Pulang Dari Gowa, 3 Jamaah asal Sanggar Diisolasi di RSUD Sondosia

Ilustrasi Orang Dalam Pemantauan (ODP) Yang Dirawat di Rumah Sakit.
Visioner Berita Kabupaten Bima-Tiga jamaah asal Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima yang pulang dari Gowa, belum lama ini, dikabarkan diisolasi di RSUD Sondosia dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP). Mereka rata-rata berumur 50 tahun keatas. Berdasarkan informasi yang dihimpun visioner, tiga orang tersebut dikabarkan positif Corona atau Covid-19 usai dilakukan rapid test atau test cepat oleh Petugas medis puskesmas Sanggar, beberapa waktu lalu. 

Hanya saja kabar itu dibantah tegas oleh Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kabupaten Bima, Rifai S.Sos M.AP. Menurut dia, tiga orang itu status ODP yang diperiksa awal dengan RDP.

“RDP itu harus dilakukan dua kali pemeriksaan. Yakni pada hari pertama dan hari ke sepuluh,” kata Rifai saat diwawancara, Sabtu (11/4/2020).

Diakuinya, hasil RDP bisa saja berubah-ubah serta tergantung dari daya tahan tubuh seseorang. Jadi yang dipakai untuk menentukan pasien positif corona harus diuji berdasarkan swab.

Sementara hasil pemeriksaan swab hingga kini belum diketahui, karena baru dikirim oleh RSUD Sondosia ke RSUP Nusa Tenggara Barat (NTB). Butuh waktu 3-4 hari untuk mengetahui hasilnya.
“Tiga pasien ini tidak positif Corona. Pihak Rumah Sakit Sondosia hanya melakukan isolasi untuk diambil swabnya,” ungkap Rifai.

Tidak hanya itu, hasil dari RDP itu mereka dinyatakan reaktif Corona. Tapi tidak bisa dijadikan rujukan bahwa pasien tersebut dinyatakan positif Corona, karena harus menunggu hasil resmi swab sebagai kesimpulan.

“Tadi baru diambil hasil swabnya, tunggu saja hasilnya selama 3-4 hari kedepan. Menunggu hasil Rapid test (test cepat) dalam waktu 5 menit, bisa saja hasilnya berubah-ubah dan terindikasi virus lain,” katanya.

Menurutnya, awalnya ketiga pasien tersebut adalah Jamaah tabligh yang pulang dari kegiatan di Gowa, Sulawesi Selatan. Sejak tiba di Bima, statusnya hingga kini masih dinyatakan ODP.
“Kita tunggu hasil swab dalam memastikannya. Untuk pengamanannya sudah kita isolasi di RSU Sondosia,” jelasnya.

Rifai menambahkan, kesiapan tenaga medis di RSUD Sondosia sudah sejak kemarin. Alasan pasien diisolasi ke RSU Sondosia dan tidak dibawah ke RSUD Bima karena sudah full. “RS Sondosia juga ditunjuk sebagai salahsatu rumah sakit untuk isolasi ODP,” tuturnya.(TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.