Tiga Jamaah Tablig Asal Sanggar Dinyatakan Negatif Covid-19, Namun....

Jamaah Tabig Berstatus Reaktif Kini Bertambah 17 Orang
Kabag Humas dan Prokol Setda Kabupaten Bima, Muhammad Candra Kusuma, AP
Visioner Berita Kabupaten Bima-Tercatat sudah lima hari tiga orang jamaah tablig klaster Gowa asal Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima diisiolasi sementara dengan status ODP di Rumah Sakit Sondosia Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Kendati demikian, Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Bima memastikan bahwa kondisi ketiganya kini sangat stabil.

 Masih soal tiga orang jamaah rablig asal Sanggar ini, Kamis (16/4/2020) Visioner berhasil memperoleh kabar menyejukan. Yakni tiga orang jamaah tablig asal Sanggar ini dinyatakan negatif Covid-19. Hal tersebut berdasarkan hasil swab laboratorum RSUP Mataram-NTB yang diterima oleh Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Bima dua hari lalu. “Kami sudah menerima hasil swab laboratorium terkait tiga orang jamaah tablig asal Sanggar ini. Ketiganya dinyatakan negatif Covid-19, Alhamdulillah,” ungkap Kabag Humas Setda Kabupaten Bima, Muhammad Candra Kusuma AP kepada Visioner, Kamis (16/4/2020).

Meski demikian, ketiga jamaah tablig asal Sanggar ini belum bisa dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Sebab, swab latorium terhadap sampel darah dan air liurnya masih harus dilakukan sekali lagi. Tujuanya, lebih kepada memperkuat nkeyakinan dari hasil swab laboratium yang pertama. “Sampel darah dan air liur ketiga jamaah tablig ini ntelah kami kirim lagi ke RSUP Mataram untuk di swab laboratorium. Untuk mendapatkan hasilnya, kini harus menunggu selama 4 hari kedepan. Oleh karenanya, doakan saja agar hasil swab laboratoiu keduanya ini dinyatakan negatif Covid-19,” harap Chandra.

Sementara kondisi kesehatan ketiga jamaah tabliq ini, diakuinya kini sangat stabil. Sebab sejak awal ketiganya diisolasi di RS Sodnosia hingga sekarang, soal makana-minum serta multivitami dijamin oleh Pemkab Bima. “Semuanya dijamin oleh Pemerintah mulai pelayanan maksimal hingga soal makanan, minuman dan multivitamin bagi ketiganya. Intinya, sampai saat ini ketiganya baik-baik saja. Untuk itu, sekali lagi kita berharap dan berdoa agar hasil swab kedua bagi ketiga jamaah tabliq ini dinyatakan negatif Covid-19,” harapnya lagi.

Intinya, hingga detik ini ketiganya masih diisolasi di RS Sondosia Kabupaten Bima. Dan sejak awal hingga saat ini, siapapun tidak diperbolehkan untuk menjenguknya. Pertimbanganya, lebih kepada SOP penanganan Covid-19 yang telah diberlakukan oleh Pemerintah. “Sejak awal sampai dengan sekarang, siapapun tidak diperbolehkan untuk menjenguknya. Jika pada hasil swab laborium keduanya dinyatakan negatif Covid-19, tentu saja ketiga orang jamaah tablig ini akan dipulangkan,” ujarnya.

Terlepas dari itu, Kamis (16/4/2020) juga ada 6 orang jamaah tabliq klaster Gowa asal Kecamatan Sanggar dengan status reaktif. Keenam orang jamaah tablig ini, diakuinya sedang dalam perjalanan dari Sanggar menuju RS Sondosia untuk diisolasi. Keenam orang jamaah tablig ini diisolasi setelah dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test oleh Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Bima.

“Keenam orang jamaah tablig ini akan diperlakukan sama seperti yang lainya. Yakni diisiloasi, dilayani dengan baik dan kemudian sampel darah serta air liurnya dikirim untuk di swab laboratorium ke RSUP Mataram-NTB. Doakan saja agar nantinya keenam orang jamaah tablig ini negatif Covid,” ucap Candra.

Lagi-lagi, hari ini juga (16/4/2020) ada 11 orang jamaah tabliq klaster Gowa asal Kecamatan Bolo dengan status reaktif.  Staus reaktif yang dialami oleh 11 orang jamaah tablig tersebut, diakuinya diketahui setelah dilakukan rapid test oleh Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Bima. “Hari ini juga mereka mulai disiolasi di RS Sondosia. Diakan saja agar nantinya mereka baik-baik saja. Dans emoga hasil swab laboratoriumnhya nanti dinyatakan negatif Covid-19,” pinta Candra.

Chandra kemudian menghimbau agar seluruh warga di Kabupaten Bima untuk tetap patuh dan taat terhadap anjuran Pemerintah sebagai upaya untuk memutus mata rantai Covid-19. Misalnya menggunakan masker saat keluar rumah, tetap di rumah jika tidak ada keperluan lain diluar, membiasakan diri dengan pola hidup sehat, jaga jarak, mengkonsumsi multi vitamin, memakan makanan yang bergizi, intens berolah raga, istirahat lebih awal.

“Sementara bagi warga dari luar daerah yang datang ke Bima, ditegaskan agar segera melaporkan diri ke Kepala Desanya masing-masing untuk kemudian diisolasi secara mandiri. Dengan adanya kesadaran melaporkan diri tersebut, tentu saja berorientasi kepada tereliminirnya tingkat keresahan masyarakat dan juga demi keselamatan yang bersangkutan pula. Sekali lagi, marikita semua sama-sama sadar. Sebab, anjuran yang sudah diberlakukan oleh Pemerintah tersebut adalah demi kebaikan dan keselamatan kita semua,” pungkas Candra. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.