secara
keseluruhan, pengerjaan sirkuit disebut telah berjalan 20 persen. Sebagian
besar dari progres tersebut adalah pekerjaan tanah dan perbaikan tanah dasar
untuk penyiapan badan footprint.
Hal
ini dilakukan untuk meningkatkan standar jalan yang sebelumnya didesain hanya
sebagai jalan kawasan dengan jalan kelas tiga. Menjadi setara dengan jalan
kelas satu agar sesuai dengan standar kekuatan struktur dan keamanan yang
ditetapkan oleh FIM. Progres pekerjaan tanah atau ground work sampai saat ini
telah mencapai 40 persen.
Dalam
waktu dekat ITDC juga akan memulai pekerjaan struktur perkerasan lentur secara
berlapis. Dimulai dengan pekerjaan Lapis Pondasi Atas (LPA) pada bulan Juli
hingga September 2020, dan dilanjutkan dengan pekerjaan tiga lapis aspal, yang
diperkirakan akan selesai di Desember 2020.
Dalam
proses ini akan dilakukan juga injeksi geo textile pada lapisan pondasi untuk
memastikan kepadatan lapisan aspal. Khususnya agar sesuai standar untuk dilalui
kendaraan berkecepatan tinggi.
Pengerjaan
tanah dan perbaikan tanah dasar sirkuit akan dilakukan oleh KSO Wijaya Karya
(Persero) Tbk – Bunga Raya Lestari (WIKA-BRL), sementara pekerjaan struktur
perkerasan lentur akan dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai
kontraktor, yang akan dipantau secara langsung oleh MRK1 Consulting sebagai
desainer sirkuit Mandalika. Secara periodik pembangunan itu akan ditinjau
langsung oleh pihak FIM.(TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda