Pemkot Bima Kucurkan Anggaran 3,2 Miliar Beli APD dan Rapid Test

Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE didampingi Wakil Walikota Bima, Feri Sofiyan, SE menyerahkan APD dan rapid test kepada perwakilan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Paruga di Aula Kantor Walikota Bima, Selasa (7/4/2020).
Visioner Berita Kota Bima-Pemerintah Kota (Pemkot) Bima melalui Dinas Kesehatan (Dikes) mengucurkan anggaran sebanyak Rp3,2 miliar untuk keperluan membeli Alat Pelindung Diri (APD) dan Rapid test. Hal itu disampaikan Kepala Dikes Kota Bima, Drs. Azhari M.Si, saat acara penyerahan APD dan Rapid test kepada pihak RSUD Kota Bima dan Puskesmas Paruga, di aula kantor Walikota Bima, Selasa (7/4/2020).

Penyerahan ratusan set APD lengkap dan ribuan unit Rapid test itu dilakukan oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE, didampingi Wakil Walikota Bima, Feri Sofiyan, SE.

Azhari mengaku APD diadakan Dinas Kesehatan dari anggaran Rp3,2 miliar. Rinciannya, Rp1,2 miliar yang bersumber dari dana tak terduga serta Rp2 miliar dari dana pergeseran program di Dikes Kota Bima. “Dari anggaran ini kita targetkan mendatangkan APD sebanyak 3.000 set,” katanya.

Sebagai langkah awal, lanjutnya, ada sebanyak 100 set APD yang diserahkan kepada RSUD Kota Bima dan Puskesmas Paruga, yang dilengkapi dengan hazmet, masker, sarung tangan steril dan non steril, sepatu boat, dan kaca penutup muka. “Selain itu ada 2.000 set Rapid test, hand sanitizer 50 botol dan sabun pembersih tangan 120 botol,” jelasnya.

Menurutya APD dan rapid test banyak diberikan ke RSUD Kota Bima dan Puskesmas Paruga, karena dua tempat merupakan tempat karantina atau isolasi yang ditetapkan di Kota Bima. “Jadi warga yang memiliki gejala dan tanda-tanda ODP akan dibawa ke dua tempat ini. Kalau masuk PDP akan dibawa ke RSUD Bima,” terangnya.

Sementara, Walikota Bima, H. M. Lutfi, SE, meminta APD dan Rapid test yang diserahkan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pihak RSUD Kota Bima dan Puskesmas Paruga. “Ditengah terbatasnya jumlah APD saya harapkan bisa digunakan untuk seperlunya. Hindari pemborosan yang menyebabkan APD habis,” ujarnya.

Selain itu, Lutfi sapaan akrab Walikota Bima, juga meminta tenaga medis untuk mampu mengidentivikasi warga baru yang masuk ke wilayah Kota Bima. Apakah memiliki riwayat perjalanan luar daerah yang terjangkit atau tidak. “Identifikasi dan verifikasi betul jangan sampai ada yang lolos,” ucapnya.

Kalaupun ada yang memiliki gejala serta punya riwayat perjalanan dari daerah yang terjangkit virus Corona. lanjutnya, tenaga medis lapangan disarankan agar menggunakan APD dengan lengkap. “Jika tidak maka cukup pakai masker dan sarung tangan saja,” pungkasnya.(TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.