Lagi, Lutfi-Feri Unjuk Sukses Spektakuler-Kota Bima Satu-Satunya di NTB Ditetapkan Sebagai Zona Hijau Dari Covid-19
Lutfi-Feri Berdo'a Pada Sebuah Moment, Foto:Dan Asyik |
Visioner
Berita Kota Bima-Sejak awal penanganan Covid-19 hingga saat ini, berbagai kecaman
dari “kelompok” tertentu terus diarahkan kepada Tim Gugus Covid-19 Kota Bima
yang dinakhodai oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE. Antara lain soal
pemberlakuan jam malam hingga Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Kelurahan
(PSBK), pun dinilai tak pernah sepi dari sentilan miring “kelompok tertentu”.
Kendati demikian, kerja keras kolektif Tim Gugus Covid-19 Kota
Bima yang melibatkan BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Polres Bima Kota,
Kodim 1608 Bima, Kompi 742/SWY, Sat Pol PP, para relawan seperti TAGANA, Banser Ansor,
TSBK, dan tumbuhnya kesadaran kolektif masyarakat dalam melakukan pencegahan penyebaran
Covid-19 terlihat sedikitpun tak pernah kencdor.
Alhasil, sejak awal terjadinya Covid-19 hingga sekarang Kota
Bima hanya tercatat satu orang warga domisili di Kota Bima yang dinyatakan pasien
positif Covid, namun sudah berhasil disembuhkan dan kini sedang hidup bersama
dengan keluarganya. Sementara salah seorang anggota Polri asal Kota Bima,
dinyatakan positif Covid-19, namun kejadianya di wilayah Lombok Timur. Yang
bersangkutan adalah klaster Suka Bumi Jawa Barat (Jabar) dan secara resmi telah
dinyatakan sembuh. Yang bersangkutan, sebagai penambah angka positif Covid-19
menjadi dua orang karena pertimbangan by name by adress (berdasarkan KTP).
Sementara sejumlah warga
yang dinyatakan reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid tes di Kota, kesemuanya dinyatakan negatif Covid-19. Hal
tersebut, yakni sesuai dengan hasil swab laboratoium yang dilakukan lebih dari
satu kali. Catatan lain terkait pengantisipasian penyebaran Covid-19 di Kota
Bima, antara laoin membangun posko pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian di
berbagai pintu masuk Kota, pembangunan rumah isolasi, mempercepat upaya
tracking contact di berbagai tempat termasuk pasar dan pusat pertokoan,
pemberlakuan PSBK, pemberlakuan jam malam, pembagian APD secara gratis kepada
masyarakat dan petugas medis hingga berhasil membangkitkan semua pihak
melakukan hal yang sama, hingga mengintensiteskan upaya sosialisasi agar
masyarakat mutlak mengikuti anjuran Pemerintah (jaga jarak, hindari tempat
keramaian, menggunakan masker, cuci tangan baik sebelum maupun sesudah
beraktivitas, olah raga yang intens dan rutin mengkonsumsi makanan bergizi)..
Berkat kerja keras secara klektif Tim Gugus Covid-19 Kota Bima
tersebut, secara perlahan berhasil merubah situasi Kota Bima yang semula
dinyatakan zona merah menjadi zona kuning. Disaat Kota Bima berstatus sebagai
zona kuning Covid-19, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah menyatakan bahwa
Kota Bima merupakan salah satu daerah yang sudah sangat siap menyambut new
normal.
Atas hal tersebut, berbagai langkah terlihat dilakukan oleh Pemkot
Bima dibawah kendali Walikota-Wakil Walikota, H. Muhammad Lutfi, SE-Feri
Sofiyan, SH (Lutfi-Feri). Antara lain melakukan penataan pasar Amahami sesuai Protap
Covid-19 dengan melibatkan TNI, Polri dan Sat Pol PP serta Instansi terkait,
membuka kembali Pantai Lawata yang juga seuai Protap Covid-19, serta menarik
kembali posko pengawasan, pengendalian dan pemeriksaan di pintu masuk Kota Bima
di Kecamatan Rasanae Timur dai Ule Kecamatan Asakota. Namun posko utama pengawasa,
pengendalian dan pemeriksaan di wilayah perbatasan Kota di Kelurahan Ni’u
Kecamatan Rasanae Barat masih diberlakukan sampai sekarang.
Lagi-lagi sejak Kota Bima ditetapkan sebagai zona kuning
Covid-19 oleh Pemerintah, situasi benar-benar telah berubah, seolah daerah ini telah
merdeka dari Covid-19. Indikasinya itu terlihat melalui bebasnya masyarakat
keluar rumah, bersalaman, mengunjugi tempat keramaian, lancarnya Ibadah Sholat
Berjamaah pada harim Jum’at, berkumpul seperti biasanya dan lainya termasuk
longgarnya PSBK. Dan, hingga kini situasi yang dinilai serba merdeka dari
Covid-19 tersebut masih berlaku sampai sekarang ini.
