Tuntut Kenaikan Harga Jagung, Demonstrasi Laskar Tani Donggo-Soromandi Berakhir Ricuh
Detik-detik Terjadinya Ricuh Antara Massa Aksi Dengan Aparatur Kepolisian di Kantor Pemerintah Daerah (Pemda), Selasa (6/2/2020). |
Visioner
Berita Kabupaten Bima-Ratusan masyarakat yang tergabung dalam
aliansi Laskar Tani Donggo-Soromandi (LTDS) Kabupaten Bima-NTB melakukan aksi
demonstrasi di depan kantor Bupati Bima, Selasa (2/6/2020). Gerakan aksi itu
menggempur Pemerintah Kabupaten Bima terkait harga jangung yang mengalami
anjlok cukup drastis.
Pada aksi demonstrasi
berlangsung, Kordinator Lapangan (Korlap), Satria Madisa dalam orasinya
mengatakan bahwa mayoritas warga Kabupaten Bima, khususnya wilayah Donggo dan
Soromandi dari kalangan petani, salah satunya petani jagung. Seharusnya
Pemerintah Daerah (Pemda) mampu memperhatikan dan memperjuangkan harga jagung.
“Namun fakta di
lapangan, jangankan memberikan dukungan, perjuangkan harga jual saja
ogah-ogahan. Artinya Pemerintah hari ini tutup mata,” ucapnya kepada visioner.
Sementara itu, Orator
lainnya, Wahyudin menuturkan, bahwa Pemerintah Pusat melalui program Nawa-Cita
telah menggelontorkan anggran ratusan miliar untuk wilayah NTB dalam menunjang
kedaulatan pangan nasional. “Faktanya sampai detik ini hasil yang diperoleh
petani Bima nihil,” jelasnya.
Padahal kata dia,
setiap tahun masyarakat Bima selalu dililit hutang untuk produksi jagung,
ditambah lagi persoalan kisruh pupuk bersubsidi. Sementara hasil pertanian
tidak sebanding dengan pengeluaran, bayangkan saja harga jagung sekarang ini
hanya menyentuh angka kisaran Rp 2.800- 2.900 per kg. “Ini cukup membuat
sengsara para petani yang ada di Bima,” tegasnya.
Tidak hanya jagung,
persoalan harga bawang juga harusnya menjadi atensi Pemerintah Daerah, sebab
baru-baru ini harganya mulai merosot. “Jangan hanya menghadirkan Kementan RI di
Bima, sementara harga bawang tidak mampu diperjuangkan,” tandasnya.
Adapun tuntutan dari
massa aksi tersebut yakni:
- Mendesak Pemda Kabupaten Bima dan Provinsi NTB untuk BERFIKIR, BERKERJA, dan mengontrol perusahaan menetapkan harga jagung, serendah-rendahnya Rp.3.700 per Kg sampai diatas 4000 per kg, sebagaimana awal febuari 2020 sebagaimana ketentuan Permendag.
- Mendesak Pemda Bima membentuk Perda yang Melindungi dan Memberikan Standar Harga Jagung.
- Mendesak Pemda Bima menghadirkan beberapa titik Gudang Pembelian Jagung termasuk di Kec. Donggo dan Soromandi.
- Mendesak Pemda Kabupaten dan Provinsi NTB menghadirkan industri olahan jagung, baik berupa Gudang Penampung dan Pabrik olahan jagung.
- Mendesak Pemda Bima menjadikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk membeli dan menjual jagung petani dan menginisiasi satu kreatifitas/produk dari jagung untuk memberdayakan petani dan meningkatkan PAD.
- Memulai Industrialisasi Sektor Pertanian seperti Kabupaten Lombok Utara.
- Menghentikan Penjarahan dan Politisisasi petani.
- Bila Pemda Bima tidak mampu menghadirkan Gudang Pembelian Jagung dan Industri olahan jagung, maka kami mendesak, alihkan fungsi GOR Panda (Gedung Olahraga) sebagai Gudang Pembelian dan Sentral Industri olahan jagung.
Aksi Saling Kejar-Mengejar Antara Aparatur Kepolisian Dengan Massa Aksi di Jalan Lintas Donggo Bolo Kabupaten Bima. |
Lantaran Bupati Bima
tak kunjung hadir, massa aksi mencoba merangsek masuk pintu gerbang kantor
Bupati Bima hingga roboh. Aksi itu pun mendapat reaksi perlawanan dari pihak
aprat Sat Pol PP dan Kepolisian yang bertugas, sehingga situasi semakin
memanas.
Aksi Saling lempar dan
dorong mendorong antar kedua belah pihak pun tidak terelakan. Karna suasana
genting, Polisi langsung mengeluarkan
tembakan Gas air mata ke arah massa aksi sebagai upaya pembubaran paksa.
Alhasil para pendemo pun lari berhamburan sambil dikejar aparat.
Bahkan Kordinator umum (Kordum)
aksi, Kur'an Kritis terjatuh dari atas mobil akibat semburan air mobil water
Cannon. Bahkan ia sempat diamankan aparat kepolisian. Sementara itu, salahsatu
massa aksi, Arif mengalami luka bocor pada bagian kepala akibat terkena
lemparan batu, dan dilarikan ke Rumah Sakit terdekat guna dilakukannya
perawatan medis.
Hingga berita ini
diturunkan, usai insiden tersebut berlangsung. Massa aksi perlahan membubarkan
diri. “Kami menyatakan sikap dengan tegas akan kembali melakukan aksi
demonstrasi dengan membawa massa yang lebih banyak lagi,” pungkasnya.(FAHRIZ)
Tulis Komentar Anda