Waspadai Pola Baru Dugaan Kejahatan di Bima, “Tujuan Rampok” Dengan Modus Minta Tolong

ILUSTRASI, Sumber, Dok:google.com
Visioner Berita Kabupaten Bima-Jika sebelumnya peristiwa kejahatan layaknya penjabretan dan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) dilakukan secara terang-terangan oleh para pelaku, namun kini kejahatan kriminal muncul dengan pola baru. Yakni dengan dugaan modus operandi minta tolong lalu korban hendak dirampok. Beruntung kasus ini, sampai sekarang diakui belum memakan korban.

Salah seorang warga asal Kecamatan Donggo yakni Amirudin Amir, membongkar kisah yang dialaminya pada Sabtu (27/6/2020) di jalan lintas Bima-Dompu. Kisah nyata ini, diakuinya bermula dari adanya orang yang tidak ia kenal meminta tolong menemaninya buang air kecil (kencing). “Awalnya mereka meminta saya menemaninya buang air kecil. Saya pun mendesaknya untuk buang ari kecil, namun ia tidak mau,” ungkap Amir melalui akun Medsosnya, Sabtu (27/6/2020).

Pada kejadian yang berlangsung sekitar pukul 1.20 dini hari waktu setempat itu, Amir memaksakan diri untuk berjiwa besar menghadapi mereka. Tak lama kemudian, Amir mengaku meninggalkan mereka. “Mereka pun mengejar saya. Namun dengan jiwa besar, saya tidak gentar. Akibatnya, mereka kemudian melaju dengan kencangnya dengan motor yang dikendarainya. Intinya, saat itu saya hampir dirampok oleh mereka,” tandas Amir.

Amir kemudian menghimbau agar masyarakat khususnya Bima dan Dompu tetap waspada dengan dugaan modus kejahatan terbaru ini. “Kejadian yang saya alami itu adalah di jalan lintas Bima-Dompu. “Dengan kejadian ini, saya berharap agar masyarakat tetap waspada. Jika bepergian jauh seperti ke Dompu, sebaiknya jangan sendiri terutama pada malam hari. Maksudnya, harus ditemani oleh keluarga, teman atau sahabat. Sebab, jumlah terduga penjahatnya lebih dari satu orang,” imbuhnya.   

Atas kejadian yang hampir mengorbankan dirinya itu, Amin berharap agar aparat Kepolisian maupun TNI melalui Babinsa untuk melakukan pengawasan esktra ketat terutama pada wilayah-wilayah yang dianggap rawan. “Kewaspadaan dini sangat diperlukan dalam menyikapi masalah ini, jangan menunggu adanya korban. Dan kejadian yang hampir mengorbankan saya itu merupakan dugaan modus baru pelaku kejahatan kriminal,” pungkas Amir.

Peristiwa yang terjadi di tanjakan Panda Desa Panda Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima pada Sabtu malam (27/6/2020), nyaris mengorbankan seorang pengendara kendaraan bermotor. Pada moment tersebut, terduga pelaku kejahatan disinyalir beraksi dengan modus meminta tolong kepada salasatu warga untuk mendorong sepeda motor. Terduga pelaku mengaku, kendaraan tersebut sedang macet.

Oleh karenanya, terduga meminta tolong kepada seorang warga tersebut untuk ikut mendorongnya. Namun pada moment tersebut, seorang warga yang nyaris menjadi korban itu melihat teman terduga pelaku yang sedang berada di tanjakan Panda itu. Namun saat seorang warga tersebut hendak menolong mendorong kendaraan itu, tiba-tiba datang para pengendara lain di lokasi itu.

Selanjutnya, ketiga orang terduga pelaku tersebut langsung kabur dari lokasi dengan menggunakan sepeda motor yang sebelumnya dikatakan macet. Peristiwa ini diungkap oleh Putrii Kosongtiga melalui akun Medsosnya pada Minggu (28/6/2020). Atas peristiwa tersebut, Putrii menghimbau agar semua pihak berhati-hati di tanjakan Panda itu. “Ada salasatu warga yang hampir jadi korban kejahatan di tanjakan Panda itu pada Sabtu malam (27/6/2020).

Pada postingan di Medsos tersebut, Putrii menghimbau agar masyarakat berhati-hati dan tetap waspada di tanjakan Panda. “Kepada siapapun agar tetap waspada di tanjakan Panda. Diduga ada komplotan yang berkeliaran. Seorang warga nyaris jadi korban kejahatan di tanjakan Panda. Beruntung ada pengendara lain yang mengikutinya sehingga warga tersebut tidak jadi korban mereka. Jika siapapun menemukan adanya orang yang mendorong sepeda motor ditemani oleh perempuan, jangan sekali-kali dibantu. Dan jangan pula turun dari sepeda motor atau mobil, maka abaikanlah karena diduga ada komplotan mereka di lokasi itu,” imbuh Putrii.

Seorang warga asal Kabupaten Bima yakni Andri Al Donggowi mengaku, pada Jum’at (26/6/2020) mengaku menemukan adanya seseorang yang sedang mendorong sepeda motor di tanjakan Panda. Namun, ia mengaku tidak bisa memastikan apakah yang bersangkutan merupakan pelaku kejahatan atau sebaliknya. “Saat itu saya kembali ke kampung menggunakan sepeda motor. Tiba di tanjakan Panda, saya melihat ada seseorang yang sedang mendorong sepeda motor. Namun, saya tidak berhenti untuk membantunya, kecuali tetap melaju dengan kendaraan secara perlahan sambil melihatnya,” katanya. 

Namun beberapa saat kemudian, ia mengaku melihat ada postingan di Medsos tentang kasus dugaan kejahatan dengan modus operandi meminta tolong mendorong sepeda motor. “Postingan di tersebut akhirnya saya screen shoot dan kemudian menshare (membagikan) kepada banyak orang di Medsos pula agar semua pihak tetap selalu waspada dan berhati-hati di tanjakan Panda,” pungkasnya. (TIM VISIONER)  

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.