Masih soal Covid-19, Kamis (25/6/2020) masyarakat Kota Bima disuguhkan
dengan kabar yang dinilai sangat membahagiakan. Yakni, Pemerintah Pusat
menyatakan bahwa Kota Bima yang semula dinyatakan zona kuning Covid-19 kini
telah ditetapkan sebagai zona hijau dari Covid-19. Yang tak kalah
spektakulernya, Kota Bima merupakan satu-satunya daerah di NTB yang dinyatakan
sebagai zona hijau dari Covid-19. Oleh karenanya, Kota Bima kini dinyatakan sudah bisa membuka kembali sektor perekonomian.
Informasi menarik ini, diketahui berdasarkan pengumuman Ketua
Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yakni Wiku Adisasmito
melalui video conferencenya di Istana Kepresidenan di Jakarta pada Rabu 24 Juni 2020. Pada moment tersebut,
diakui ada 37 Kabupaten dan Kota yang sukses mengubah statusnya dari zona
kuning Covid-19 menjadi Zona Hijau. Untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kota Bima dinyatakan sebagai satu-satunya Kota
yang sukses menjadi zona hijau Covid-19 dan berisiko rendah terkait penularan
covid-19. Dengan demikian Kota Bima dinyatakan bisa membuka kembali sektor
perekonomian.
Atas sejarah sukses baru yang dinilai spektakuler tersebut, Wali
Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE mengungkapkan rasa haru dan bahagianya. Sebab,
dimana hari ini Kota Bima berada pada zona hijau, aman dan terbebas dari
penyebaran wabah covid-19.
Atas hal itu, Lutfi kemudian menyatakan apresiasi, bangga, dan ucapan
terimakasih serta penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terutama
seluruh elemen masyarakat Kota Bima mulai dari anggota Forkominda Kota Bima,
Pimpinan DPRD beserta jajarannya, TNI/Polri, seluruh ASN Kota Bima mulai dari
Tim Gugus Tugas Kota hingga Kelurahan, Camat/Lurah, RT/RW, para relawan,
BUMN/BUMD, organisasi kemasyarakatan, tokoh agama/tokoh masyarakat, serta
seluruh masyarakat Kota Bima yang telah berpartisipasi mendukung serta membantu
Pemkot Bima dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Kota Bima. “Ini
adalah keberhasilan kita semua, seluruh masyarakat Kota Bima sehingga kita bisa
menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Bima dan berhasil menjadi zona hijau,”
ujarnya kepada awak media, Kamis (25/6/2020).
Pernyataan yang sama, juga disampaikan oleh Walikota Bima kepada
para petugas medis terutama di RSUD Bima yang tanpa lelah memberikan pelayanan yang
baik kepada pasien positif Covid-19, pelayanan di bidang pencegahan penyebaran virus
itu kepada masyarakat hingga pelayanan kesehatan kepada pasien Covid-19 di
lokasi isolasi maupun di Rumah Sakit. Kendati demikian, Lutfi mengharapkan kendati
Kota Bima saat ini berada di zona hijau-namun apa yang telah dicapai ini tidak harus
membuat lengah. Maksudnya, masyarakat tetap diminta agar tetap waspada dalam
menjalankan aktivitas dengan tetap mematuhi Protap Covid-19.
"Alhamdulillah, kami berharap untuk selanjutnya Kota Bima
akan terus berada pada zona hijau atau zona aman. Kami juga berharap agar
masyarakat tetap menjaga dan mentaati Protap Covid-19 dalam rangka menuju kehidupan
baru (new normal). Yakni masyarakat tetap menggunakan masker dan mematuhi
sosial distancing dan physical distancing seperti yang tertuang dalam Protap
Covid-19,” imbuhnya.
Lutfi menjelaskan, selama ini mekanisme PSBK telah dilaksanakan
secara menyeluruh di wilayah Kota Bima. Demikian pula halnya dengan edukasi dan
sosialisasi terkait covid-19 tetap diberikan pada masyarakat baik melalui Tim
Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Bima, maupun melalui pihak Kecamatan, Kelurahan,
dan RT/RW.
“Sejauh ini kita sudah lalui semua mekanisme yang ada. Edukasi
masyarakat melalui RT dan RW, memperketat PSBK, Penempatan Westafel Portable
ditempat keramaian seperti pasar dan perkantoran, disinfektan tempat umum
secara rutin, dan terus menghimbau masyarakat untuk selalu cuci tangan,”
tandasnya.
Menyoal
penggunaan anggaran penanganan Covid-19 di Kota Bima, sampai dengan bulan Mei
2020 diakuinya bahwa realisasi penggunaan dana
Covid-19 mencapai angka Rp. 4.460.555.500. Rincianya, untuk bulan April tahun
2020 sebesar Rp. 517.030.000,- dan bulan Mei tahun 2020 sebesar Rp. 3.943.525.500.
“Penggunaan dana ini tersebar di beberapa OPD, diantaranya BPBD, Dikes,
Dinsos Koperindag dan Kesbangpol,”
pungkasnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda