Usai Menerima Informasi Kasus Kejahatan Bermodus Minta Tolong, Polisi Langsung Bergerak
Kasubag Humas Polres Bima Kabupaten, AKP Hanafi |
Visioner
Berita Kabupaten Bima-Kasus kejahatan kriminal dengan modus baru meminta tolong
seperti yang diberitakan sebelumnya di jalan lintas Bima-Dompu dan di tanjakan
BBA desa Panda Kecamatan Palibelo seperti yang diberitakan sebelumnya, kini
masih menjadi tema menarik sekaligus pelajaran penting bagi seluruh elemen
masyarakat untuk tetap waspada. Kejahatan dengan modus operandi baru ini,
hingga sekarang diakui belum sampai memakan korban. Namun kewaspadaan sangat
diperlukan.
Modus operandi kejahatan kriminal dengan pola baru ini, yakni
meminta kepada warga untuk mengantarkan terduga pelaku membuang air kecil dan
ada pula yang berpura-pura mendong kendaraan seolah macet dan kemudian meminta
tolong kepada pengendara yang melintasi jalan raya. Dalam kasus ini, pihak
Polres Bima Kabupaten dibawah kendali Kapolres setempat, AKBP Gunawan Tri
Hatmoyo, S.IK tak tinggal diam.
Setelah mengetahui ada informasi tersebut baik dari Media Sosial
maupun dari pihak Polda NTB terkait kasus itu, jajaran Polres Bima Kabupaten
langsung melakukan pengintaian dan pengawasan di sejumlah Tempat Kejadian
Perkara (TKP). Kapolres Bima Kabupaten melalui Kasubag Humas setempat, AKP Hanafi
menjelaskan, sejumlah unit diturunkan untuk melakukan pengawasan dan
pengintaian di TKP, salah satunya di tanjakan BBA.
“Rekan-rekan Intelkam maupun Tim Puma yang baru dibentuk
langsung bergerak ke TKP usai menerima informasi tersebut. Kami bergerak sejak
tadi malam (28/6/2020), dan saya sendiri ada di dalamnya. Hasilnya,
Alhamdulillah para pelintas jalan raya terlihat aman dan lancar, dan kami tidak
menemukan adanya tanda-tanda kejahatan dengan modus baru itu,” tandasnya kepada
Visioner, Senin malam (29/6/2020).
Kendati demikian, pihaknya akan terus melakukan patroli secara
ketat di sejumlah titik yang dianggap rawan bagi terjadi kejahatan dengan modus
operandi baru ini. Semula pihaknya mengetahui adanya kejahatan dengan modus
operandi baru ini, yakni setelah memantau postingan di Medsos dan adanya
informasi dari Polda NTB.
“Sebenarnya kejahatan dengan modus operandi yang sama,
sebelumnya juga pernah terjadi di Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima. Namun
sekarang sudah tidak ada lagi di Langgudu. Modusnya yakni berpura-pura
mendorong kendaraan karena alasan kehabisan bensin, ban motor pecah dan lainya.
Kejahatan kriminal yang sama, kini muncul kembali,” terangnya.
Tentang peristiwa kejahatan kriminal baru walau belum memakan
korban di jalan lintas Bima-Dompu dan di tanjakan BBA itu, hingga kini pihaknya
belum menerima laporan resmidari pihak yang nyaris menjadi korban. Oleh karena,
penyelidikan lebih mendalam terkait kasus itu diakuinya membutuhkan adanya
laporan resmi dari pihak yang nyaris menjadi korban. Kendati belum adanya
laporan resmi, bukan berarti kami tinggal diam.
“Akan lebih baik juga jika pihak-pihak yang nyaris menjadi
korban segera melaporkan kasus tersebut secara resmi kepada kami. Tujuanya,
agar kami melakukan penyelidikan lebih mendalam. Namun pihak-pihak yang nyaris
menjadi korbanya, setidaknya bisa menyebutkan tentang bagaimana ciri-ciri
pelakunya. Sekali lagi, kami berharap agar pihak-pihak yang nyaris menjadi
korban untuk segera melapor guna mengetahui ciri-ciri dari pelaku,” harapnya.
Biasanya kejahatan-kejahatan kriminal terutama dengan modus
operandi terbaru ini, diduga sering terjadi di malam hari di tempat-tempat yang
gelap. Hal tersebut mendesak agar kerjasama antara Polisi dengan Pemerintah
Kabupaten (Pemkab Bima) untuk memasan CCTV dan mengatifkan lampu jalan yang
sudah sekian lama tidak berfungsi (mati).
“Itu saran dan masukan yang sangat baik, terimakasih. Dengan
adanya kasus-kasus tersebut, Insya Allah kami akan melakukan koordinasi lebih
lanjut. Saran tersebut, tentu saja akan menjadi acuan kami untuk melakukan
koordinasi dengan Pemkab Bima. Sebab, khususnya di tanjakan BBA itu memang
gelap dan selama ini kami menganggap aman-aman saja,” ujarnya.
Kasus dengan modus operandi baru yang terjadi di jalan lintas
Bima-Dompu dan di tanjakan BBA, juga menjadi acuan pihaknya untuk melakukan
patroli secara intensif baik terbuka maupun tertutup yang tentu saja melibatkan
sejumlah Unit di Polres Bima Kabupaten. “Terimakasih kepada media online
Visioner yang telah memberitakan masalah itu, baik kami di Polres Bima
Kabupaten maupun masyarakat luas tentu saja terbantu,” ucapnya.
Masih soal kasus kejahatan kriminal dengan modus operandi baru
tersebut, pihaknya berharap agar pihak Bhabinkamtibmas dan Babinsa pada
masing-masing wilayah untuk terus melakukan patroli secara intens dengan
melibatakan berbagai elemen masyarakat termasuk Karang Taruna.
“Tolong intensifkan koordinasi dengan pihak Pemerintah Desa
maupun Karang taruna pada masing-masing wilayah yang dianggap rawan. Selain
itu, saya atas nama Kasubag Humas Polres Bima Kabupaten meminta kepada
Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Pemerintah Desa agar melakukan patroli secara
intensitas (bersama) serta menghidupkan kembali Poskamling pada wilayah-wilayah
yang dianggap rawan tersebut,” harap Hanafi.
Singkatnya, untuk menuntaskan berbagai bentuk kejahatan termasuk
dengan operasi terbaru ini mutlak membutuhkan keterlibatan seluruh elemen
masyarakat di Kabupaten Bima. Tujuan utamanya, selain meminimalisir angka
kejahatan juga mengantisipasi agar tidak terjadi korban.
“Seluruh
emene masyarakat khususnya pada wilayah-wilayah yang dianggap rawan kejahatan
tersebut, diharapkan bisa bergerak secara bersama-sama dengan Polisi maupun TNI
untuk melakukan patroli wilayah secara intensitas. Sekali lagi, waspada
terhadap berbagai bentuk kejahatan. Dan hati-hati jika ada yang meminta tolong
karena alasan kehabisan bensin, pecah ban dan lainya. Sebab, potensi kejahatan
terkait hal itu sangatlah besar,” imbuihnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda